Kasus Sengketa Administrasi Pemilu Legislatif Pembahasan

D. Aplikasi Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemilihan Umum

menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 Menurut Keputusan KPU Nomor: 05KptsKPUTahun 2013 tentang Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Tahun 2014 Untuk memperjelas dan memperkuat serta mendukung penulisan hukum ini, maka penulis menyajikan kasus sengketa administrasi Pemilu terkait penetapan partai politik peserta Pemilu oleh KPU, yaitu Keputusan Nomor 05KptsKPUTahun 2013 terkait penetapan Partai Keadilan Persatuan Indonesia PKPI tidak memenuhi syarat sebagai peserta Pemilu 2014. Maka untuk lebih jelasnya penulis sajikan kasus sengketa administrasi Pemilu sebagai berikut:

1. Kasus Sengketa Administrasi Pemilu Legislatif

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05KptsKPUTahun 2013 tentang Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Tahun 2014, menetapkan bahwa: a Sepuluh partai politik dinyatakan memenuhi syarat sebagai peserta pemilihan umum tahun 2014 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012, yang terdiri dari: 1 Partai Amanat Nasional PAN 2 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDIP 3 Partai Demokrat 4 Partai Gerakan Indonesia Raya Gerindra Universitas Sumatera Utara 5 Partai Golongan Karya Golkar 6 Partai Hati Nurani Rakyat Hanura 7 Partai Keadilan Sejahtera PKS 8 Partai Kebangkitan Bangsa PKB 9 Partai Nasional Demokrat Nasdem 10 Partai Persatuan Pembangunan PPP b Dua puluh empat partai politik dinyatakan tidak memenuhi syarat sebagai peserta pemilihan umum tahun 2014 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012, yang terdiri dari: 1 Partai Bulan Bintang PBB 2 Partai Demokrasi Pembaruan PDP 3 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia PKPI 4 Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru PKBIB 5 Partai Peduli Rakyat Nasional PPRN 6 Partai Persatuan Nasional PPN 7 Partai Bhinneka Indonesia PBI 8 Partai Buruh 9 Partai Damai Sejahtera PDS 10 Partai Demokrasi Kebangsaan PDK 11 Partai Karya Peduli Bangsa PKPB 12 Partai Karya Republik PKR 13 Partai Kebangkitan Nasional Ulama PKNU Universitas Sumatera Utara 14 Partai Kedaulatan 15 Partai Kesatuan Demokrasi Indonesia PKDI 16 Partai Kongres 17 Partai Nasional Benteng Kerakyatan Indonesia PNBKI 18 Partai Nasional Indonesia Marhaenisme PNI Marhaenisme 19 Partai Penegak Demokrasi Indonesia PPDI 20 Partai Pengusaha Dan Pekerja Indonesia PPPI 21 Partai Nasional Republik 22 Partai Republik 23 Partai Republika Nusantara RepublikaN 24 Partai Serikat Rakyat Independen SRI

2. Pembahasan

Merunut kepada Keputusan Nomor 05KptsKPUTahun 2013 terkait penetapan Partai Keadilan Persatuan Indonesia PKPI yang tidak memenuhi syarat sebagai peserta Pemilu 2014, jika dikaitkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 akan dapat dilihat apakah Partai Keadilan Persatuan Indonesia PKPI telah melakukan pelanggaran administrasi Pemilu dan KPU telah melakukan proses yang tepat sesuai dengan ketentuan yang ada dalam menetapkan Partai Keadilan Persatuan Indonesia PKPI tidak memenuhi persyaratan partai politik peserta Pemilu sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Proses pendaftaran peserta Pemilu Sesuai dengan ketentuan Pasal 8 ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 bahwa partai politik yang memenuhi ambang batas perolehan suara dari jumlah suara sah secara nasional ditetapkan