PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN MEDIA CETAK TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMP

(1)

commit to user

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA

PEMBELAJARAN VCD DAN MEDIA CETAK

TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI

DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR

PADA SISWA SMP

(Penelitian Pada Siswa SMPN 1 di Kabupaten Banjarnegara

Tahun 2008/2009 )

T E S I S

Untuk Memenuhi Sebagian Prasarat

Mencapai Derajat Magister Program

Studi Teknologi Pendidikan

Diajukan Oleh

Tri Retno Herminingsih

S 8105036

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

commit to user

ii

TESIS

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA

PEMBELAJARAN VCD DAN MEDIA CETAK

TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI

DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR

PADA SISWA SMP

(Penelitian Pada Siswa SMPN 1 di Kabupaten Banjarnegara

Tahun 2008/2009 )

Disusun Oleh

TRI RETNO HERMININGSIH

S 8105036

Telah Disetejui Oleh Tim Pembimbing

Pada Tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Soetarno, M.Pd. Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd. NIP.19480713 197304 1 001 NIP. 19430712 197301 1 001

Mengetahui Ketua Program Studi TP

Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd. NIP. 19430712 197301 1 001


(3)

commit to user

iii

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD

DAN MEDIA CETAK TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BIOLOGI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR

PADA SISWA SMP

(Penelitian Pada Siswa SMPN 1 di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008/2009 )

Oleh

TRI RETNO HERMININGSIH

S 8105036

Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji

Pada Tanggal : ...

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua : : ...

Sekretaris : : ...

Anggota: : 1. . : ...

2. : ...

Surakarta,

Mengetahui Direktur PPs UNS Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan


(4)

commit to user

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama :

Tri Retno Herminingsih

NIM : S8105036

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis berjudul PENGARUH

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN MEDIA CETAK TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMP (Penelitian Pada Siswa SMPN 1 di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008/2009) adalah betul-betul karya saya

sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis tersebut diberi tanda citasi dan

ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh

dari tesis tersebut.

Surakarta,

Yang membuat pernyataan,


(5)

commit to user

v

MOTTO

™

KEBAHAGIAAN

 

ADALAH

 

PADA

 

SAAT

 

BISA

 

MEMBAHAGIAKAN

 

ORANG

 

LAIN.

 

 

™

ORANG

 

YANG

 

BAIK

 

ADALAH

 

ORANG

 

YANG

 

PALING

 

BERMANFAAT

 

BAGI

 

ORANG

 

LAIN

 

 

™

SIAPAPUN

 

YANG

 

BERHENTI

 

BELAJAR

 

AKAN

 

MEMBUAT

 

DIRINYA

 

TUA,

 

MESKIPUN

 

DIA

 

BERUSIA

 

DUA

 

PULUH

 

TAHUN

 

ATAU

 

DELAPAN

 

PULUH

 

TAHUN.

 

SEDANGKAN

 

YANG

 

TIDAK

 

BERHENTI

 

BELAJAR

 

AKAN

 

TETAP

 

MUDA.

 

HAL

 

YANG

 

TERPENTING

 

DALAM

 

HIDUP

 

ADALAH

 

UNTUK

 

TETAP

 

MENJAGA

 

PEMIKIRAN

 

KITA

 

SELALU

 

MUDA

 

(

 

HENRY

 

FORD)

 


(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Pertama dan yang utama peneliti memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan penyusunan tesis yang mengambil judul : “PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBEALAJARAN VCD DAN MEDIA CETAK TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DITINJAU

DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMP ( Penelitian Pada Siswa SMP

Negeri 1 di Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2008/2009). Tesis, Program

Studi Teknologi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Surakarta ”. Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk

menyelesaikan studi pada Program Pascasarjana Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Terselesaikannya penyusunan tesis ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Soetarno, M.Pd dan Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd., selaku

pembimbing tesis. Terima kasih atas bimbingan dan arahan serta perhatian dan pengertian yang demikian besar kepada peneliti dalam proses penyusunan tesis.

2. Segenap dosen/staf pengajar pada Program Pascasarjana Program Studi


(7)

commit to user

vii

3. Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Purwonegoro dan SMP Negeri 1

Mandiraja, yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama peneliti menempuh pendidikan pascasarjana.

4. Seluruh keluargaku, yang senantiasa memberikan doa, spirit dan

motivasi kepada peneliti untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana. 5. Pihak-pihak lain, yang tidak cukup untuk disebutkan satu persatu, yang

telah banyak membantu peneliti selama menempuh pendidikan pascasarjana.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas dengan pahala yang berlipat ganda, amin. Akhir kata, peneliti berharap tesis ini bisa bermanfaat, baik bagi peneliti pribadi maupun bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Banjarnegara, Okotber 2009


(8)

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………..

HALAMAN PERSETUJUAN ………...

HALAMAN PENGESAHAN ………...

HALAMAN PERNYATAAN ………...

KATA PENGANTAR ………...……....………...

DAFTAR ISI ……….……….

DAFTAR TABEL ……….

DAFTAR GAMBAR/GRAFIK ..……….……….

DAFTAR LAMPIRAN ……….

ABSTRAK ... ……….

ABSTRACT ...………...

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………..

B. Identifikasi Masalah ………...

C. Pembatasan Masalah ………...

D. Perumusan Masalah ………...

E. Tujuan Penelitian ...

F. Manfaat Penelitian ...

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Teoritis ………

1. Media Pembelajaran ………. i ii iii iv vi viii xi xiii xiv xv xvii 1 7 8 8 9 9 … … 11 11


(9)

commit to user

ix

2. Media Video Compact Disc (VCD) ....……… .

3. Media Cetak.... ……….

a.Buku Teks…...……….

b.Lembar Kerja Siswa ……….

4. Prestasi Belajar ……….

5. Motivasi Belajar ...

6. Pendidikan Biologi ...………

B. Kerangka Berpikir ………..

C. Hipotesis Penelitian ………

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ………..

B. Metode Penelitian ...

C. Populasi ...

D. Teknik Pengumpulan Data ………..

1. Instrumen Penelitian ……….

2. Uji Coba Instrumen ………

E. Teknik Analisis Data ...

1. Uji Prasyarat Analisis ..……….

2. Uji Hipotesis ……….

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Kondisi Sekolah ……….

1. Kondisi Sekolah SMP Negeri 1 Purwonegoro ……….

2. Kondisi Sekolah SMP Negeri 1 Mandiraja ……….

B. Hasil Penelitian ... 18 27 28 32 38 42 59 63 67 68 68 68 73 73 74 82 82 83 87 87 90 92


(10)

commit to user

x

C. Pengujian Hipotesis ...

D. Pembahasan Hasil Penelitian ...

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ...

A. Kesimpulan ...

B. Implikasi ...

C. Saran ...

DAFTAR PUSTAKA ...

LAMPIRAN ...

101

106

116

116

117

119

122


(11)

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

No. Tabel Nama Tabel Hlm

Tabel 1 Ungkapan Siswa Menghadapi Keberhasilan dan

Kegagalan ……… ………. 50

Tabel 2 Indikator Materi Pembelajaran Biologi ... 63

Tabel 3 Daftar Nama SMP Negeri 1 di Wilayah Kabupaten Banjarnegara ... 69

Tabel 4 Hasil Pengujian Kesetaraan …... 71

Tabel 5 Distribusi Skor untuk Pernyataan Soal Mendukung ... 73

Tabel 6 Distribusi Skor untuk Pernyataan Soal Tidak Mendukung 74

Tabel 7 Interprestasi Koefisien Reliabilitas ... ... 77

Tabel 8 Interprestasi Indeks Kesukaran Soal ………... 80

Tabel 9 Interprestasi Daya Beda ……… ... 81

Tabel 10 Analisis Varians Dua Arah ... 84

Tabel 11 Analisis Varians Prestasi Belajar Biologi ... 85

Tabel 12 Hasil Analisis Data Tes Akhir ... ... 93

Tabel 13 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Akhir Menggunakan Media Cetak ... ... 93

Tabel 14 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Akhir Menggunakan Media VCD ... ... 94

Tabel 15 Hasil Analisis Data Motivasi ... 96

Tabel 16 Distribusi Frekuensi Skor Tes Motivasi Menggunakan Media Cetak ... ... 96


(12)

commit to user

xii

Tabel 17 Distribusi Frekuensi Skor Tes Motivasi Menggunakan

Media VCD ... ... 98

Tabel 18 Hasil Perhitungan Uji Normalitas dengan Uji Liliefors 101


(13)

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR/GRAFIK

No. Gambar Nama Gambar Halaman

Gambar 1 Diagram Cone of Learning ... ... 16

Gambar 2 Diagram Nilai Tes Akhir Media Cetak ... 94

Gambar 3 Diagram Nilai Tes Akhir Media VCD ... 95

Gambar 4 Diagram Nilai Tes Motivasi Media Cetak ... 97


(14)

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Judul/ Isi Lampiran Halaman

1. Instrumen Penelitian Tes Biologi ……….

2. Instrumen Penelitian Tes Motivasi ……….

3. Silabus dan RPP Pembelajaran Biologi ………

4. Tabel Hasil Uji Coba Tes Prestasi Belajar Biologi untuk Uji Validitas ……….…..

5. Tabel Hasil Uji Coba Tes Prestasi Belajar Biologi untuk Uji Reliabilitas ……….…..

6. Analisis Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes Biologi ……….

7. Tabel Hasil Uji Coba Tes Motivasi Belajar Biologi untuk Uji Validitas ……….…..

8. Analisis Validitas dan Reliabilitas Instrumen Angket Motivasi Belajar Biologi ………..….

9. Tabel Kerja Uji Kesetaraan Sampel ………..…

10. Analisis Kondisi Awal Sampel (dg alat bantu SPSS )……….

11. Analisis Data Skor Motivasi Siswa ………

12. Deskripsi Data Hasil Belajar Biologi ……….

13. Deskripsi Data Motivasi Belajar Biologi ……….……….

14. Uji Persyaratan Analisis ……….………

15. Uji Homogenitas Populasi ……….

16. Uji Hipotesis Penelitian ………..……….……….

17. Uji Signifikansi Perbedaan Mean Tiap-tiap Sel ………

125 135 142 146 151 152 153 164 166 167 172 179 187 189 202 203 227


(15)

commit to user

xv ABSTRAK

TRl RETNO HERMlNINGSIH. NIM. S8105036 Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran VCD Dan Media Cetak Terhadap Prestasi Belajar Biologi Ditinjau Dari Motivasi Belajar Pada Siswa SMP Kelas VIII ( Penelitian Pada Siswa SMP Negeri 1 di Kabupaten Banjamegara) Tahun Pelajaran 2008/2009. Tesis, Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pembimbing I : Prof. Dr. Soetarno J, M.Pd Pembimbing II : Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1). Sejauh mana perbedaan pengaruh penggunaan media VCD dan media cetak terhadap prestasi belajar biologi. (2). Sejauh mana perbedaan pengaruh antara motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah terhadap prestasi belajar biologi. (3). Sejauh mana interaksi pengaruh antara penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar biologi.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan eksperimen dengan rancangan factorial 2×2 dan penyajian data secara deskriptif analisis. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kabupaten Banjarnegara. Teknik pengambilan sampling menggunakan teknik Purposive Sample. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah siswasiswi kelas VIII SMP Negeri 1 Purwonegoro dan SMP Negeri 1 Mandiraja, setiap kelas ada 40 siswa yang di gunakan sebagai kelas kontrol dan satu kelas untuk kelas eksperimen berjumlah 40 siswa, Sedangkan teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik angket dan tes. Teknik analisis data yang digunakan Teknik Analisis Varians (ANAVA) Dua Jalur.

