commit to user
74
Tabel 6 : Distribusi skor untuk pernyataan soal tidak mendukung Jawaban Selalu Sering Jarang
Tidak Pernah
Skor 4 3 2 1
Sumber : Saefudin Azwar 1998 : 140 b. Variabel terikat
Untuk memperoleh data berupa prestasi belajar biologi, peneliti menggunakan instrument penelitian berupa test kemampuan achievement
test. Tes kemampuan untuk memperoleh data mengenai prestasi belajar Biologi berjumlah 40 butir soal yang dibuat sendiri oleh peneliti, sebelum
digunakan pada responden penelitian sesungguhnya, test tersebut telah diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui soal–soal mana yang
memenuhi syarat penyusunan test yang baik yaitu : validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran soal. Skor dalam analisis butir soal tersebut
menggunakan nilai 1 untuk responden yang menjawab benar dan nilai 0 unuk responden yang menjawab salah.
2. Uji Coba Instrumen
Instrument penelitian yang telah selesai disusun kemudian diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran
dan daya beda butir-butir soal dalam instrument penelitian. Hasil analisis uji coba dijadikan pertimbangan untuk memutuskan apakah suatu butir soal dalam
instrument penelitian layak atau tidak layak untuk digunakan sebagai instrument pengumpulan data pada penelitian yang sesungguhnya.
commit to user
75
Uji coba penelitian try out dilakukan terlebih dahulu sebelum penelitan dilakukan. Pada angket motivasi belajar siswa, try out berfungsi untuk
menentukan item–item pernyataan dalam angket motivasi belajar siswa yang memenuhi syarat sebagai alat pengumpulan data, antara lain validitas da
reliabilitas. Uji coba dalam penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 – 5 maret 2007 yang melibatkan 40 responden selain sampel penelitian. Setelah data
diujicobakan, kemudian diadakan penskoran dan analisis sementara, maka hasilnya dapat menentukan :
a. Validitas dan Reliabilitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat – tingkat
kesahihan suatu instrument. Tehnik uji validitas yang digunakan adalah tehnik faktorial validity. Sutrisno Hadi 1983 mengemukakan, bahwa penilaian
terhadap validitas faktor suatu alat pengukur harus ditinjau dari segi apakah items yang disangka mengukur faktor – faktor tertentu telah benar - benar
dapat memenuhi fungsinya mengukur faktor – faktor yang dimaksudkan. Lebih lanjut Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa untuk dapat menyelesaikan
penilaian itu dapat ditempuh dua jalan : 1 Mengecek kecocokan antara items dengan keseluruhan items dengan
keseluruhan items. 2 Mengecek kecocokan antara items dengan alat pengkur lain yang telah
dipandang memiliki validitas yang tinggi. Dengan penelitian penulis menggunakan cara yang pertama, yakni
mengukur kecocokan antara item dan skor keseluruhan item. Sedangkan
commit to user
76
validitas dihitung dengan menggunakan rumus product moment yang dirumuskan :
Sumber : Sudjana, 2002 : 369 Keterangan :
r
xy
= Koefisien validitas N
= Jumlah
responden Σ XY
= Jumlah butir dikalikan skor total Σ X
= Jumlah skor tiap butir item soal Σ Y
= Jumlah skor total Keputusan uji :
r
xy
r
tab
: butir pertanyaan tersebut valid
r
xy
≥ r
tab
: butir pertanyaan tersebut invalid tidak valid
Dalam penelitian ini taraf signifikan α = 5, N = 40, r
tabel
= 0,312. Reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan hasil yang dapat
dipercaya apabila alat ukur itu diteskan berkali – kali. Dalam penelitian ini estimasi reliabilitas alat ukur dihitung dengan menggunakan pendekatan
konsistensi internal, dimana keseluruhan instrument dibelah menjadi sebanyak jumlah item – itemnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Saifuddin Azwar
2000, h : 182, yakni sebagai berikut : N
Σ XY – Σ X - Σ Y r
xy =
{N Σ X
2
– Σ X
2
} {N Σ Y
2
– Σ Y
2
}
commit to user
77
Estimasi reliabilitas dengan pendekatan konsistensi internal didasarkan pada data dari sekali pengenaan satu bentuk alat ukur pada kelompok subjek single
trial administration. Komputasi koefisien reliabilitas dilakukan setelah keseluruhan instrument yang telah dikenakan pada subjek itu dibelah menjadi
beberapa bagian menjadi dua, tiga, atau empat bahkan dapat dibelah menjadi sebanyak jumlah item – itemnya.
Sedangkan rumus reliabilitas yang digunakan adalah rumus KR-20 yang dirumuskan :
Sumber : Suharsini Arikunto, 1996 : 111 Keterangan :
r
11
= koefisien reliabilitas KR-20 k = banyaknya butir soal
p = proporsi jumlah siswa yang menjawabbenar = indeks kesukaran soal σ
t 2
= varians total Interpretasi dari koefisien reliabilitas dapat diperhatikan pada tabel 7.
Tabel 7 : Interprestasi koefisien reliabilitas
Besarnya nilai r Interprestasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup
Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat rendah
k Σ p1-p
r
11
= 1- k-1
σ t2
commit to user
78
Hasil perhitungan validitas dan reliabilitas instrument tes prestasi belajar dapat dilihat pada lampiran 4 dan lampiran 6. Berdasarkan tabel pada
lampiran 4 atau lampiran 6, dapat diketahui bahwa hasil perhitungan validitas dan reliabilitas diperoleh r
hitung
pada setiap pertanyaan pada 40 butir soal variabel prestasi belajar yang dipilih, nilainya lebih besar dari r
tabel
sebesar 0,312 dan koefisien reliabilitas 0,798. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa pertanyaan yang tergabung dalam variabel prestasi belajar adalah valid dan reliabel untuk dijadikan instrumen dalam penelitian.
Hasil perhitungan pengujian validitas dan reliabiltas instrumen motivasi belajar dapat dilihat pada lampiran 7 dan 8. Berdasarkan tabel pada
lampiran 7 atau lampiran 8, dapat diketahui bahwa hasil perhitungan validitas dan reliabilitas diperoleh r
hitung
pada setiap pertanyaan yang dipilih pada variabel motivasi belajar nilainya lebih besar dari r
tabel
sebesar 0,312, dengan koefisien reliabilitas 0,940. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
pertanyaan yang tergabung dalam variabel prestasi belajar adalah valid dan reliabel untuk dijadikan instrumen dalam penelitian.
b. Tingkat kesulitan soal Validitas dan reliabilitas merupakan syarat keabsahan instrument yang
berupa angket yang menggunakan skala sikap. Sedangkan untuk instrument yang berupa tes kemampuan achievement test selain validitas dan reliabilitas
masih harus ditambah lagi dengan tingkat kesulitan soal disimbolkan dengan p serta daya beda diskriminasi soal disimbolkan d. Prosedur untuk
commit to user
79
menentukan indeks kesukaran soal untuk instrument dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1 Membuat tabulasi skor butir dan skor total setiap responden 2 Menentukan jenjang skor perolehan menurut besarnya skor total jawaban,
dimulai dari yang tertinggi sampai yang rendah. Selanjutnya kelompok tinggi disingkat T dan kelompok rendah R.
3 Menentukan jumlah responden untuk masing – masing kelompok baik kelompok tinggi maupun rendah. Karena jumlah responden dalam
penelitian ini 40 orang, maka penentuan jumlah masing – masing kelompok 50 dari jumlah seluruh responden diambil dari atas
merupakan kelompok tinggi lalu sisanya 50 diambil dari bawah adalah kelompok rendah.
4 Menentukan indeks kesukaran soal dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Sumber : Saefuddin Azwar : 112 Keterangan :
p = Indeks kesukaran soal
n
i
= banyaknya siswa yang menjawab benar N
= banyak responden yang mengikuti tes n
i
p = N
commit to user
80
5 Setelah diperoleh nilai p dari hasil perhitungan lalu diadakan interprestasi dengan mengkonsultasikannya pada tabel indeks kesukaran soal seperti
pada tabel 8 berikut ini : Tabel 8 : Interprestasi indeks kesukaran soal
P Interprestasi
0,00 – 0, 30 Sukar
0,30 – 0, 70 Sedang
0,70 – 1,00 Mudah
Sumber : Suharsimi Arikunto 1997:24 c. Daya beda Diskriminasi soal
Daya beda diskriminasi soal adalah kemampuan suatu alat ukur dalam membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan
siswa yang memiliki kemampuan rendah. Daya beda atau diskriminasi suatu alat ukur merupakan proporsi penjawab item benar antara kelompok tinggi dan
kelompok rendah. Prosedur untuk menentukan daya beda diskriminasi instrument dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1 Membuat tabulasi skor butir dan skor total setiap responden. 2 Menentukan jenjang skor perolehan menurut besarnya skor total jawaban,
dimulai dari yang tertinggi sampai yang terendah. Selanjutnya kelompok tinggi disingkat T dan kelompok rendah R.
3 Menentukan jumlah responden untuk masing – masing kelompok baik kelompok tinggi maupun rendah. Karena jumlah responden dalam
penelitian ini 40 orang, maka penentuan jumlah masing – masing kelompok 50 dari jumlah seluruh responden diambil dari atas
commit to user
81
merupakan kelompok tinggi lalu sisanya 50 diambil dari bawah adalah kelompok rendah.
4 Menentukan indeks daya beda diskriminasi dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Sumber : Saefuddin Azwar, h:112 Keterangan :
d = indeks daya beda diskriminasi soal
n
iT
= banyaknya siswa yang menjawab benar pada kelompok tinggi n
iR
= banyaknya siswa yang menjawab benar pada kelompok rendah N
iT
= banyaknya siswa pada kelompok tinggi N
iR
= banyaknya siswa pada kelompok rendah 5 Setelah diperoleh nilai d dari hasil perhitungan lalu diadakan interpretasi
dengan mengkonsultasikannya pada tabel indeks daya beda diskriminasi seperti tampak pada tabel 9.
Tabel 9 : Interprestasi daya bedadiskriminasi soal Rentang
Interpretasi 0,00 – 0,20
Jelek 0,20 – 0,40
Cukup baik 0,40 – 0,70
Baik 0,70 – 1,00
Sangat baik Sumber : Suharsimi Arikunto 1997 : 223
Hasil perhitungan indeks kesukaran dan daya beda masing-masing butir soal dapat dilihat pada lampiran 4.
n
iT
n
iR
d = N
iT
N
iR
commit to user
82
E. Teknik Analisis Data