1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa  memiliki  peran  penting  sebagai  wahana  untuk  mengekspresikan perasaan  dan  pemikiran  secara  estetis  dan  logis.  Sejalan  dengan  peran  di  atas,
Kurikulum 2013 khususnya pembelajaran Bahasa Indonesia jenjang Pendidikan SMP menghadirkan pembelajaran dengan berbasis teks, baik lisan maupun tulis.
Cerpen  adalah  salah  satu  materi  yang  ada  disilabus  mata  pelajaran  bahasa Indonesia  kelas  VII  SMP  semester  genap.  Siswa  dituntut  mampu  menulis  cerpen
untuk  memenuhi  prasyarat  kompetensi  yang  ada  dipelajaran  kelas  VII  SMP. Kenyataan  yang  ada,  masih  banyak  siswa  yang  kurang  memahami  cara  menulis
cerpen, karena kurikulum 2013 menghadirkan pilihan teks yang lebih konkret. Berdasarkan observasi di SMP Negeri 1 Piyungan, siswa mengalami kesulitan
dalam  menulis  cerpen,  siswa  menganggap  bahwa  pembelajaran  menulis  cerpen adalah pembelajaran yang sulit. Menulis cerpen merupakan proses kreatif yang harus
dilatih  secara  terus  menerus.  Kurangnya  strategi  pembelajaran  yang  dilakukan  guru pada  saat  pembelajaran  menjadi  salah  satu  faktor  penghambat  kurangnya  motivasi
siswa  untuk  lebih  meningkatkan  kreatifitas  mengembangkan  imajinasi  untuk mendapatkan ide menulis cerpen. Oleh sebab itu, peneliti ingin melakukan penelitian
menggunakan  strategi  double  entry  journal  yang  akan  diterapkan  dalam  kegiatan menulis  cerpen.  Peneliti  ingin  membuktikan  apakah  strategi  double  entry  journal
efektif digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen.
Dalam  penerapan  kurikulum  2013,  guru  dituntut  mampu  membuat  siswa untuk  dapat  memproduksi  suatu  teks  yang  telah  dipelajari.  Untuk  menulis  cerpen
tidaklah  mudah  bagi  siswa  SMP  kelas  VII.  Di  sini  peneliti  mencoba  menerapkan strategi double entry journal untuk kegiatan menulis cerpen.
Berthaff    via  Ruddel,  2005:295  strategi  double  entry  journal  adalah  salah satu  jenis  jurnal  catatan.  Strategi  double  entry  journal    merupakan  jurnal  yang
terdiri  dari  dua  kolom,  yakni  kolom  bagian  kiri  dan  kolom  bagian  kanan.  Kolom bagian kiri digunakan untuk menjabarkan ide, konsep, inti dari dari bacaan yang telah
di  baca.  Penulisan  ide,  konsep  atau  inti  bacaan  tersebut  dapat  menggunakan  frasa, klausa,  kalimat  atau  menggunakan  media  gambar  yang  dapat  mempresentasikan
pemahaman  yang  diperoleh  dari  bacaan.  Kolom  bagian  kanan  adalah  kolom  untuk mengolah disebut sebagai “cooking” mengolah kreativitas sesuai dengan pemahaman
yang  sudah  ditulis  poin-poinnya  dikolom  sebelah  kiri  Voughan  via  Ruddel,  2005: 297.
Strategi  double  entry  journal  dapat  membantu  siswa  untuk  menemukan  dan menggali  topik  yang  akan  diangkat  menjadi  cerpen.  Strategi  double  entry  journal
menggunakan  bahan  yang  dapat  dijadikan  sumber  informasi  pembelajaran.  Bahan pembelajaran  bisa  meliputi  artikel,  audio  visual,  gambar,  penjelasan  guru,  atau  dari
sumber  informasi  yang  lain.  Salah  satu  sumber  yang  dipakai  pada  penelitian  ini adalah gambar.
Sesuai dengan pengamatan dan wawancara kepada guru Bahasa Indonesia di SMP  Negeri  1  Piyungan,  siswa  yang  dijadikan  sampel  yaitu  siswa  yang  terbuka
terhadap  ilmu  dan  strategi  pembelajaran  baru.  Hal  tersebut  memungkinkan  siswa terbuka  dan  mudah  menerima  strategi  baru  sehingga  strategi  yang  diterapkan  di
sekolah  tersebut  tidak  akan  mendapat  halangan  yang  berarti.  Strategi  double  entry journal  juga  belum  pernah  diterapkan  oleh  guru  di  SMP  Negeri  1  Piyungan  dalam
pembelajaran  Bahasa  Indonesia  khususnya  pada  pembelajaran  menulis  cerpen.  Oleh karena  itu,  peneliti  mencoba  menerapkan  strategi  double  entry  journal  dalam
pembelajaran menulis cerpen pada siswa kelas VII SMPN 1 Piyungan.
B. Identifikasi Masalah