Sebelum dilakukan analisis, dilakukan uji validitas dengan korelasi Product Moment dan reliabilitas menggunakan faktorial validity. Hasil uji hipotesis menunjukkan : (1) Terdapat perbedaan pengaruh antara penggunaan model pembelajaran dengan menggunakan media cetak dengan media VCD terhadap prestasi belajar Biologi. Model pembelajaran dengan menggunakan media VCD menghasilkan prestasi belajar Biologi yang lebih baik dibandingkan dengan media cetak. Dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar Biologi yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran VCD lebih baik daripada menggunakan media cetak. Hal ini dibuktikan dari harga F hitung = 34,438 > F tabel (=0,05) = 4,091; (2) Terdapat perbedaan pengaruh antara siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah terhadap prestasi belajar Biologi. Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat perbedaan rata-rata antara motivasi berprestasi tinggi dan rendah Dapat disimpulkan bahwa skor prestasi belajar Biologi yang memiliki


(16)

commit to user

xvi

motivasi belajar tinggi lebih baik dari pada siswa yang memiliki motivasi belajari rendah. Hal ini dibuktikan dari hasil pengujian diperoleh F hitung = 124,796 > F tabel (=0,05) = (4,091); (3) Tidak terdapat interaksi pengaruh antara penggunaan model pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Biologi. Hal ini dibuktikan dari hasil pengujian diperoleh F hitung ( 0,467). Adapun F tabel diketahui sebesar (4,091). Karena F hitung lebih kecil dari t tabel, maka hipotesis nol diterima. Hal ini berarti tidak terdapat interaksi antara pengaruh media pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Biologi. Temuan dalam penelitian ini dapat memperkuat teori-media pembelajaran dan teori-teori mengenai motivasi belajar. Selanjutnya dengan penerapan media pembelajaran dengan VCD, maka guru diharapkan : (1) Memiliki ketrampilan dalam penggunaan model pembelajaran sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran. (2) Memiliki ketrampilan untuk menumbuhkan motivasi belajar secara aktif.


(17)

commit to user

xvii

ABSTRACT

TRI RETNO HERMININGSIH. NIM. S8105036 The Effect of VCD and Printed Media Learning Media Use on Biology Learning Achievement Viewed from Learning Motvation in VIII Graders of Junior High School (A Research on the Students of SMP Negeri 1 in Banjarnegara Regency) in the School Year of 2008/2009. Thesis, Education Technology Study Program, Postgraduate Program of Surakarta Sebelas Maret University.

Pembimbing I : Prof. Dr. Soetarno J, M.Pd Pembimbing II : Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd

The objectives of research are to know: (1) the difference of VCD and Printed Media use effect on biology learning achievement (2) the difference of high and low learning motivation effect on biology learning achievement. (3) the interaction of the effect of learning media use and learning motivation on biology learning achievement.

This study employed a quantitative method using experimental approach with a 2 x 2 factorial design and analytical descriptive data display. The population of research is the VIII graders of SMP Negeri 1 of Banjarnegara Regency. The sampling technique employed was purposive sampling. The sample of research was the VIII graders of SMP Negeri Purwonegoro and SMP Negeri 1 Mandiraja, with one class consisting of 40 students used as control and one class consisting of 40 students used as experimental class. Meanwhile the technique of collecting data used was questionnaire and test. Technique of analyzing data used was a two-way variance analysis (ANOVA) technique.

Before conducting analysis, the validity test was done using Product moment correlation and reliability was test using factorial validity. The result of hypothesis testing shows that: (1) there is the different effect between the use of learning model using printed media and VCD on the biology learning achievement. The learning model using VCD media provides the better biology learning achievement compared with the printed media. It can be concluded that the Biology learning achievement taught using VCD learning media is better than that using printed media. It can be seen from the F statistic value = 34,438 > F table (=0.05) = 4,091; (2) there is different effect between the student with high achievement motivation and the one with low achievement motivation on Biology learning achievement. Thus, it can be concluded that there is mean difference between high and low achievement motivations. It can be concluded that the score of Biology learning achievement of the students with high achievement


(18)

commit to user

xviii

motivation is better than those with low achievement motivation. It can be seen from the result of F test = 124,796 > F table (=0.05) = (4,091); (3) there is an interaction of the effect of learning media use and learning motivation on biology learning achievement. It can be seen from the result of f statistic (0,467). F table is (4,091). Because F statistic is lower than F table, the null hypothesis is supported. It means that there is not an interaction of the effect of learning media use and learning motivation on biology learning achievement. The findings of research confirm the learning theories and theories concerning learning motivation. Furthermore, by applying the learning media with VCD, the teacher is expected to: (1) have skill in using the learning model as an attempt of improving learning quality, and (2) have skill in growing the active learning motivation.


(19)

commit to user

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada kurun waktu dewasa ini, masalah pendidikan menjadi perhatian dari

berbagai pihak, baik dari kalangan pendidikan itu sendiri, para ahli atau pakar

bidang lain, maupun dari masyarakat umum. Adapun yang mereka bahas adalah

menurunnya atau rendahnya mutu pendidikan. Hal tersebut dibuktikan dengan

nilai Ujian Nasional dengan standar 4,26 saja pada tahun lalu (2004/2005) di Jawa

Tengah terdapat 25 % siswa tingkat SMP tidak lulus (berhasil).

Pemerintah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan telah melakukan

berbagai upaya, antara lain :

1. Peningkatan alokasi anggaran pendidikan menjadi 20 %

2. Pembaharuan kurikulum.

3. Pendidikan dan penataran, workshop guru.

4. Bantuan Operasional Siswa (BOS).

5. School grant, Block grant.

Namun ternyata dari hasil uji coba ujian nasional tahun 2006 masih

banyak siswa yang tidak lulus. Hal ini membuat gelisah semua pihak : guru,

siswa, orang tua, dinas terkait, pakar pendidikan, pemerintah dan masyarakat

umum.

Saefudin Azwar (2000 : 13) menyatakan :“Pendidikan merupakan suatu

sistem komplek yang melibatkan berbagai faktor dan aspek secara keseluruhan,

maka usaha – usaha untuk senantiasa meningkatkan prestasi belajar perlu selalu


(20)

commit to user

2

ditingkatkan”. Salah satu upaya meningkatkan prestasi belajar siswa adalah

pelaksanaan proses pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan menantang

siswa untuk menyelesaikan permasalahan (soal).

Kegiatan proses pembelajaran, guru sebagai pendidik atau pengajar,

sedangkan siswa sebagai salah satu komponen dalam sistem pembelajaran, para

guru dituntut memiliki kualifikasi dan kompetensi–kompetensi tertentu antara lain

strategi, metode, dan teknik pembelajaran serta menyiapkan (menggunakan)

media pembelajaran yang menarik dan mengaktifkan siswa. Media pembelajaran

merupakan saluran komunikasi yang berperan penting dalam penyampaian pesan

untuk mencapai tujuan pembelajaran, karena proses pembelajaran hakekatnya

adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Guru

sebagai pengantar pesan berupa isi pelajaran yang dituangkan dalam

simbol-simbol komunikasi baik verbal (kata-kata dan tulisan) maupun non verbal kadang

kala tidak berhasil (gagal) dipahami oleh siswa. Kegagalan (ketidakberhasilan)

dalam memahami apa yang didengar, dibaca, dilihat atau diamati perlu alat bantu

(media) agar apa yang disampaikan tidak terlalu verbalistis.

Upaya peningkatan prestasi belajar dapat dilakukan guru (pengajar)

sebagai jantung proses pembelajaran harus disiapkan supaya memiliki

kemampuan (skill) dan kreatifitas (creativity) mengembangkan media

pembelajaran yang menarik, interaktif dan berdasarkan kurikulum yang benar.

Media pembelajaran yang tepat sangat memungkinkan siswa lebih cepat


(21)

commit to user

3

Kemp and Dayton (dalam Mohamad Ahsan, 2006 : 3) mengemukakan

kontribusi media pembelajaran :

1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar.

2. Pembelajaran dapat lebih menarik.

3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar.

4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.

5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.

6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan di manapun diperlukan.

7. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran

dapat ditingkatkan.

8. Peran guru berubahan kearah yang positif.

Oemar Hamalik (dalam Azhar Arsyad, 2005 : 15) mengemukakan :

“Pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat

membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan

rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis

terhadap siswa”.Vernon A. Magnesen (dalam Bobbi De Pocter, 2000 : 57)

mengemukakan : “Kita belajar : 10% dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang

kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang kita lihat dan dengar,

70% dari apa yang kita katakan, 90% dari apa yang kita katakan dan lakukan”.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka dalam pembelajaran diperlukan

media yang dapat dipandang, didengar dan didiskusikan agar mampu menarik

perhatian serta melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan media


(22)

commit to user

4

siswa akan termotivasi dalam kegiatan pembelajaran dan akhirnya mendapatkan

prestasi belajar yang optimal.

Salah satu media audio visual (pandang dengar) yang mampu menarik

perhatian dan memberikan motivasi belajar adalah Video Compact Disc (VCD).

Media gambar yang diproyeksikan melalui video ini dapat menenangkan dan

mengarahkan perhatian pebelajar kepada pelajaran yang akan diterima, dengan

demikian siswa akan mengingat materi pelajaran semakin banyak dan hasil

belajarpun semakin baik.

Menggunakan media VCD program dapat diatur oleh pemakai dalam

hubungannya dengan penampilan materi yang diinginkan, sajian program dapat

dipilih, dihentikan untuk dipelajari lebih cermat. Bagian tersebut dapat dipadu

dengan bingkai lain sesuai yang diinginkan sehingga dengan demikian para

pemakai alat tersebut ada interaktif positif, seperti yang dikemukakan (dalam

Ronal H. Anderson, 1983 : 106) : “Dengan menggunakan efek tertentu dapat

diperkokoh baik proses belajar maupun nilai hiburan bagi penyajian itu. Beberapa

jenis efek visual yang bisa didapat dengan video antara lain :

penyingkatan/perpanjangan waktu, gambaran dari beberapa kejadian yang

berlangsung bersamaan” Split/Multiple screen image” (pada layar terlihat dua

atau lebih kejadian), perpindahan yang lembut dari gambar/babak ke

gambar/babak berikutnya, dan penjelasan gerak (diperlambat atau dipercepat)”.

Penelitian ini menggunakan media pembelajaran audio visual yaitu VCD

pembelajaran biologi yang diterbitkan Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi


(23)

commit to user

5

memberinya daya tarik tersendiri. Media tersebut dapat menyajikan informasi,

memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, menyingkat atau

memperpanjang waktu dan mempengaruhi sikap.

Pembelajaran dengan media VCD dapat lebih menarik, media dapat

diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswaa tetap terjaga dan

memperhatikan, kejelasan dan keruntutan pesan, daya tarik image yang

berubah-ubah, penggunaan efek khusus yang dapat menimbulkan keingintahuan

menyebabkan siswa terbawa dan berfikir, yang kesemuanya menunjukkan bahwa

media memiliki aspek motivasi dan meningkatkan minat.

Media lain yang digunakan dalam penelitian ini disamping media audio

visual yang berupa VCD pembelajaran adalah media cetak yang berupa buku dan

LKS. Dua komponen pokok media cetak adalah materi teks verbal dan visual

dikembangkan berdasarkan teori yang berkaitan dengan persepsi visual,

membaca, memproses informasi dan teori belajar. Kemp dan Dayton (dalam

Mohamad Ahsan, 2006 : 3) menyatakan bahan ajar cetak adalah sejumlah bahan

untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian informasi. Saat ini media cetak

masih menjadi bahan ajar yang sangat baku untuk dipergunakan secara luas di

sekolah-sekolah. Bahan ajar cetak (buku, LKS) merupakan media yang paling

mudah diperoleh dan lebih standar. Dengan menggunakan media buku dan LKS,

siswa diarahkan oleh pengajar untuk membaca dan memahami perintah yang ada

dalam LKS dan mengerjakan tugas-tugas (kegiatan), mengerjakan soal dengan

cara membaca buku-buku materi yang telah disiapkan berdasarkan materi (pokok


(24)

commit to user

6

(rangsangan) yang akan menimbulkan motivasi untuk mendengarkan penjelasan

guru, mengerjakan kegiatan sesuai petunjuk LKS serta membaca buku materi dan

mengerjakan evaluasi.

Proses Pembelajaran menggunakan media VCD maupun media cetak akan

lebih menarik siswa, sehingga akan menumbuhkan motivasi belajar. Tampilan

VCD maupun media cetaka yang menarik perhatian akan memberikan rangsangan

(stimulus) dan menantang siswa untuk lebih jauh mempelajari atau mendalami

materi pembelajaran yang disajikan.

Winkel (1996 : 150) menyatakan : “Motivasi belajar ialah keseluruhan

daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,

menjamin kelangsungan kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan”.

Berdasarkan hal tersebut maka motivasi menyebabkan siswa terdorong dan

bergairah untuk melakukan kegiatan pembelajaran untuk mencapai prestasi

belajar. Para siswa dapat menentukan sendiri hasil apa yang dapat dicapai,

perilaku khusus apa yang ingin dikuasai dan sebagainya. Dengan demikian arah

dan tujuan belajar yang ingin dicapai dapat dipersiapkan secara baik dan dapat

diukur oleh siswa itu sendiri. Dengan motivasi belajar yang tinggi diharapkan

adanya upaya-upaya untuk lebih memahami materi pelajaran dan akhirnya

tercapai prestasi belajar yang baik, karena siswa akan berusaha sekuat tenaga

apabila dia memiliki motivasi yang besar untuk mencapai tujuan belajar. Siswa

akan belajar dengan sungguh-sungguh tanpa dipaksa bila memiliki motivasi besar,


(25)

commit to user

7

Arti pentingnya pengukuran prestasi belajar dalam dunia pendidikan tidak

dapat disangsikan lagi. Saefuddin Azwar (2000 : 13) menyatakan : “Pendidikan

merupakan suatu sistem yang komplek yang melibatkan berbagai faktor dan aspek

secara keseluruhan, maka usaha-usaha untuk senantiasa meningkatkan prestasi

belajar siswa perlu selalu ditingkatkan”.

Peranan proses pembelajaran, prestasi tidak saja menjadi ukuran

keberhasilan siswa dalam mengikuti suatu pelajaran tertentu, namun lebih dari itu

prestasi belajar dapat dipakai sebagai umpan balik mengenai keberhasilan guru

dalam melaksanakan pembelajaran. Peranan prestasi belajar juga dapat dipandang

sebagai barometer keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran dan keberhasilan

guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Prestasi belajar sendiri dalam

proses pembelajaran dipandang dari sudur kognitif, afektif dan psikomotor,

sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran diharapkan guru memperhatikan semua

aspek tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut yang telah dikemukakan menarik perhatian

penulis sehingga dalam penelitian ini selanjutnya akan dibahas secara mendalam

mengenai pengaruh penggunaan media pembelajaran VCD dan media cetak

terhadap prestasi belajar Biologi ditinjau dari motivasi belajar.

B. Identifikasi Masalah

Sejalan dengan latar belakang masalah diatas maka dapat diidentifikasikan


(26)

commit to user

8

1. Masih rendahnya prestasi belajar biologi sehingga masih diperlukan peranan

guru dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan media

pembelajaran yang tepat.

2. Masih rendahnya motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar Biologi.

3. Kurangnya interaksi siswa dalam mengikuti mata pelajaran Biologi sehingga

prestasi belajar biologi rendah.

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini akan meneliti semua masalah yang telah diidentifikasikan di

atas dan dibatasi pada masalah sebagai berikut :

1. Ruang lingkup penelitian terbatas pada pelaksanaan pengajaran dengan

menggunakan media VCD dan media cetak pada tahun pelajaran 2008/2009

semester 2.

2. Tes prestasi belajar biologi dan penilaian dikembangkan oleh peneliti sendiri,

yaitu aspek kognitif siswa kelas VIII semester 2.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dalam penelitian ini

dibatasi pada faktor motivasi.

D. Perumusan Masalah

Sebagaimana uraian latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat

dirumuskan permasalahan yang akan dijawab melalui penelitian ini sebagai

berikut :

1. Apakah terdapat perbedaan pengaruh penggunaan media VCD dan media


(27)

commit to user

9

2. Apakah terdapat perbedaan pengaruh antara motivasi belajar tinggi dan

motivasi belajar rendah terhadap prestasi belajar biologi ?.

3. Apakah terdapat interaksi pengaruh antara penggunaan media pembelajaran

dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar biologi ?.

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengukur sejauh mana perbedaan pengaruh penggunaan media VCD

dan media cetak terhadap prestasi belajar biologi.

2. Untuk mengukur sejauh mana perbedaan pengaruh antara motivasi belajar

tinggi dan motivasi belajar rendah terhadap prestasi belajar biologi.

3. Untuk mengukur sejauh mana interaksi pengaruh antara penggunaan media

pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar biologi.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan, serta untuk

lebih mendukung teori-teori yang telah ada yang berhubungan dengan

media pembelajaran dan motivasi belajar.

b. Sebagai acuan dan dasar penelitian lebih lanjut.

c. Sebagai bahan masukan untuk pengelola pendidikan khususnya tingkat


(28)

commit to user

10

2. Manfaat Praktis

a. Dengan mengetahui hasil penelitian, dapat digunakan sebagai pedoman

guru dalam upaya peningkatan prestasi belajar.

b. Sebagai bahan acuan bagi guru dan pengelola sekolah untuk membimbing

siswa yang memiliki motivasi rendah serta prestasi yang rendah.

c. Sebagai bahan masukan bagi guru tentang upaya penggunaan media


(29)

commit to user

11

BAB II

KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Teoritis

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah

‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Heinich, Molenda, Russell, Smaldino

(1996:8) mengatakan : “the term refers to anything that carrierries information

between a source and a receiver”. Jadi media sebagai perantara (penghubung)

yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Apabila media itu

membawa pesan–pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau

mengandung maksud–maksud pengajaran maka media itu disebut media

pembelajaran. Heinich, Molenda, Russell, Smaldino (1996:8) mengemukakan:

“ A Medium (plural, media) is a means of communication and source of information. Derived from the Latin Word Meaning “beetwen”, the term refer to anything that carries information beetwen a source and receiver. Exemple include video, television, diagrams, printed material, computer program, and instructors. These are considered instructional media when they provide messages with an instructional purpose. The purpose of media to facilitate communication and learning”.

Suatu medium (jamak, media) adalah pengertian dari sebuah

komunikasi dan sumber informasi. Diperoleh dari kata Latin yang artinya

”antara”, istilah ini mengacu pada segala sesuatu yang dapat menyampaikan

informasi antara sumber dan penerima. Contoh meliputi video, televisi,


(30)

commit to user

12

diagram, hasil cetakan, program komputer dan instruktur. Semua media ini

menyediakan pesan tentang perintah yang dimaksud. Tujuan media untuk

memudahkan komunikasi dan proses belajar.

Menurut Association of Education Communication Tecnology (AECT)

pengertian media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk proses

penyaluran informasi/pesan. (Arief S. Sardiman, Rahardjo, Anung Haryono,

Rahardjito 2005:6). Disamping itu sebagai sistem penyampai atau pengantar,

media yang sering diganti dengan kata mediator menurut Fleming dalam

Arsyad adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak

dan mendamaikannya. Istilah mediator media menunjukkan fungsi dan

peranannya yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama

dalam proses belajar siswa dan materin pelajaran. Mediator dapat pula

mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem pengajaran yang melakukan

peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatan paling canggih, dapat

disebut media. Ringkasnya media adalah alat yang menyampaikan atau

mengantarkan pesan-pesan pengajaran. (Fleming dalam Azhar Arsyad,

2004:7).

NEA (National Education Association) berpendapat media adalah

segala benda yang dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan

beserta instrument yang digunakan untuk kegiatan tersebut. Ahmad Rohani

(1997:3), menyatakan : Media adalah segala sesuatu yang dapat diindra yang

berfungsi sebagai perantara sarana/alat untuk proses komunikasi (Proses


(31)

commit to user

13

(2005:7) menyatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat

merangsang pikiran perasaan, perhatian dan minat siswa sehingga proses

belajar terjadi. Berdasarkan batasan tersebut maka media pembelajaran adalah

segala sarana (perangkat) atau alat yang digunakan sebagai perantara dan

menyalurkan pesan dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan

efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran (instruksional).

Berdasarkan beberapa pendapat ahli tentang batasan pengertian media,

maka peneliti dapat memberikan suatu ketetapan bahwa media pendidikan

adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan informasi dari sumber

informasi kepada penerima sehingga terjadi komunikasi yang menghasilkan

pengertian yang sama antara keduannya. Media pendidikan dimaksudkan untuk

meningkatkan kemampuan berfikir, merasakan, perhatian dan motivasi.

b. Jenis Media Pembelajaran

Pengelompokan berbagai jenis media apabila dilihat dari segi

perkembangan tehnologi oleh Seel Glasgow (2000:181-183) dibagi dalam dua

kategori, yaitu media tradisional dan media tehnologi mutakhir.

1) Media Tradisional

Yang terdiri dari a) Visual diam yang diproyeksikan yaitu proyeksi

opaque (tak tembus pandang), proyeksi overhead, slides, film strips, b) Visual

yang tak diproyeksikan yaitu gambar, poster, foto, chart, grafik, diagram,

pameran, papan info, papan buku, c) Audio yaitu rekaman piringan, pita kaset,


(32)

commit to user

14

video, e) Cetak yaitu buku teks, modul, teks terprogram, work book, majalah

ilmiah, berkala, lembaran lepas, f) Permainan yaitu teka-teki, simulasi,

permainan papan, g) Realita yaitu model, specimen (contoh), manipulatif (peta,

boneka).

2) Media Teknologi Mutakhir

Yang terdiri dari a) media berbasis telekomunikasi yaitu, telekonferen,

kuliah jarak jauh, b) media berbasis mikroprosesor yaitu komputer assisted

instruction, permainan computer, sistem tutor intelifend, interaktif,

hypermedia, compact (video) disc.

Pendapat lain dikemukakan oleh Leshin, Pollock & Reigeluth (Azhar

Arsyad (2005:36) mengklasifikasikan media dalam lima kelompok :

a) Media berbasis manusia : guru, instruktur, tutor, main peran, kegiatan

kelompok.

b) Media berbasis cetak : buku penuntun (LKS), buku latihan, alat Bantu

kerja dan lembaran lepas.

c) Media berbasis Visual (buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta, gambar,

transparansi, slide).

d) Media berbasis Audio Visual (video, film, program slide – slide, tape,

televisi).

e) Media berbasis komputer : pengajaran dengan bantuan komputer,

interaktif video, hipertes.

Anderson dalam (Mohammad Ahsan, 2006:3) mengelompokkan media


(33)

commit to user

15

audio, radio (rekaman siaran), b) Cetak yaitu buku teks terprogram, buku

pegangan manual, buku tugas, LKS dan sejenisnya. c) Audio Cetak yaitu buku

latihan dilengkapi kaset, gambar/poster, d) Proyeksi visual diam yaitu poster,

film bingkai (slide), film rangkai (berisi pesan verbal), e) Proyeksi visual diam

dengan audio yaitu film bingkai (slide) suara, film rangkai suara, f) Visual

gerak yaitu film bisu, g) Visual gerak dengan audio yaitu film suara, video /

VCD / DVD, h) Benda yaitu benda nyata, model tiruan (mock up), i)

Komputer yaitu media berbasis computer, CAI (Computer Assisted Instructional), CMI (Computer Managed Instructional).

c. Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi seorang guru sebagai

komunikasi atau penyampai pesan. Siswa sebagai komunikan atau penerima

pesan. Namun pada kenyataannya dalam proses komunikasi, audiens belum

tentu dapat menangkap semua informasi yang disampaikan oleh komunikator

dengan baik, ada kalanya penafsiran berhasil, ada kalanya tidak. Kegagalan

dalam memahami apa yang didengar, dibaca, dilihat atau diamati. Semakin

banyak verbalisme semakin abstrak pemahaman yang diterima. Edgar Dale

dalam diagram Cone of Learning memberi penekanan terhadap pentingnya


(34)

commit to user

16

ACTIVE PASSIVE

OUR LEVEL OF INVOLVEMENT WE TEND TO

REMEMBER ……….

10% of what we read 20% of what we hear 30% of what we see

50% of what we hear and see

70% of what we say

90% of what we say and do Verbal Receiving Visual Receiving Receiving and Participating Doing

Sumber : Journal of Emergency Medical Services, as Adapted from

Dale Edy

CONE OF LEARNING

READING HEARING WORDS LOOKING AT

PICTURES

WATCHING A MOVIE

LOOKING AT AN EXHIBIT WATCHING A DEMONSTRATION SEEING IT DONE ON LOCATION PARTICIPATING IN A DISCUSSION

GIVING A TALK

DOING A DRAMATIC PRESENTATION SIMULATING THE REAL EXPERIENCE

`

DOING THE REAL THING

Gambar 1 : Diagram Cone of Learning

Berdasarkan diagram tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dengan

membaca dapat menyerap ingatan 10 %, dengan mendengar dapat mengingat

20 %, dengan melihat gambar dapat mengingat 30 %, dengan mendengar dan

melihat dapat menyerap ingatan 50 %, dengan apa yang kita katakan dapat

menyerap 70 %, dengan apa yang kita katakan dan kerjakan menyerap 90 %.

Jadi media memiliki kegunaan memperjelas pesan agar apa yang disampaikan


(35)

commit to user

17

indra, menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid

dengan sumber belajar memungkinkan anak belajar mandiri sesuai bakat dan

kemampuan, memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman

dan menimbulkan persepsi yang sama.

Arief S. Sadiman, Rahadjo, Anung Haryono, Rahardjito (2005 : 17)

menyatakan secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan sebagai

berikut :

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (dalam bentuk

kata – kata tertulis atau lisan belaka).

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra.

3) Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat

menimbulkan kegairahan (motivasi) belajar.

Oemar Hamalik dalam (Azhar Arsyad, 2005:15) mengemukakan bahwa

pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan

rangsangan, kegitan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

psikologis terhadap siswa.

2. Media Video Compact Disc (VCD) a. Pengertian Video Compact Disc (VCD)

Video Compact Disc adalah media komunikasi Audio Visual yang


(36)

commit to user

18

Tian Belawati (2003:6:1) menyatakan bahwa kaset video merupakan suatu

medium yang sangat efektif untuk membantu proses pembelajaran.

James W. Brown, Richard B. Levis & Fred F (2003:232), menyatakan

Video adalah termasuk media visual dengan gerakan (motion visual) dimana

gambar bergerak dapat memberi petunjuk untuk menekankan penemuan

penting, untuk menggambarkan beberapa bentuk umum, untuk menawarkan

pedoman, untuk membantu menempatkan, memilih, mendapatkan dan

mengajar.

Ronald H. Anderson (1987:104), menyatakan dengan menggunakan

video, matra koginitif dapat dikembangkan, yakni yang menyangkut

kemampuan mengenal kembali dan kemampuan memberikan rangsangan

berupa gerak yang serasi. Umpamanya : pengamatan terhadap kecepatan relatif

suatu obyek atau benda bergerak, penyimpangan dalam gerak interaktif antara

obyek dan benda.

Menggunakan video, dapat pula diajarkan pengetahuan tentang hukum -

hukum dan prinsip-prinsip tertentu, menunjukkan contoh bersikap dan berbuat

dalam suatu penampilan khususnya yang menyangkut interaksi manusiawi.

Dalam hal ini siswa dapat mengamati dan langsung mendapat atau koreksi

terhadap penampilan yang belum memenuhi syarat.

Prawoto (1999:101) menyatakan video menyajikan materi visual yang

kemiripannya dekat dengan obyek yang asli, baik mengenai bentuk, warna dan


(37)

commit to user

19

disajikan berasal dari benda atau makhluk hidup yang menghasilkan suara

tersebut dan atau suara yang ditambahkan berupa suara tiruan atau buatan.

Sejalan dengan pandangan di atas Azhar Arsyad (2005:49)

mengemukakan bahwa kemampuan film dan video melukiskan gambar hidup

dan suara memberinya daya tarik tersendiri. Media ini pada umumnya dapat

digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi dan pendidikan. Media

ini dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep -

konsep yang rumit, mengajarkan ketrampilan, menyingkat atau

memperpanjang waktu dan mempengaruhi sikap.

James W. Brown, Richard B. Levis & Fred F (2003:233-234)

mengungkapkan beberapa sumbangan khusus dari gambar bergerak untuk

pengajaran (pembelajaran) yaitu :

a. Gambar bergerak berhubungan langsung dengan ingatan dan emosi serta

pendengaran. Dari gerakan diberi warna dan suara sesuai adegan dan

kadang–kadang ditayangkan adegan khayalan.

b. Gambar bergerak digunakan oleh beberapa cendekiawan sebagai tantangan

untuk belajar. Mereka mengurangi ketergantungan pada kata-kata.

c. Gambar bergerak membatasi rentang waktu dan ruang yang dialami

penonton dari dulu, sekarang dan yang akan datang.

d. Gambar bergerak menunjukan kejadian yang nyata dan rekayasa peristiwa

dapat dikelompokan atau ditekankan untuk belajar secara pelan atau gerakan

yang dirubah dengan kecepatan gambar, setengah detik adegan dapat


(38)

commit to user

20

gambar yang diubah, setangkai bunga menjadi mekar dalam beberapa jam

bisa ditunjukan dalam sesaat.

e. Gambar bergerak merekam sejarah sekarang dan ditayangkan dengan cepat

ke seluruh dunia. Mereka juga mendramatisir peristiwa nyata yang sekarang

atau dulu. Ketika gambar-gambar dari benda nyata tidak cukup, dapat

ditayangkan sesuai dengan kenyataannya.

f. Dengan menyajikan pengalaman secara kelompok, gambar bergerak

menyediakan dasar yang umum untuk mengubah ide sebaik untuk

meningkatkan pemahaman perbedaan sikap. Sumbangan khas dari gambar

bergerak memiliki kapasitas untuk menunjukan, menerangkan, melaporkan

hal yang berhubungan dengan kenyataan, tindakan, sikap dan impian yang

dapat mempengaruhi tingkah laku manusia.

Berdasarkan uraian di atas maka video yang merupakan salah satu jenis

gambar bergerak untuk tujuan kognitif, psychomotor, afektif maupun yang

bersifat sekedar memberi informasi. Ronald H. Anderson (1983 : 105)

menyatakan untuk tujuan psikomotor video merupakan media yang tepat untuk

memperlihatkan ketrampilan yang menyangkut gerak. Alat tersebut dapat

diperjelas, baik dengan cara diperlambat maupun dipercepat. Tujuannya adalah

mengajarkan koordinasi alat tertentu misal : berenang, senam dan lain-lain.

Sejalan dengan hal tersebut, James W. Brown, Richard B. Lewis, Fred F.

Harcleroad (1983:234) menyatakan : “Tujuan psychomotor (skill) dapat

disajikan dengan pengembangan kemampuan atau ketrampilan dengan gerakan


(39)

commit to user

21

akan ditunjukan audien adalah mengenal, menganalisa kemampuan untuk

melakukan tugas khusus dan meniru dengan memperagakannya, dengan

demikian maka audien (siswa) dapat langsung mendapat umpan balik secara

visual terhadap kemampuan mereka mencobakan ketrampilan yang

menyangkut gerakan tadi. Untuk tujuan afektif dapat digunakan berbagai

tehnik dan efek yang dapat mempengaruhi emosi, pikiran, perasaan dan

akhirnya dapat mempengaruhi sikap.

James W. Brown, Richard B. Lewis, Fred F. Harcleroad (1983:234)

menyatakan : “Gambar bergerak dapat diperlihatkan dengan jelas untuk

membantu atau mempengaruhi pikiran penonton, setuju atau tidak, dengan

menghargai apa yang digambarkan dan dibicarakan”. Tujuan infomasi video

merupakan media yang paling baik, karena dapat menggambarkan sesuatu

yang nyata disertai suara yang berupa penjelasan sesuai tujuan. James W.

Brown, Richard B. Lewis, Fred F. Harcleroad (1983:234) menyatakan :

“Informational motion pictures are perhaps the most typical, most widely

available type. Didactic informational film or video productions approach subject logically, and analyze and present in order the main points to be shown”.

Gambar bergerak (filem) bisa jadi menggambarkan ciri khas, jenis yang

paling banyak tersedia yang bersifat mendidik berupa informasi

filem/pembuatan vidio dengan pendekatan secara logis dan bersifat


(40)

commit to user

22

b. Pembelajaran Menggunakan VCD

Pembelajaran menggunakan VCD adalah pembelajaran yang

menggunakan audio visual dimana VCD akan memproduksi dan

menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan-peralatan mekanis dan

elektrolis untuk menyampaikan pesan-pesan (Miarso, 1994:41). Media VCD

digunakan untuk pembelajaran karena mempunyai beberapa kelebihan seperti

dikemukakan Ronald H. Anderson (2007:105-107) :

1) Dengan menggunakan video (disertai suara atau tidak), kita dapat

menunjukkan kembali gerakan tertentu. Gerakan yang ditunjukkan itu dapat

berupa rangsangan yang serasi, atau berupa respon yang diharapkan dari

siswa. Umpamanya ; program pendek (vignette) yang memperlihatkan

interaksi orang-orang. Dengan melihat program ini siswa dapat melihat apa

yang “harus atau jangan” dilakukan.

2) Dengan video, penampilan siswa dapat segera dilihat kembali untuk dikritik

atau dievaluasi. Caranya adalah dengan jalan merekam kegiatan yang

terpilih, misalnya saja kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan

ketrampilan interpersonal, seperti teknik wawancara, memimpin sidang,

memberi ceramah dan sebagainya. Semua ini dimaksudkan untuk

memantapkan penguasaan siswa terhadap suatu ketrampilan sebelum terjun

ke dalam arena yang sebenarnya.

3) Menggunakan efek tertentu dapat diperkokoh baik proses belajar maupun

nilai hiburan dari penyaji itu. Beberapa jenis efek visual yang bisa didapat


(41)

commit to user

23

dari beberapa kejadian yang berlangsung bersamaan “split / multiple screen

image” (pada layar terlihat dua atau lebih kejadian), perpindahan yang

lembut dari satu gambar/ babak ke gambar/ babak berikutnya, dan

penjelasan gerak (diperlambat atau dipercepat).

4) Anda akan mendapatkan isi dan susunan yang utuh dari materi pelajaran /

latihan, yang dapat digunakan secara interaktif dengan buku kerja, buku

petunjuk, buku teks, alat atau benda lain yang biasanya untuk di lapangan.

5) Informasi yang dapat disajikan secara serentak pada waktu yang sama di

lokasi (kelas) yang berbeda, dan dengan jumlah penonton atau peserta yang

tak terbatas, dengan jalan menempatkan monitor (pesawat televisi) di kelas–

kelas.

6) Sesuai kegiatan belajar mandiri di mana siswa belajar sesuai dengan

kecepatan masing-masing dapat dirancang. Rancangan kegiatan yang

mandiri ini biasanya dilengkapi atau dikombinasikan dengan bantuan

komputer atau bahan cetakan.

Keuntungan menggunakan video dikemukakan oleh Azhar Arsyad

(2005:49-50) :

1) Film dan video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa

ketika mereka membaca, berdiskusi, dan lain-lain. Film merupakan

pengganti alam sekitar dan bahkan dapat menunjukkan objek yang secara


(42)

commit to user

24

2) Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat

disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu. Misalnya,

langkah-langkah dan cara yang benar dalam berwudhu.

3) Disamping mendorong dan meningkatkan motivasi, film dan video

menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya. Misalnya, film kesehatan

yang menyajikan proses berjangkitnya penyakit diare atau eltor dapat

membuat siswa sadar terhadap pentingnya kebersihan makanan dan

lingkungan.

4) Film dan video yang mengandung nilai – nilai positif dapat mengundang

pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa. Bahkan, film dan video,

seperti slogan yang sering didengar, dapat membawa dunia ke dalam kelas.

5) Film dan video dapat menyajikan peristiwa yang berbahaya bila dilihat

secara langsung seperti lahar gunung berapi atau perilaku binatang buas.

6) Film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kelompok

kecil, kelompok yang heterogen, maupun perorangan.

7) Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar frame demi frame,

film yang dalam kecepatannya normal memakan waktu satu atau dua menit.

Misalnya, bagaimana kejadian mekarnya kembang mulai dari lahirnya

kuncup bunga hingga kuncup itu mekar.

Keterbatasan yang terdapat pada video dikemukakan oleh Ronald H.


(43)

commit to user

25

1) Ketika akan digunakan, peralatan video tentu harus sudah tersedia di tempat

penggunaan, dan harus cocok ukuran dan formatnya dengan pita video yang

akan digunakan.

2) Menyusun naskah atau scenario video bukanlah pekerjaan yang mudah dan

menyita waktu.

3) Biaya produksi video sangat tinggi dan hanya sedikit orang yang mampu

mengerjakannya.

4) Apabila gambar pada pita video ditransfer ke film hasilnya jelek.

5) Layar monitor yang kecil akan membatasi jumlah penonton, kecuali

jaringan monitor dan sistem proyeksi video diperbanyak.

6) Jumlah huruf pada grafis untuk video terbatas, yakni separuh dari jumlah

huruf grafis untuk film / gambar diam.

7) Bila anda menggunakan grafis yang berwarna pada TV hitam putih haruslah

berhati-hati sekali. Contoh : warna-warna merah dan hijau dengan

kepekatan tertentu akan terlihat sama pada layar TV hitam putih. Sedapat

mungkin usahakan membuat grafis dengan warna hitam putih atau

kelompok abu-abu.

8) Perubahan yang pesat dalam teknologi menyebabkan keterbatasan sistem

video menjadi masalah yang berkelanjutan.

Pembelajaran dengan VCD dapat dikenal dengan mudah karena

menggunakan perangkat keras di dalam proses pengajaran. VCD

memungkinkan memproyeksikan gambar hidup, pemutaran kembali suara dan


(44)

commit to user

26

Video Player ataupun CD Room, adapun cara menggunakannya adalah sebagai

berikut : masukan VCD ke dalam tempat Compact Disc, setelah itu pilih

tombol sesuai fungsinya :

a. Eject berfungsi untuk membuka dan menutup tempat kaset VCD.

b. Power berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan VCD.

c. Next berfungsi untuk menayangkan tayangan berikutnya.

d. Minimize untuk memperkecil tayangan.

e. Maximal untuk memperbesar tampilan.

f.. FB untuk memperlambat gerakan.

g. FF untuk mempercepat gerakan.

h. Return untuk kembali ke tayangan sebelumnya.

i. Mute untuk menghentikan suara.

j. Pause untuk menghentikan tampilan.

Pembelajaran dengan media VCD dalam penelitian ini dilakukan

melalui tahap-tahap berikut :

a. Kegiatan Awal, meliputi (1) motivasi dan appersepsi, (2) pengajuan tujuan

yang hendak dicapai.

b. Kegiatan Inti, berisi (1) penjelasan singkat tentang garis besar materi yang

akan dipelajari, (2) pembelajaran menggunakan VCD sesuai cara

penggunaan yang telah dijelaskan didepan, dimana pada materi penting

VCD dapat dipelankan, dihentikan dan siswa dapat melakukan pengamatan

(observasi), mencatat hal-hal yang penting serta mendiskusikan dengan


(45)

commit to user

27

c. Kegiatan diskusi dan tanya jawab.

Kegiatan Akhir, berisi (1) kesimpulan hasil diskusi dan penekanan kembali

hal – hal penting dalam materi, (2) evaluasi.

3. Media Cetak

Media cetak saat ini memiliki kontribusi yang besar dalam proses

pembelajaran. Salah satu alasan media cetak masih menjadi media utama di

sekolah adalah, karena lebih mudah diperoleh dan lebih standar. Bates, Heinich

dalam Tian Belawati (2003 : 9.3) mengungkapkan 5 (lima) sudut penilaian yang

dapat digunakan untuk melihat aspek positif dari penggunaan media (bahan ajar)

cetak :

a. Dari sudut media

Media cetak merupakan media yang paling mudah diperoleh dan lebih

sederhana disbanding program komputer (Bates, 1985), dapat dipelajari dan

dibaca dimana saja, kapan saja, tidak perlu alat khusus dan mahal

memanfaatkannya.

b. Dari sudut pengajaran

Bahan ajar (media) cetak lebih unggul dibanding media lain, karena

merupakan media yang canggih dalam hal mengembangkan kemampuan

belajar siswa tentang fakta dan mampu memahami prinsip –prinsip umum dan


(46)

commit to user

28

c. Dari sudut kualitas penyampaian

Media cetak dapat memaparkan kata – kata, angka – angka, gambar,

diagram. Jika biaya bukan merupakan masalah maka media cetak dapat

dipresentasikan lengkap dengan ilustrasi berwarna.

d. Dari sudut penggunaan

Bahan ajar (media) cetak bersifat self sufficient dimana untuk

menggunakannya tidak diperlukan alat lain, mudah dibawa karena bentuknya

kecil dan ringan, informasi di dalamnya dapat cepat diakses dan mudah dibaca

secara sekilas oleh penggunanya.

e. Dari segi ekonomis

Media cetak relatif murah untuk diproduksi dan dibeli serta dapat

dipergunakan berulang–ulang. Disamping itu, pengirimannya relatif lebih

mudah, efisien, cepat dan ongkosnya relatif lebih murah. Penelitian ini media

cetak yang digunakan adalah buku dan LKS.

4. Buku Teks a. Pengertian Buku Teks

Basuki Wibawa dan Farida Mukti (1992 : 5), mengemukakan

pengertian buku teks sebagai berikut “Buku teks adalah media pembelajaran

yang umumnya digunakan di sekolah-sekolah pada saat ini, yang menggunakan

urutan kegiatan pembelajaran, uraian, contoh dan latihan”.

Tarigan (1985 : 13) menyatakan Buku teks adalah buku pelajaran dalam


(47)

commit to user

29

maksud dan tujuan pembelajaran yang dilengkapi dengan sarana pembelajaran

yang mudah difahami oleh pemakainya.

Buku teks menyajikan materi pembelajaran secara berurutan sesuai

kurikulum, mendetail dan dikemas secara sistematis. Seel and Richey (1994 :

38) mengemukakan “The most basic level, simple textbook provide sequentally

organized, get randomly accessible information in “user – friendly” manner.

Artinya pada level yang paling dasar, buku teks yang sederhana dapat

diorganisasikan secara urut namun demikian juga dapat diatur menurut selera

pemakainnya.

Berdasarkan beberapa batasan di atas dapat disimpulkan bahwa buku

teks adalah buku pelajaran yang disusun oleh seorang atau tim yang merupakan

akar dalam bidang ilmu tertentu, sesuai dengan kurikulum, berisi urutan

kegiatan, uraian, contoh dan latihan.

b. Pembelajaran dengan Media Buku Teks

Buku teks atau buku ajar merupakan media pembelajaran yang sangat

membantu siswa dalam mempelajari materi pelajaran dan telah dapat

dimanfaatkan berulang-ulang dalam proses pembelajaran. Nana Sudjana (1995

: 170) mengemukakan : Pemanfaatan buku teks sebagai media pembelajaran

sangat penting. Siswa dapat menggunakan buku teks sebagai sumber ilmu, oleh

karenanya membaca buku teks adalah keharusan bagi siswa. Dengan membaca

buku teks siswa menjadi lebih kaya informasi dalam memahami materi

pembelajaran yang diberikan guru. Buku teks dapat membantu guru dalam


(48)

commit to user

30

mempelajarinya. Oinstein & Lasley (2000 : 229) mengemukakan bahwa buku

teks dapat :

1) Menyediakan sebuat Outline yang dapat digunakan guru dalam rencana

pembelajaran, unit dan pelajaran.

2) Meringkas banyak hal yang berhubungan dengan informasi.

3) Menyediakan sebuah sumber yang biasa atau lazim untuk semua siswa

dapat mengikuti.

4) Memungkinkan siswa untuk membawa pulang dalam bentuk yang tepat,

hampir semua materi yang mereka butuhkan untuk belajar. Menyediakan

guru dengan ide-ide mengenai organisasi informasi dan aktivitas.

5) Memasukan gambar, grafik, peta dan materi ilustrasitif yang lain

memudahkan dalam memahami materi.

6) Memasukan alat bantu mengajar yang lain seperti ringkasan dan

pertanyaan.

Zainudin Arif & W.P. Napitupulu (1997 : 39) mengemukakan bahwa

buku mempunyai sifat khusus yang membuatnya unggul untuk media

pembelajaran, yaitu :

1) Buku secara aktif membantu proses belajar mandiri.

2) Buku lebih mudah dibawa dan diproduksi.

3) Buku dapat meliputi bidang pengetahuan yang lebih luas dan dapat


(49)

commit to user

31

4) Buku meningkatkan pemahaman dan penalaran sehingga para pembaca

dapat memikirkan dan meninjau dengan cara yang tidak mungkin dilakukan

dengan program yang terikat waktu.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

dengan media buku teks sangat bermanfaat, praktis, meningkatkan

pemahaman, memperluas wawasan, mengarahkan kegiatan, memberikan

ringkasan materi dan masih banyak lagi keuntungan yang lain.

Senada dengan pendapat di atas Flanagan (1991 : 10) mengemukakan

keuntungan menggunakan buku teks sebagai berikut :

1) Terorganisasi, buku teks menyediakan sebuah arti dari pembelajaran yang

terorganisasi.

2) Terorganisasi karena menekankan aspek penting dari sebuah topik, buku

memberikan panduan pada guru.

3) Buku teks menunjukkan kerjasama materi di setiap tempat, meringkas

informasi yang relevan ke dalam suatu tunggal, kompak dan bentuknya

ekonomis.

4) Buku teks berisi saran untuk aktivitas pembelajaran yang lebih jauh bisa

membantu pembelajaran individu.

Menurut Tian Belawati (2003 : 95) kelemahan buku cetak antara lain :

1) Tidak mampu mempresentasikan gerakan, pemaparan materibersifat linear,

tidak mampu mempresentasikan kejadian secara berurutan.

2) Sulit memberikan bimbingan kepada pembacanya yang mengalami


(50)

commit to user

32

3) Sulit memberikan umpan balik untuk pertanyaan yang diajukanyang

memiliki banyak kemungkinan jawaban atau pertanyaan yang

membutuhkan jawaban yang kompleks dan mendalam.

4) Tidak dapat mengakomodasi siswa dengan kemampuan baca terbatas

karena buku cetak ditulis pada tingkat baca tertentu.

5) Memerlukan pengetahuan prasyarat agar siswa dapat memahami materi

yang dijelaskan. Siswa yang tidak memenuhi asumsi pengetahuan prasyarat

ini akan mengalami kesulitan dalam memahami.

6) Cenderung digunakan sebagai hapalan. Ada sebagian guru yang menuntut

siswanya untuk menghapal data, fakta, dan angka. Tuntutan ini akan

membatasi penggunaan buku cetak hanya sebatas alat bantu menghapal.

7) Kadangkala memuat terlalu banyak terminology dan istilah sehingga dapat

menyebabkan beban kognitif yang besar kepada siswa.

8) Presentasi satu arah karena buku cetak tidak interaktif sehingga cenderung

digunakan dengan pasif, tanpa pemahaman yang memadai.

5. Lembar Kerja Siswa ( LKS ) a. Pengertian Lembar kerja Siswa ( LKS )

Suyitno (1997 : 7 ) mengemukakan lembar kerja siswa adalah media

cetak yang berupa lembaran-lembaran kertas yang berisi informasi soal-soal

atau pertanyaan yang harus dijawab. Lembar Kerja Siswa (LKS) ini sangat

baik dipergunakan dalam strategi heuristik maupun strategi ekspositorik.

Penggunaan strategi heuristik LKS dipahami dalam penerapan metode


(51)

commit to user

33

memberikan latihan-latihan pengembangan. Lembar kerja siswa ini sebaiknya

dirancang dan dikembangkan oleh guru sendiri sesuai dengan pokok bahasan

dan tujuan pembelajaran.

Winkel (1996 : 425) mengemukakan bahwa Lembar Kegiatan Siswa

berisikan rumusan tujuan instruksional yang akan dicapai, kegiatan-kegiatan

belajar yang harus dilakukan, alat-alat pelajaran yang akan digunakan,

tugas-tugas yang harus diselesaikan. Hal senada dikemukakan oleh Budiyanto (1988

: 1) yang menyatakan bahwa lembar kerja siswa berisi tentang ringkasan

materi, tugas-tugas, dan evaluasi.

Menurut Tobing dalam (Nurlaeli, 2006 : 23) bahwa lembar kerja siswa

adalah suatu lembaran yang diberikan kepada siswa sebagai sarana dalam

melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Lembar kerja siswa dapat

digunakan sebagai sarana pengajaran individual mendidik siswa untuk mandiri,

percaya diri, disiplin bertanggungkawab dan dapat mengambil keputusan.

