Bentuk bantuan yang bisa diberikan dan harus senantiasa dilakukan oleh seorang hakim pengawas adalah memberi masukan kepada kurator tentang bagaimana
baiknya melakukan pengurusan dan pemberesan atas harta pailit. Saran tersebut diberikan demi menjaga agar nilai harta pailit tetap atau bahkan meningkat.
104
B. Akibat Pembatalan Perbuatan hukum Terhadap Orang yang Telah
Menerima Pengalihan Atas Bagian Harta Kekayaan Debitor Pailit
Pasal 49 ayat 1 UUK-PKPU menentukan: Setiap orang yang telah menerima benda yang merupakan bagian dari harta debitor yang tercakup dalam perbuatan
hukum yang dibatalkan, harus mengembalikan benda tersebut kepada kurator dan dilaporkan kepada hakim pengawas.
Bila orang yang disebut terakhir itu tidak dapat mengembalikan benda yang telah diterimanya dalam keadaan seperti semula, menurut Pasal 49 ayat 2 UUK-
PKPU ia wajib memberikan ganti rugi kepada harta pailit itu. Namun demikian, menurut Pasal 49 ayat 3, dalam hal hak pihak ketiga atas benda sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 yang diperoleh dengan itikad baik dan tidak dengan cuma- cuma, harus dilindungi. Ketentuan pasal 49 ayat 3 UUK-PKPU tersebut sejalan
dengan ketentuan Pasal 1341 ayat 2 KUH Perdata.
104
Sentosa Sembiring, Op.Cit, hlm.31.
Menurut penjelasan Pasa 49 ayat 3, yang dimaksud dengan “itikad baik dan tidak dengan cuma-cuma” termasuk juga pemegang hak agunan atas benda
tersebut. Pembatalan perjanjian dapat dimintakan tidak hanya untuk perbuatan hukum yang bersifat sepihak saja melainkan juga yang bertimbal balik. Ini berarti
setiap pembatalan atas perbuatan hukum yang bertimbal balik tersebut akan mengakibatkan juga pengembalian kebendaan dari harta pailit.
Menurut pasal 49 ayat 4 UUK-PKPU, benda yang diterima oleh debitor atau nilai penggantinya, wajib dikembalikan oleh kurator sejauh harta pailit
diuntungkan, sedangkan utuk kekurangannya apabila penerimaan tersebut nilainya masih berada di bawah nilai piutangnya, orang terhadap siapa
pembatalan tersebut dituntut dapat tampil sebagai kreditor konkuren untuk kekurangan tersebut.
Hal ini sesuai dengan Pasal 36 ayat 1 UUK
105
, apabila saat pernyataan pailit ditetapkan terdapat perjanjian timbal balik yang belum atau baru sebagian
dipenuhi, maka pihak dengan siapa debitor mengadakan perjanjian tersebut dapat minta kepada kurator untuk memberikan kepastian tentang kelanjutan pelaksanaan
perjanjian tersebut dalam jangka waktu yang disepakati oleh kurator dan pihak tersebut. Dalam hal kesepakatan mengenai jangka waktu sebagaimana dimaksud
pada ayat 1 tidak tercapai, hakim pengawas menetapkan jangka waktu tersebut.
106
105
Pasal 36 ayat 1 UUK-PKPU.
106
Pasal 36 ayat 2 UUK-PKPU.
Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 kurator tidak memberikan jawaban atau tidak bersedia melanjutkan
pelaksanaan perjanjian tersebut maka perjanjian berakhir dan pihak sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 dapat menuntut ganti rugi dan akan diperlakukan sebagai kreditor konkuren.
107
Apabila kurator menyatakan kesanggupannya maka kurator wajib memberi jaminan atas kesanggupan untuk melaksanakan perjanjian tersebut.
108
C. Kewenangan Kurator Terkait Mengeksekusi Harta Pailit Ketika Debitor