68
melalui telepon genggam, faksimili, surat elektronik, atau laporan di situswebsite.
Secara garis besar formulir penerimaan laporan pelanggaran model B.1-DD berdasarkan Peraturan Bawaslu No. 14 Tahun 2012 memuat:
- Nomor penerimaan laporan pelanggaran;
- Wilayah hukum perkara;
- Identitas pelapor;
- Peristiwa yang dilaporkan;
- Saksi-saksi;
- Bukti-bukti;
- Uraian singkat kejadian;
- Hari dan tanggal penerimaan laporan;
- Tanda tangan penerima laporan dan pelapor;
Tahapan-tahapan penyelesaian sengketa adminstrasi Pemilu khusus diselesaikan selanjutnya berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor
25 Tahun 2013 jo. PKPU Nomor 13 Tahun 2014 tentang Penyelesaian Pelanggaran Administrasi Pemilihan Umum dan akan menghasilkan keputusan
penyelesaian dugaan pelanggaran administrasi Pemilu yang bersifat final dan mengikat.
C. Badan Pengawas Pemilu Bawaslu
Bawaslu berwenang mengawasi jalannya setiap tahapan pemilu agar tidak terjadi pelanggaran pemilu pada semua tahapan yang dilakukan jajaran KPU
Universitas Sumatera Utara
69
hingga ke tingkat pemungutan suara. Desain pengawasan pemilu yang dilakukan Bawaslu merupakan fungsi kontrol dalam mencegah pelanggaran Pemilu. Ranah
pengawasan yang dilakukan Bawaslu adalah semua tahapan penyelenggaraan Pemilu yang dilakukan KPU dalam hal:
1. Pemutakhiran data pemilih;
2. Penetapan peserta pemilu;
3. Proses pencalonan;
4. Pelaksanaan kampanye dan pelaporan dana kampanye Pemilu;
5. Pengadaan dan pendistribusian logistik pemilu;
6. Pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS;
7. Rekapitulasi hasil penghitungan suara pada tingkat PPS, PPK, KPU
KabupatenKota, KPU Provinsi, dan KPU; 8.
Penetapan dan pengumuman hasil pemilu; dan 9.
Penetapan calon terpilih.
104
Adapun yang menjadi tujuan dilakukannya pengawasan Pemilu yaitu: a.
Memastikan terselenggaranya Pemilu secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil, dan berkualitas, serta dilaksanakannya
peraturan perundang-undangan mengenai Pemilu secara menyeluruh;
b. Mewujudkan Pemilu yang demokratis; dan
c. Menegakkan integritas, kredibilitas penyelenggara, transparansi
penyelenggaraan dan akuntabilitas hasil Pemilu
105
Di samping itu juga Bawaslu berwenang melakukan penyelesaian sengketa Pemilu. Berbeda dengan KPU yang sebelumnya dapat menyelesaikan sengketa
104
Ramlan Surbakti dan Kris Nugroho, “Studi tentang Desain Kelembagaan Pemilu yang Efektif,”
http:www.kemitraan.or.idsitesdefaultfilesStudi20tentang20Desain20Kelembaga an20Pemilu.pdf
29 November 2015
105
Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pengawasan Pemilihan Umum Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 792 Pasal 2
Universitas Sumatera Utara
70
administrasi Pemilu jika sudah mendapat rekomendasi dari Bawaslu atas temuan laporan adanya pelanggaran administrasi Pemilu, maka Bawaslu dalam hal ini
tidak hanya mengkaji laporan temuan pelanggaran administrasi Pemilu tetapi juga pelanggaran Pemilu lainnya. Berdasarkan Peraturan Bawaslu Nomor 15 Tahun
2012 tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD Pasal 6 ayat 2, Bawaslu mengkaji laporan pelanggaran Pemilu
yang terdiri dari: a.
Pelanggaran kode etik penyelenggara Pemilu; b.
Pelanggaran administrasi Pemilu; c.
Sengketa Pemilu; dan d.
Tindak pidana Pemilu; Sesuai Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 Pasal 250 ayat 1, masing-
masing laporan pelanggaran Pemilu tersebut akan dilanjutkan ke instansi yang lebih berwenang untuk kemudian ditindaklanjuti, yakni:
a. Pelanggaran kode etik penyelenggara Pemilu diteruskan oleh
Bawaslu kepada Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu; b.
Pelanggaran administrasi Pemilu diteruskan kepada KPU, KPU Provinsi, atau KPU KabupatenKota;
c. Sengketa Pemilu diselesaikan oleh Bawaslu; dan
d. Tindak pidana Pemilu diteruskan kepada Kepolisian Negara
Republik Indonesia; Seperti yang telah dikemukakan di atas, bahwa Bawaslu juga memiliki
wewenang untuk menyelesaikan pelanggaran Pemilu yaitu sengketa Pemilu.
Universitas Sumatera Utara
71
Sesuai Pasal 257 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 yang dapat disebut sebagai Pelapor untuk mengajukan laporan sengketa Pemilu ialah:
- Partai politik calon peserta Pemilu
- Partai politik peserta Pemilu
- Calon anggota DPR, DPD, dan DPRD yang tercantum dalam
daftar calon sementara danatau daftar calon tetap. Penyelesaian sengketa Pemilu untuk selanjutnya terdapat dalam Peraturan
Bawaslu Nomor 15 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD.
D. Pengadilan Negeri