sebagai partai politik peserta Pemilu pada Pemilu berikutnya. Menurut Pasal 208 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 menyatakan bahwa partai politik yang memenuhi ambang batas perolehan suara sekurang-kurangnya 3,5 tiga koma lima persen dari jumlah suara sah secara nasional untuk diikutkan dalam penentuan perolehan kursi anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD KabupatenKota. Tetapi bukan berarti partai politik tersebut secara serta merta ditetapkan oleh KPU menjadi peserta Pemilu berikutnya, tetapi partai politik yang bersangkutan terlebih dahulu harus mendaftarkan kepada KPU dengan melampirkan dokumen-dokumen persyaratan yang telah ditetapkan dalam Pasal 15 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012. Berdasarkan hasil Pemilu legislatif tahun 2009, bahwa partai politik yang memenuhi ambang batas perolehan suara secara nasional ialah: 1 Partai Amanat Nasional PAN 6,01 2 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDIP 14,03 3 Partai Demokrat 20,85 4 Partai Gerakan Indonesia Raya Gerindra 4,46 5 Partai Golongan Karya Golkar 14,45 6 Partai Hati Nurani Rakyat Hanura 3,77 Universitas Sumatera Utara 7 Partai Keadilan Sejahtera PKS 7,88 8 Partai Kebangkitan Bangsa PKB 4,94 9 Partai Persatuan Pembangunan PPP 5,32 Maka berdasarkan hasil tersebut, Partai Keadilan Persatuan Indonesia PKPI tidak termasuk di dalam partai politik yang memenuhi batas ambang suara secara nasional. Oleh karena itu, proses pendaftaran Partai Keadilan Persatuan Indonesia PKPI ini harus sesuai dengan ketentuan Pasal 8 ayat 2 jo. Pasal 15 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012. Setelah dilakukan pengumpulan dokumen persyaratan untuk pendaftaran peserta Pemilu, bahwa pengawas Pemilu menyatakan Partai Keadilan Persatuan Indonesia PKPI tidak memenuhi syarat untuk menjadi peserta Pemilu legislatif 2014. Sesuai dengan prosedur penyelesaian pelanggaran administrasi Pemilu maka pengawas Pemilu yang menemukan adanya pelanggaran administrasi Pemilu meneruskan rekomendasi kepada KPU untuk kemudian ditindaklanjuti. b. Penyelesaian pelanggaran administrasi Pemilu Setelah pengawas Pemilu telah melakukan kajian dan mengambil keputusan bahwa telah ditemukan adanya pelanggaran administrasi Pemilu maka hal ini harus ditindaklanjuti paling lama 3 tiga hari untuk diteruskan kepada KPU, KPU Provinsi, atau KPU KabupatenKota sesuai dengan Pasal 249 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012. Selanjutnya KPU, KPU Provinsi, atau KPU KabupatenKota akan melakukan tahapan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1 Mencermati kembali data atau dokumen sebagaimana rekomendasi dari Bawaslu dan selanjutnya menggali, mencari, dan menerima masukan dari berbagai pihak untuk kelengkapan dan kejelasan pemahaman laporan pelanggaran administrasi Pemilu sesuai dengan ketentuan Pasal 18 Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 25 Tahun 2013 tentang Penyelesaian Pelanggaran Administrasi Pemilihan Umum. Dalam hal ini ialah melakukan penelitian administrasi dan penetapan keabsahan mengenai dokumen- dokumen yang diajukan Partai Keadilan Persatuan Indonesia PKPI untuk menjadi peserta Pemilu legislatif tahun 2014. 130 Dari hasil verfikasi aktual oleh KPU, maka hasil penelitian masing-masing syarat sesuai Pasal 8 ayat 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 akan dicermati sebagai berikut: a Berstatus badan hukum sesuai dengan Undang-Undang tentang Partai Politik; Partai Keadilan Dan Persatuan Indonesia PKPI sebuah Partai Politik yang telah berbadan hukum berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM RI No M.H.H.12 AH Tahun 2010 tanggal 27 September 2010. 