Sinopsis Komik “Free Punch” Karya Isaku Natsume
temannya. Mereka memperingatkan Yamada agar tidak tertarik apalagi sampai jatuh cinta terhadap Amano Nao.
Peringatan itu dianggap Yamada hanya sebagai gurauan yang mengganggu, karena selama ini ia tidak mengerti apa yang membuat teman-
temannya sangat menyukai Amano Nao. Yamada sendiri sebelumnya sama sekali tidak tertarik dan termasuk cuek terhadap apa yang terjadi di sekolah, termasuk
terhadap Amano Nao. Perlahan-lahan selama Yamada tinggal bersama Amano Nao, ia mulai
mengetahui dan menyadari kebaikan hati serta pesona yang dimiliki guru tersebut. Amano Nao memang merupakan orang yang sangat baik yang peduli terhadap
muri-muridnya. Ia selalu membela murid-muridnya di depan guru lain yang melecehkan dan meragukan kemampuan muridnya. Hal ini membuat Yamada
sedikit demi sedikit merasa suka terhadap Amano Nao. Sampai suatu hari, demi melindungi Yamada agar terhindar dari masalah
perkelahian, Amano Nao pergi menggantikan Yamada menemui berandalan dari sekolah lain yang menantangnya berkelahi. Hal ini dilakukannya diluar
sepengetahuan Yamada. Tetapi pada akhirnya Yamada mengetahuinya juga, dan yang terjadi diluar perkiraan semua orang yang mengenal Yamada. Bukannya
berkelahi seperti yang biasa dilakukannya, ia malah melerai Amano Nao dan membawanya pergi dari tempat itu. Kelakuannya tentu saja membuat musuh-
musuhnya terkejut. Sebenarnya Yamada bukan orang yang suka berkelahi, hanya karena ia menentang seniornya hingga berkelahi saat kelas satu, ia akhirnya
mendapat label sebagai berandalan sekolah. Tetapi hal itupun dilakukan Yamada karena ia merasa apa yang dilakukan seniormya itu salah dan ia tidak setuju
dengan senior tersebut. Amano Nao mengertahui hal ini, ia menyaksikan saat Yamada secara jujur mengakui kesalahannya dan bersedia meminta maaf. Sejak
saan itu ia merasa tertarik terhadap Yamada. Ternyata Amano Nao tidak cukup berani melawan para berandalan itu.
Yamada yang mengetahui hal tersebut semakin merasa salut terhadap Amano Nao dan semakin merasa yakin akan perasaannya.
Amano Nao secara sadar menutupi perasaan sukanya terhadap Yamada dari orang-orang disekelilingnya, tetapi Yamada ternyata lebih polos. Ia mengakui
perasaannya saat teman-temannya kembali meledeknya, hanya saja teman- temannya tetap menganggap hal itu sebagai gurauan dan tidak menanggapi secara
serius pengakuan Yamada. Tetapi Yamada sama sekali tidak mengakui bahkan tidak menceritakan
perasaan sukanya terhadap Amano Nao kepada keluarga maupun masyarakat. Keduanya menjalani aktifitas seperti biasa. Yamada sebagai seorang
pelajar yang di waktu senggangnya memiliki kewajiban untuk menjaga kedai sake, serta Amano Nao sebagai seorang guru yang terkenal ramah dan baik hati di
kalangan murid-murid serta tetangganya. Pada akhirnya, Yamada mengakui perasaannya terhadap Amano Nao
dengan tetap menyembunyikannya dari orang tuanya. Komik ini berakhir dengan berhasilnya Amano Nao membujuk Yamada untuk kembali ke rumah dan
membicarakan masalahnya dengan ayahnya secara baik-baik.
BAB III ANALISIS SOSIOLOGIS KOMUNITAS GAY DALAM MASYARAKAT
JEPANG YANG TERGAMBAR DALAM KOMIK “FREE PUNCH” KARYA ISAKU NATSUME