Lembar kerja siswa dalam kegiatan belajar mengajar dapat dimanfaatkan pada

tahap pemahaman konsep (menyampaikan pemahaman konsep). Karena

lembar kerja siswa dirancang untuk membimbing siswa dalam mempelajari

topik.

Pemanfaatan lembar kerja siswa pada tahap pemahaman konsep berarti

lembar kerja siswa dimanfaatkan untuk mempelajari suatu topik dengan

maksud memperdalam pengetahuan tentang topik yang telah dipelajari pada


(52)

commit to user

34

Tian Belawati (2003 : 323) menyatakan : LKS merupakan materi ajar

yang sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga siswa diharapkan dapat

mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri.

Suwardi (2004 : 2) menyatakan : “Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah

seperangkat pertanyaan dan tugas yang disusun dalam suatu lembaran untuk

memahami suatu konsep”. Seangkan menurut Sudharto (1988 : 1) “LKS adalah

sebuah buku yang berisi tentang materi untuk memperkaya, memperdalam dan

mengembangkan buku pokok”.

Selanjutnya menurut Rumarhobo dalam (Nurlaeli, 2006 : 26) bahwa

lembar kerja siswa yang baik harus memenuhi persyaratan didaktik dan

konstruktif. Persyaratan konstruksi meliputi syarat-syarat yang berkenaan

dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran dan

kejelasan yang pada hakekatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat

dimengerti oleh pihak pengguna lembar kerja siswa yaitu peserta didik.

Sedangkan syarat didaktik artinya bahwa lembar kerja siswa tersebut haruslah

memenuhi asas-asas belajar yang efektif.

Berpijak dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan

bahwa lembar kerja siswa (LKS) adalah sebuah buku / lembaran yang berisi

ringkasan materi, kegiatan pembelajaran tugas dan latihan (evaluasi) yang

harus dikerjakan siswa untuk memahami suatu konsep (materi) sebagai tujuan


(53)

commit to user

35

b. Pembelajaran dengan media LKS

Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah salah satu bentuk media cetak lain

yang seringkali digunakan bersamaan dan sebagai tambahan buku cetak yang

telah lama digunakan menjadi acuan dalam pembelajaran. LKS memuat

berbagai permasalahan berupa ringkasan materi dan berbagai permasalahan

yang dapat dimanfaatkan untuk member tugas tambahan, pekerjaan rumah dan

kegiatan proses pembelajaran. Menurut Heinich dkk (1985 : 108) umumnya

penerapan printed material (media dalam bentuk cetakan) adalah penyajian

kandungan informasi. Para siswa diberi tugas membaca dan memegang

tanggung jawab materi selama diskusi dan tes. Guru membuat lembar materi

yang diterapkan untuk presentasi atau digunakan oleh siswa untuk

mempelajarinya.

Pada mulanya pemakaian LKS merupakan wujud dari perkembangan

teori tentang belajar, yang mengedepankan adanya Stimulus dan Respon

(SDR), tokoh yang terkenal dalam teori ini adalah Thorndike. Pendapat

Thorndike dalam Driscoll (1994 : 17) bahwa belajar sangat dipengaruhi oleh

kejadian di dalam lingkungannya, yang akan memberikan

pengalaman-pengalaman tertentu kepadanya. Belajar disini merupakan perubahan yang

terjadi berdasarkan hubungan antara Stimulus dan respon, yaitu suatu proses

yang memberikan respon tertentu terhadap adanya rangsangan dari luar. Teori

stimulus dan respon terdapat faktor yang sangat penting yaitu faktor umpan

balik (feed back), karena berdasar pada konsep pemberian stimulus maka


(54)

commit to user

36

terhadap tugas dan memberikan umpan balik (feed back). Skinner menjelaskan

bahwa pengorganisasian struktur tugas dan umpan balik dapat memberikan

kemudahan terhadap hilangnya rasa takut, oleh karena itu umpan balik (feed

back) dapat memusatkan perhatian pada perilaku pembelajar.

Tiap respon perlu diberi umpan balik secara langsung sehingga siswa

akan tahu apakah respon yang diberikan telah benar atau belum. Setiap kali

materi pembelajaran selesai dilaksanakan maka siswa segera memperoleh

umpan balik. Respon yang benar diberi stimulus yang keberadaannya dapat

memantapkan respons yang telah diberikan. Penguatan (reinforcement)

ternyata memberikan pengaruh (umpan balik) sehingga belajar akan terasa

lebih mudah dalam memahami permasalahan (materi).

LKS bertujuan untuk mengarahkan siswa melalui tahapan-tahapan yang

harus dilalui untuk mencapai suatu pemahaman terhadap konsep tertentu. Oleh

karena tujuan akhir dari pemberian LKS adalah tercapainya pemahaman pada

diri siswa terhadap suatu konsep, maka media LKS harus disusun secara

sistematis dan memenuhi beberapa persyaratan :

1). Pemilihan kosakata yang digunakan sebagai perintah atau pertanyaan

disesuaikan dengan kemampuan berbahasa penggunaan LKS.

2). Gambar, grafik dan ilustrasi yang disusun dalam LKS harus jelas dan tidak

menimbulkan kebingungan pada pengguna LKS.

3). Tugas dan pertanyaan disusun sedemikian rupa sehingga apabila siswa


(55)

commit to user

37

bersangkutan telah memahami dan menemukan suatu konsep yang

dipelajari.

Melalui media LKS pengajar mendapat kesempatan untuk menarik

siswa agar secara aktif terlibat dengan materi (konsep) yang dibahas. Untuk

mendapatkan hasil yang optimal dalam menggunakan media LKS sebagai

salah satu bentuk media cetak (printed material) adalah dengan menerapkan

metode “SQ3R”, seperti yang diungkapkan oleh Robert Heinich, M. Molenda,

J.D. Russel, Smaldino (1996 :111) menyatakan bahwa saat menggunakan

media dalam bentuk cetakan (printed material) sebagai pedoman, tugas utama

guru adalah melibatkan siswa supaya menggunakan metode “SQ3R” Survey

(memeriksa/meninjau), Question (menanya), Read (membaca), Recite

(menceritakan), dan Review (meninjau ulang). Survey menghendaki siswa

untuk menyaring materi dan membaca rangkuman. Pada langkah Question

siswa menulis daftar pertanyaan untuk dijawab pada saat membaca. Pada

tingkat Read siswa dianjurkan mencari susunan materi, member tanda kurung

pada ide pokoknya, menggaris bawahi informasi-informasi terperinci dan

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah ditulis pada langkah sebelumnya.

Pada langkah Recite siswa disuruh untuk menuangkan isi dari apa yang sudah

mereka pelajari / baca dengan bahasa mereka sendiri yaitu berupa rangkuman /

kesimpulan. Tahap Review menganjurkan siswa untuk memeriksa materi

segera setelah membacanya pada hari berikutnya, seminggu kemudian dan


(56)

commit to user

38

Budiyanto (Sumaryo, 2001 : 6) menyatakan “LKS berisi ringkasan

materi, tugas-tugas dan evaluasi”. Ringkasan dimaksudkan untuk menyegarkan

ingatan siswa terhadap pokok bahasan yang disampaikan. Tugas dimaksudkan

untuk memantapkan penguasaan terhadap pokok bahasan yang dipelajari.

Evaluasi dimaksudkan untuk menguji tingkat penggunaan siswa terhadap

materi suatu bahasan. Penggunaan media LKS memiliki keuntungan sebagai

berikut:

1). LKS memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan sikap

kreatif, aktif dan bertanggung jawab.

2). LKS memupuk sikap siswa untuk belajar mandiri.

3). LKS memberikan kesempatan kepada siswa yang memiliki kemampuan

lebih, untuk belajar lebih cepat (sesuai kemampuan).

4). LKS memungkinkan guru untuk lebih mencurahkan perhatian pada siswa

yang memiliki kemampuan lebih rendah.

5). Siswa dapat mengulang materi dalam LKS, dan dapat mengikuti urutan

pikiran secara logis.

6. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar

Zaenal Arifin (1990 : 2) menyatakan bahwa : “Prestasi berasal dari

bahasa Belanda prestatic. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi


(57)

commit to user

39

berbagai bidang. Berbagai bidang tersebut prestasi diartikan dengan

kemampuan, ketrampilan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal.

Reigeluth (1983 : 20) menyatakan : “that achievement learn is as result

of effort of sameone action after performing a effort learn “ ( prestasi belajar

adalah sebagai hasil usaha atau tindakan seseorang setelah mengadakan usaha

belajar)

Syaiful Bahri (1994 : 19) mengemukakan bahwa : “Prestasi adalah hasil

dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual

maupun kelompok”. Belajar menurut Sardiman A.M. (2001 : 20) adalah

“Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan

serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,

meniru”.

Winkel (1996 : 53) menyatakan : “Belajar adalah suatu aktifitas

mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya

yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,

ketrampilan, nilai, sikap. Perubahan itu bersifat secara relative konstan dan

berbekas. Berdasarkan batasan diatas maka pengertian prestasi belajar adalah

kemampuan yang diperoleh dari suatu aktifitas (kegiatan) yang menghasilkan

perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai maupun sikap.

Nana Sudjana (1995 : 22) memberikan batasan prestasi belajar sebagai

berikut : “Prestasi belajar adalah beragam kemampuan yang dimiliki siswa

setelah menerima pengalaman belajarnya”. Benyamin S. Bloom membagi


(58)

commit to user

40

yakni kawasan kognitif, afektif dan psikomotor. Prestasi belajar haruslah

mencerminkan ketiga kawasan atau tujuan belajar itu.

Saefudin Azwar (2000 : 9) secara implisit menyebutkan bahwa prestasi

belajar adalah perfoma maksimal seseorang dalam menguasai bahan-bahan

atau materi yang diajarkan.

Jadi prestasi belajar adalah hasil usaha maksimal yang dapat diperoleh

siswa dalam menguasai materi pelajaran yang meliputi aspek kognitif, afektif

dan psikomotor.

b. Fungsi Prestasi Belajar

Dalam bidang pengajaran prestasi belajar memiliki fungsi sebagai

berikut :

1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan

yang telah dikuasai anak didik.

2) Prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik untuk

meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3) Hasil (prestasi) belajar berperan sebagai umpan balik (feedback) dalam

meningkatkan mutu pendidikan.

4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi

pendidikan. Indikator intern artinya prestasi belajar dapat dijadikan

indikator tingkat keberhasilan (produktivitas) instansi pendidikan.

Indikator ekstern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan


(1)

commit to user

116

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan pengaruh antara penggunaan media VCD dan media cetak terhadap prestasi belajar biologi siswa SMP Negeri 1 kelas VIII di Kabupaten Banjarnegara. Hasil tersebut dibuktikan dengan uji F yang diperoleh Fhitung =

34,438 dan Ftabel = 4.091 dengan tingkat probabilitas sebesar 5 % dan derajat

kebebasan dk = 1, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat perbedaan pengaruh yang berarti terhadap penggunaan media pembelajaran dengan menggunakan media cetak dan media VCD terhadap prestasi belajar biologi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 di Kabupaten Banjarnegara. Hipotesis pertama yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan pengaruh antara penggunaan media VCD dan media cetak terhadap prestasi belajar biologi siswa SMP Negeri 1 kelas VIII di Kabupaten Banjarnegara, diterima.

2. Terdapat perbedaan pengaruh antara motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah terhadap prestasi belajar biologi siswa SMP Negeri 1 kelas VIII di Kabupaten Banjarnegara. Hasil pengujian menunjukkan bahwa untuk pembelajaran dengan menggunakan media cetak diperoleh Fhitung = 124,796

dan harga Ftabel = 4,091 dengan tingkat probabilitas sebesar 5 % dan derajat

kebebasan dk = 1, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat perbedaan pengaruh yang berarti antara motivasi belajar tinggi dan motivasi


(2)

commit to user

117

belajar rendah terhadap prestasi belajar biologi siswa SMP Negeri 1 kelas VIII di Kabupaten Banjarnegara dengan menggunakan media pembelajaran media cetak. Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan pengaruh antara motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah terhadap prestasi belajar biologi siswa SMP Negeri 1 kelas VIII di Kabupaten Banjarnegara, diterima.

3. Tidak terdapat interaksi pengaruh media pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar biologi siswa SMP Negeri 1 kelas VIII di Kabupaten Banjarnegara. Hasil pengujian menunjukkan bahwa harga Fhitung < Ftabel,

(0,467 > 4,091), sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak terdapat interaksi pengaruh media pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar biologi siswa SMP Negeri 1 kelas VIII di Kabupaten Banjarnegara. Hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa terdapat interaksi pengaruh media pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar biologi siswa SMP Negeri 1 kelas VIII di Kabupaten Banjarnegara, ditolak.

B. Implikasi

Sesuai dengan permasalahan penelitian yang dikemukakan, maka implikasi hasil penelitian yang dikemukakan berkisar pada ruang lingkup permasalahan tersebut :

1. Untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik, para guru dituntut menguasai berbagai media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Selain itu, guru juga harus memperhatikan karakteristik


(3)

commit to user

118

siswa. Dengan menguasai berbagai macam media pembelajaran, guru dapat menguasai kelebihan dan kelemahan masing-masing media pembelajaran. Selanjutnya dengan mengetahui karakteristik siswa, guru dapat menentukan media pembelajaran yang tepat untuk diterapkan sesuai dengan karakteristik siswa.

2. Pembelajaran bidang studi Biologi akan diperoleh prestasi belajar yang baik apabila dalam menyampaikan materi pelajaran, guru dapat menerapkan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Temuan penelitian ini membuktikan bahwa penerapan media pembelajaran tertentu pada kelompok subyek yang berbeda karakteristiknya akan memberikan prestasi belajar yang berbeda pula.

3. Pembelajaran Biologi dengan menggunakan media VCD dapat berjalan lebih efektif, maka peran laboratorium sebagai sarana unjuk kerja siswa dalam upaya membuktikan hipotesis dari permasalahan yang dihadapi siswa, harus lebih dioptimalkan. Laboratorium adalah unit yang terintegrasi dalam proses pembelajaran Biologi. Hal lainnya adalah, siswa harus lebih banyak didekatkan sebanyak mungkin pada kenyataan bahwa segala fenomena yang ia temukan di dunia ini, adalah dapat dipelajari dari pendekatan Biologi, sehingga ia merasa tertarik untuk mempelajari Biologi secara lebih baik.

4. Pembelajaran Biologi dengan menggunakan media cetak dapat berjalan lebih efektif, diusahakan setiap siswa dapat dibentuk menjadi kelompok diskusi, sehingga dalam setiap kelompok diberi subpokok bahasan yang berbeda, sehingga setiap siswa memiliki peran dan tanggung jawab yang sama dalam


(4)

commit to user

119

upaya membantu teman satu kelompoknya, sehingga beban siswa yang memiliki kemampuan akademis lebih baik dari yang lain dapat dikurangi. Di samping itu, interaksi siswa ditingkatkan dengan membuat satu kelompok lanjutan, dimana setiap siswa yang memiliki subpokok bahasan yang sama dari setiap kelompok bergabung kembali membuat kelompok ahli, kemudian dari diskusi. kelompok ahli, kembali lagi ke kelompok asal. Sehingga interaksi sesama siswa dapat terjadi berulang-ulang kali. Semakin banyak interaksi yang terjadi semakin besar efektivitas pembelajaran. 5. Penelitian ini model pembelajaran dengan menggunakan media VCD sangat

sesuai dengan siswa yang memiliki karakteristik motivasi belajar tinggi, dan kurang membantu bagi siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Sedangkan pada pembelajaran menggunakan media cetak, bersesuaian dengan tingkat motivasi belajar siswa baik rendah maupun tinggi.

C. Saran

Bertitik tolak dari kesimpulan dan implikasi yang diuraikan tersebut, maka beberapa saran yang berkaitan dengan hasil penelitian adalah sebagai berikut : 1. Pembelajaran dengan media cetak sebaiknya terus dipandu oleh guru

terutama di sekolah-sekolah yang terbatas sarana dan prasarana pembelajarannya karena penerapan pembelajaran ini relatif mudah dilaksanakan, sehingga jika ada deviasi dapat diminimalkan. Di samping itu, agar interaksi sesama siswa dapat berjalan lebih baik, alokasi waktu diberikan secara lebih luas. Hasil penelitian ini merekomendasikan bahwa


(5)

commit to user

120

pembelajaran dengan media cetak dengan penekanan interaksi antar siswa mempunyai pengaruh yang besar terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu bagi guru yang menerapkan pembelajaran dengan media cetak sebaiknya menggunakan pembelajaran dengan VCD.

2. Pada saat pembelajaran sedang berlangsung peran guru di kelas sangat dominan dalam mewujudkan suasana belajar yang menyenangkan dan menumbukan bekerja sama.Usaha untuk mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan, efektif dan efisien, pemahaman guru mengenai kemampuan awal siswa mutlak diperlukan baik dalam perancangan pembelajaran maupun pada saat pelaksanaan pembelajaran. Perbedaan kemampuan awal sangat berpengaruh terhadap motivasi dan prestasi belajar, oleh karena itu setiap guru Biologi harus mampu memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan awal siswa.

3. Pembelajaran dengan menggunakan media VCD membutuhkan guru yang terampil mengelola pembelajaran dan untuk mencari stimulus/bantuan lainnya dalam upaya mempermudah siswa untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi.Bantuan tersebut dapat berupa peran laboratorium, media belajar, observasi lapangan, kerja praktek. Guru tidak saja dituntut aktif, kreatif dan terampil namun guru dituntut memiliki etos kerja, dedikasi yang tinggi dan memilliki perhatian penuh terhadap perkembangan siswa-siswanya.

4. Penelitian ini baru mengungkap pengaruh dua model pembelajaran yang mempengaruhi motivasi dan prestasi belajar, sehingga membuka kesempatan


(6)

commit to user

121

bagi peneliti lain untuk meneliti lebih luas dan mendalam terhadap model pembelajaran lain yang berpengaruh terhadap motivasi dan prestasi belajar. Untuk mengungkap lebih jauh, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya guna memperbaiki kualitas hasil belajar khususnya mata pelajaran biologi.

5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pembelajaran media cetak dan media VCD cukup berarti untuk meningkatkan prestasi belajar bagi siswa yang bermotivasi tionggi, sehingga peneliti lain hendaknya melakukan penelitian yang mengkaji model-model pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar bagi siswa bermotivasi rendah.

6. Bagi peneliti lain hendaknya melakukan replikasi eksperimen model pembelajaran yang telah dijalan ini dengan modifikasi, seperti memperluas sampel dari sekolah-sekolah yang terletak di pedesaan atau melakukan eksperimen di kelas dalam waktu yang lebih lama dari waktu pelaksanaan eksperimen peleitian ini.


Dokumen yang terkait

PENGARUH MEDIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANATOMI DITINJAU DARI MOTIVASI

0 8 265

Pengaruh Penggunaan Media Audiovisual Interaktif Terhadap Pembelajaran Geografi Fisik Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa

0 7 147

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MODEL DAN GAMBAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

0 5 113

Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Komputer Multimedia dan DVD Terhadap Prestasi Belajar Listening ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Di SMP Negeri Kabupaten Wonogiri

1 5 109

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS EKONOMI PADA SISWA KELAS Penggunaan Media Pembelajaran Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar IPS Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Purwodadi Tahun Ajar

0 3 17

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJARIPS EKONOMI PADA SISWA KELAS Penggunaan Media Pembelajaran Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar IPS Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Purwodadi Tahun Ajara

0 1 15

PENGARUH KECERDASAN INTRAPERSONAL DAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT TERHADAP PRESTASI PENGARUH KECERDASAN INTRAPERSONAL DAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA.

0 1 8

yaya sulthon aziz JURNAL

0 0 17

Pembelajaran fisika dengan media satket dan media interaktif ditinjau dari motivasi belajar dan gaya belajar siswa saiful

0 9 137

Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Fisika Terhadap Hasil Belajar Ditinjau dari Minat Belajar Siswa Kelas X pada Konsep Listrik Dinamis JURNAL

0 0 6