130 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pasal 9 Universitas Sumatera Utara b Memiliki kepengurusan di seluruh provinsi; Untuk tingkat provinsi, PKPI tidak memenuhi syarat di satu provinsi, yaitu Sumatera Barat. Dengan demikian, PKPI tidak dapat memenuhi persyaratan di 100 persen seluruh provinsi. c Memiliki kepengurusan di 75 tujuh puluh lima persen jumlah kabupatenkota di provinsi yang bersangkutan dan dan menyertakan sekurang-kurangnya 30 tiga puluh persen keterwakilan perempuan pada kepengurusan partai politik tingkat pusat, dapat dilihat dalam tabel berikut: No. Wilayah Kepenguru san Keterwakil an Perempuan, dan Kepemilika n Kantor Kepengurusan, Keterwakilan Perempuan, Kepemilikan Kantor, dan Keanggotaan Partai Politik tingkat KabupatenKota Kesim - pulan Jumla h Kab Kota Syarat minimal 75 KabKot a Jumla h meme nuhi syarat PUSAT Memenuhi syarat Tidak meme nuhi syarat 1. Aceh Memenuhi syarat 23 17 21 2. Sumatera Utara Memenuhi syarat 33 25 27 3. Sumatera Barat Tidak Memenuhi syarat 19 14 11 4. Riau Memenuhi syarat 12 9 9 5. Jambi Memenuhi syarat 11 8 10 6. Sumatera Selatan Memenuhi syarat 15 11 12 7. Bengkulu Memenuhi syarat 10 8 10 Universitas Sumatera Utara 8. Lampung Memenuhi syarat 14 11 12 9. Kep. Bangka Belitung Memenuhi syarat 7 5 7 10. Kepulaua n Riau Memenuhi syarat 7 5 6 11. DKI Jakarta Memenuhi syarat 6 5 6 12. Jawa Barat Memenuhi syarat 26 20 20 13. Jawa Tengah Tidak Memenuhi syarat 35 26 22 14. D. I. Yogyakar ta Tidak Memenuhi syarat 5 4 3 15. Jawa Timur Tidak Memenuhi syarat 38 29 27 16. Banten Memenuhi syarat 8 6 7 17. Bali Memenuhi syarat 9 7 7 18. Nusa Tenggara Barat Memenuhi syarat 10 8 9 19. Nusa Tenggara Timur Memenuhi syarat 21 16 18 20. Kalimant an Barat Memenuhi syarat 14 11 12 21. Kalimant an Tengah Memenuhi syarat 14 11 12 22. Kalimant an Selatan Memenuhi syarat 13 10 12 23. Kalimant an Timur Tidak Memenuhi syarat 14 11 10 24. Sulawesi Utara Memenuhi syarat 15 11 13 25. Sulawesi Tengah Memenuhi syarat 11 8 10 26. Sulawesi Selatan Memenuhi syarat 24 18 21 27. Sulawesi Tenggara Memenuhi syarat 12 9 10 28. Gorontalo Tidak Memenuhi 6 5 4 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan rekapitulasi hasil verifikasi faktual oleh KPU, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia PKPI tidak memenuhi persyaratan 75 KabupatenKota pada Tingkat Provinsi, pada 6 enam Provinsi yaitu Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur dan Gorontalo. d Memiliki kepengurusan di 50 lima puluh persen jumlah kecamatan di kabupatenkota yang bersangkutan; e Memiliki anggota sekurang-kurangnya 1.000 seribu orang atau 11.000 satu perseribu dari jumlah Penduduk pada kepengurusan partai politik - Sumatera Barat : tidak memenuhi syarat di 3 KabupatenKota - Jawa Tengah : tidak memenuhi syarat di 4 KabupatenKota syarat 29. Sulawesi Barat Memenuhi syarat 5 4 5 30. Maluku Memenuhi syarat 11 8 8 31. Maluku Utara Memenuhi syarat 9 7 7 32. Papua Memenuhi syarat 29 22 22 33. Papua Barat Memenuhi syarat 11 8 1 Universitas Sumatera Utara - D. I. Yogyakarta : tidak memenuhi syarat di 1 KabupatenKota - Jawa Timur : tidak memenuhi syarat di 2 KabupatenKota - Kalimantan Timur : tidak memenuhi syarat di 1 KabupatenKota - Gorontalo : tidak memenuhi syarat di 1 KabupatenKota f Mempunyai kantor tetap untuk kepengurusan pada tingkatan pusat, provinsi, dan kabupatenkota sampai tahapan terakhir Pemilu; Berdasarkan verifikasi aktual KPU untuk tingkat provinsi, Partai Keadilan Persatuan Indonesia PKPI tidak memenuhi syarat di satu provinsi, yaitu Sumatera Barat. g Mengajukan nama, lambang, dan tanda gambar partai politik kepada KPU; dan Persyaratan mengenai nama, lambang, dan tanda gambar partai telah dipenuhi oleh Partai Keadilan Persatuan Indonesia PKPI kepada KPU. h Menyerahkan nomor rekening dana Kampanye Pemilu atas nama partai politik kepada KPU. Bahwa Partai Keadilan Persatuan Indonesia PKPI telah menyerahkan nomor rekening dana kampanye Pemilu Universitas Sumatera Utara dibuka di Bank BRI Cut Meutia yang merupakan bank pemerintah dengan status Bank Umum dengan Nomor Rekening 0230-01-002731-30-7. 131 5 KPU, KPU ProvinsiKIP Aceh, KPUKIP KabupatenKota, PPK, PPS, PPLN, KPPSKPPSLN membuat keputusan dalam rapat pleno dan hasil dari rapat pleno tersebut akan menghasilkan keputusan berupa pernyataan adanya pelanggaran administrasi atau tidak serta menjatuhkan sanksi yang sesuai dengan pelanggaran tersebut sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 25 Tahun 2013 tentang Penyelesaian Pelanggaran Administrasi Pemilihan Umum Pasal 22 Maka berdasarkan Keputusan KPU Nomor: 05KptsKPUTahun 2014 tentang Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Tahun 2014, bahwa KPU telah melakukan rapat pleno yang tertuang dalam Berita Acara Komisi Pemilihan Umum Nomor: 05BAI2013 tanggal 8 Januari 2013 tentang Rekapitulasi Hasil Verifikasi Faktual Kepengurusan Partai Politik Tingkat Pusat, Tingkat 131 “Laporan Akuntan Independen atas Penerapan Prosedur,” http:kpu.go.idkoleksigambar15._PKPI_28OK29_.pdf 11 Februari 2016 Universitas Sumatera Utara Provinsi, dan Tingkat KabupatenKota serta Keanggotaan Partai Politik dan Berita Acara Komisi Pemilihan Umum Nomor: 08BAI2013 tanggal 8 Januari 2013 tentang Penetapan Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Tahun 2014. Dari hasil rapat pleno KPU tersebut dihasilkan suatu keputusan serta sanksi bagi Partai Keadilan Persatuan Indonesia PKPI yakni, diberhentikantidak dilibatkan dalam kegiatan tahapan dalam hal ini ialah tidak diikutsertakan menjadi partai politik peserta Pemilu legislatif tahun 2014 disebabkan karena tidak memenuhi syarat administrasi partai politik tersebut sesuai dengan Pasal 8 ayat 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012. Keputusan yang dihasilkan oleh KPU ini bersifat final dan mengikat. Namun ternyata keputusan KPU segera diprotes oleh Partai Keadilan Persatuan Indonesia PKPI dengan mengajukan permohonan kepada Bawaslu untuk segera ditindaklanjuti dan hasil keputusannya ialah bahwa Partai Keadilan Persatuan Indonesia PKPI memenuhi syarat dan dapat menjadi peserta Pemilu. 132 Kemudian karena KPU tidak mengeksekusi hasil keputusan Bawaslu, Partai Keadilan Persatuan Indonesia PKPI mengajukan hal ini 132 Keputusan Sengketa Nomor: 012SP-2Set.BawasluI2013 Universitas Sumatera Utara untuk kemudian ditindaklanjuti oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara dan menghasilkan keputusan yang sama dengan Bawaslu sebelumnya. 