Uji Signifikansi Parsial Uji t Uji Koefisien Determinasi Uji R²

92 sama atau serempak terhadap Variabel Kinerja Karyawan Y. Hasil Uji F dapat dilihat pada Tabel 4.12 sebagai berikut: Tabel 4.12 Hasil Uji Simultan Uji F ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 669.557 2 834.779 15.288 .000 b Residual 553.145 81 8.347 Total 1722.702 83 a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan b. Predictors: Constant, Kerjasama_Kelompok, Komunikasi Berdasarkan Tabel 4.12 diatas dapat diketahui bahwa nilai F hitung adalah sebesar 15,288 dengan tingkat signifikasi 0,000. Sedangkan nilai Ftabel = 3.14. Nilai Fhitung Ftabel 15.288 3.14 dan tingkat signifikansi 0.0000 0.05 dengan hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yaitu Komunikasi X1 Kerjasama Kelompok X2 secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan Y sebagai variabel terikat.

4.5.2 Uji Signifikansi Parsial Uji t

Hasil Uji Parsial Uji t menunjukkan seberapa besar hubungan dan pengaruh masing-masing variabel Komunikasi X1 dan variabel Kerjasama kelompok X2 Universitas Sumatera Utara 93 secara parsial terhadap variabel Kinerja Karyawan Y Hasil Uji t dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut : Tabel 4.13 Hasil Uji Parsial Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 4.403 2.368 2.127 .042 Komunikasi .233 .104 .496 3.101 .006 Kerjasama_Kelompok .465 .085 .445 5.473 .000 a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Sumber: Pengolahan SPSS 2015 Berdasarkan Tabel 4.13 Hasil Uji t diatas, diketahui bahwa: 1. Variabel Komunikasi X1 . Nilai Thitung variabel Komunikasi adalah 3.101 dan nilai Ttabel 1.668 maka thitung ttabel 3,101 1,668 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Komunikasi berpengaruh positif dan signifikan 0,006 0.05 secara parsial terhadap Kinerja Karyawan. Artinya, jika variabel Komunikasi ditingkatkan sebesar 1 satuan, maka kinerja pegawai akan meningkat sebesar 0,233. Universitas Sumatera Utara 94 2. Variabel Kerjasama Kelompok X 2 . Nilai Thitung variabel Kerjasama Kelompok adalah 5,473 dan nilai Ttabel 1.668 maka thitung ttabel 5,473 1,668 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Kerjasama Kelompok berpengaruh positif dan signifikan 0,000 0.05 secara parsial terhadap Kinerja Karyawan. Artinya, jika variabel Kerjasama Kelompok ditingkatkan sebesar 1 satuan, maka kinerja pegawai akan meningkat sebesar 0,465.

4.5.3 Uji Koefisien Determinasi Uji R²

Dalam penelitian ini dapat diketahui berapa besar kontribusi variabel Lingkungan Kerja X1 dan Stres Kerja X2 terhadap variabel Kinerja Kariyawan Y. Melalui koefisien determinasi R² dengan menggunakan program SPSS dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut: Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi R² Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .900 a .809 .804 3.801 a. Predictors: Constant, Kerjasama_Kelompok, Komunikasi b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Sumber: Pengolahan SPSS 2015 Berdasarkan Hasil Uji Determinasi R² pada Tabel 4.13 diketahui bahwa nilai koefisien korelasi R sebesar 0.900 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan Kinerja Karyawan dependent dengan Komunikasi dan Kerjasama Kelompok Universitas Sumatera Utara 95 Independent mempunyai hubungan yang erat yaitu sebesar 90. Besarnya pengaruh variabel Komunikasi dan Kerjasama Kelompok terhadap variabel dependent Kinerja Karyawan ditunjukkan oleh nilai Adjusted R Square sebesar 0.804, artinya variabel Komunikasi dan Kerjasama Kelompok berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan sebesar 80,4 sisanya sebesar 19,6 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. 4.6 Pembahasan 4.6.1 Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan