Pandangan Masyarakat Jepang Terhadap Gay

Bagi Jepang yang merupakan negara dengan perkembangan teknologi yang cukup tinggi, media merupakan suatu hal yang paling berpengaruh dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Media pulalah yang paling banyak memberikan pengaruh dalam pandangan masyarakat Jepang terhadap gay. Salah satu media yang paling banyak mengangkat isu tantang gay adalah Shoujo Manga. Shoujo manga adalah komik yang diperuntukkan bagi kaum perempuan. Banyak shoujo manga yang mengangkat tema tentang gay. Shoujo manga juga tidak menempatkan para gay dalam posisi yang buruk. Media inilah yang menggambarkan perasaan gay seperti pemikiran tradisional yang menempatkan perasaan gay sebagai perasaan manusiawi yang tidak salah dan cenderung normal. Sekalipun hal ini juga tidak mempengaruhi kehidupan gay menjadi lebih baik dan dapat diterima masyarakat. Kebanyakan masyarakat Jepang menunjukkan atau mengakui perasaan tidak suka yang muncul seketika terhadap gay. Polisi tidak memeriksa atau merazia bar gay dan daerah sekitarnya, dan tidak satupun kelompok relijius besar di Jepang yang merasa memiliki keuntungan untuk menindas gay. Dapat dikatakan bahwa hal-hal yang berhubungan dengan penilaian terhadap gay seperti perasaan aneh saat melihat laki-laki yang tertarik dengan sesamanya atau laki-laki yang menyatakan rasa cintanya terhadap pasangan gay-nya diungkapkan secara eksklusif dengan cara yang tidak terkatakan dan tidak dapat dimengerti oleh gay Buckley, 2002:165. Dapat dikatakan bahwa keberadaan gay di Jepang tidak jauh berbeda dengan di Indonesia, mereka mendapat toleransi tetapi tidak mendapatkan pengakuan secara hukum.

4.4 Sinopsis Komik “Free Punch” Karya Isaku Natsume

Free Punch adalah komik karangan Isaku Natsume yang diterbitkan oleh Shinshokan pada tahun 2009. Komik ini bercerita tentang tentang dua orang pemuda bernama Yamada dan Amano Nao. Yamada adalah seorang murid SMA yang terlihat kasar dan temperamental tetapi sebenarnya dia anak yang baik. Hanya saja kesannya telah terlihat buruk di mata teman-temannya sejak ia masih di kelas satu. Hal itu disebabkan karena ia memukul seniornya. Sementara Amano Nao adalah guru kimia yang banyak disukai oleh murid-murid di sekolahnya. Suatu hari Yamada bertengkar dengan ayahnya tentang kepenerusan usaha keluarga dan kabur dari rumah. Sebenarnya ia tidak berniat untuk selamanya meninggalkan rumah. Rencananya ia akan menginap secara diam-diam di sekolah dan kembali ke rumah dalam dua atau tiga hari saat keadaan sudah membaik. Tetapi di hari ia kabur dan mencoba menyelinap ke dalam sekolah, ia bertemu dengan Amano Nao yang sedang bertugas patroli pada malam itu. Ia tertangkap dan karena berbagai alasan ia akhirnya menetap di rumah guru yang paling terkenal di sekolahnya tersebut. Amano Nao adalah guru yang menyenangkan, senang bercanda dan sangat perhatian. Murud-murinya menganggap Amano Nao terlalu baik dan periang. Di mata Yamada, Amano Nao adalah orang yang tidak memilki perlindungan diri atau secara kasar ia menyebutnya bodoh sehingga mudah dimanfaatkan. Teman-teman Yamada terkejut sekaligus iri mendengar ia sekarang ini tinggal di rumah Amano Nao. Setiap hari ia pasti mendapat ledekan dari teman- temannya. Mereka memperingatkan Yamada agar tidak tertarik apalagi sampai jatuh cinta terhadap Amano Nao. Peringatan itu dianggap Yamada hanya sebagai gurauan yang mengganggu, karena selama ini ia tidak mengerti apa yang membuat teman- temannya sangat menyukai Amano Nao. Yamada sendiri sebelumnya sama sekali tidak tertarik dan termasuk cuek terhadap apa yang terjadi di sekolah, termasuk terhadap Amano Nao. Perlahan-lahan selama Yamada tinggal bersama Amano Nao, ia mulai mengetahui dan menyadari kebaikan hati serta pesona yang dimiliki guru tersebut. Amano Nao memang merupakan orang yang sangat baik yang peduli terhadap muri-muridnya. Ia selalu membela murid-muridnya di depan guru lain yang melecehkan dan meragukan kemampuan muridnya. Hal ini membuat Yamada sedikit demi sedikit merasa suka terhadap Amano Nao. Sampai suatu hari, demi melindungi Yamada agar terhindar dari masalah perkelahian, Amano Nao pergi menggantikan Yamada menemui berandalan dari sekolah lain yang menantangnya berkelahi. Hal ini dilakukannya diluar sepengetahuan Yamada. Tetapi pada akhirnya Yamada mengetahuinya juga, dan yang terjadi diluar perkiraan semua orang yang mengenal Yamada. Bukannya berkelahi seperti yang biasa dilakukannya, ia malah melerai Amano Nao dan membawanya pergi dari tempat itu. Kelakuannya tentu saja membuat musuh- musuhnya terkejut. Sebenarnya Yamada bukan orang yang suka berkelahi, hanya karena ia menentang seniornya hingga berkelahi saat kelas satu, ia akhirnya mendapat label sebagai berandalan sekolah. Tetapi hal itupun dilakukan Yamada karena ia merasa apa yang dilakukan seniormya itu salah dan ia tidak setuju