133 Berdasarkan proses penyelesaian sengketa administrasi Pemilu oleh KPU diatas, KPU telah melaksanakan tahapan-tahapan penyelesaian sengketa administrasi Pemilu sesuai dengan apa yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Dimulai dari mencermati kembali dokumen terhadap adanya temuan atas pelanggaran administrasi Pemilu yang dilakukan oleh Partai Keadilan Persatuan Indonesia PKPI terhadap pemenuhan persyaratan partai politik sebagai peserta Pemilu legislatif tahun 2014, kemudian menggali, mencari, dan menerima masukan dari berbagai pihak untuk kelengkapan dan kejelasan pemahaman laporan pelanggaran administrasi Pemilu sehingga dapat menghasilkan data-data penemuan bahwa Partai Keadilan Persatuan Indonesia PKPI tidak memenuhi beberapa persyaratan, yakni: a Tidak memiliki kepengurusan di seluruh provinsi; b Tidak memiliki kepengurusan di 75 tujuh puluh lima persen jumlah kabupatenkota di provinsi yang bersangkutan dan dan menyertakan sekurang-kurangnya 30 tiga puluh persen 133 Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Nomor: 25G2013PT.TUN.JKT. Universitas Sumatera Utara keterwakilan perempuan pada kepengurusan partai politik tingkat pusat; c Tidak memiliki anggota sekurang-kurangnya 1.000 seribu orang atau 11.000 satu perseribu dari jumlah Penduduk pada kepengurusan partai politik; d Tidak mempunyai kantor tetap untuk kepengurusan pada salah satu di tingkatan provinsi; Sesuai dengan ketentuan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, jika terdapat pelanggaran yang meliputi tata cara, prosedur, dan mekanisme yang berkaitan dengan administrasi pelaksanaan Pemilu dalam setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu maka yang melanggar ketentuan seperti yang disebutkan sebelumnya akan dapat dikatakan telah melakukan pelanggaran administrasi Pemilu dalam hal ini Partai Keadilan Persatuan Indonesia PKPI telah melakukan pelanggaran pada prosedur pendaftaran peserta Pemilu yang terdapat dalam Pasal 8 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012. Selanjutnya tahapan yang dilakukan oleh KPU ialah memberikan keputusan terhadap pelanggaran administrasi Pemilu melalui rapat pleno. Berdasarkan rapat pleno maka KPU memberikan keputusan yaitu berupa diberhentikantidak dilibatkan dalam kegiatan tahapan sehingga tidak dapat lolos verifikasi penetapan partai politik peserta Pemilu. Namun keputusan KPU mengenai sengketa administrasi Pemilu tersebut dapat diubah dengan pengajuan permohonan oleh Universitas Sumatera Utara Partai Keadilan Persatuan Indonesia PKPI kepada Bawaslu dan PTTUN terkait keputusan KPU tersebut. Pasal 26 PKPU Nomor 25 Tahun 2013 tentang Penyelesaian Pelanggaran Administrasi Pemilihan Umum menyatakan bahwa “Keputusan penyelesaian dugaan Pelanggaran Administrasi Pemilu bersifat final dan mengikat”, tidak serta merta menjadikan Keputusan KPU tersebut sesuai dengan pembahasan kasus pelanggaran administrasi Pemilu oleh Partai Keadilan Persatuan Indonesia PKPI menjadi final dan mengikat. Terdapat pertentangan antara ketentuan mengenai keputusan KPU tersebut dengan pendapat Arifin Zainal Mochtar yang menyatakan bahwa “Keputusan KPU termasuk dalam rezim putusan TUN Tata Usaha Negara. Sehingga terhadap putusan KPU bukan final dan mengikat”. 134 Hal ini akan berakibat pada eksekusi keputusan KPU yang tidak dapat dilaksanakan secara langsung oleh yang bersangkutan dengan keputusan yang dimaksud. 134 “Tidak Semua Putusan Panwas Final dan Mengikat,” http:www.rumahpemilu.orginread10254Tidak-Semua-Putusan-Panwas-Final-dan-Mengikat 12 Februari 2016 Universitas Sumatera Utara BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan