Tahap Praeksperimen Tahap Eksperimen

G. Uji Validitas Instrumen Penelitian

Validitas merupakan dukungan bukti dan teori terhadap penafsiran hasil tes sesuai dengan tujuan penggunaan tes Mardapi via Nurgiyantoro, 2013. Validitas berkaitan dengan kelayakan penafsiran penggunaan khusus skor hasil tes. Pada penelitian ini digunakan validitas isi dengan expert judgement. Expert judgment pada penelitian ini adalah bapak Ikhwanudin selaku guru bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Piyungan.Validitas isi merupakan jenis validitas yang harus terpenuhi dalam alat tes, khususnya alat tes yang disusun guru untuk mengukur tingkat keberhasilan belajar peserta didik Nurgiyantoro, 2013:156. Penggunaan validitas isi pada penelitian ini yaitu berguna untuk menyelaraskan kompetensi dan indikator yang sudah ditetapkan.

H. Prosedur Penelitian

1. Tahap Praeksperimen

Sebelum eksperimen dilakukan, terlebih dahulu diadakan pengontrolan terhadap variabel noneksperimen yang dimiliki subjek yang diperkirakan dapat memengaruhi hasil penelitian. Kemudian disiapkan dua kelompok dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Hasil penyampelan dengan cluster random sampling memperoleh satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Pengontrolan terhadap variabel ini berguna untuk matching kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Matching merupakan kegiatan menyamakan kondisi awal sebelum dilaksanankan eksperimen. Dengan demikian antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berangkat dari titik tolak yang sama. Apabila terjadi perbedaan kemampuan menulis cerpen pada kedua kelompok tersebut semata-mata karena pengaruh variabel eksperimen. Pengontrolan terhadap variabel keterampilan menulis cerpen awal menggunakan rumus uji-t dilakukan dengan bantuan SPSS versi 16.0. Syarat data bersifat signifikan apabila p lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05.

2. Tahap Eksperimen

Setelah kedua kelompok dianggap sama, masing-masing diberikan tes awal pretest. Dilanjutkan dengan kegiatan treatment untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis cerpen siswa. Tindakan ini melibatkan empat unsur pokok, yaitu strategi doube entry journal, guru, peneliti, dan peserta didik. Guru sebagai pelaku memanipulasi proses belajar mengajar, memanipulasi yang dimaksud adalah memberikan perlakuan dengan menggunakan strategi double entry journals untuk menulis cerpen pada kelompok eksperimen. Siswa sebagai unsur yang menjadi sasaran manipulasi. Peneliti sebagai pengamat yang mengamati langsung proses pembelajaran. Pada kelompok eksperimen, siswa yang menggunakan strategi double entry journal dapat mengembangkan sendiri konsep dan fakta dalam menyimpulkan pelajaran yang diajarkan oleh guru. Sementara itu, pada kelompok kontrol siswa mendapatkan pembelajaran menulis cerpen tanpa menggunakan strategi doubel entry journal. Selama perlakuan, materi yang dipilih untuk strategi double entry journal disesuaikan dengan kurikulum SMP, yaitu kurikulum 2013 untuk pembelajaran Bahasa Indonesia. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran menulis cerpen pada kelompok kontrol dan eksperimen sebagai berikut. a. Kelompok Eksperimen Kelompok eksperimen diberi strategi double entry journal pada pembelajaran menulis cerpen. Tahapan menulis cerpen pada kelompok eksperimen sebagai berikut. 1 Guru memberikan contoh cerpen untuk diamati dan dibaca oleh siswa. 2 Siswa membaca contoh cerpen yang telah disediakan guru 3 Guru menjelaskan strategi yang akan digunakan untuk menulis teks cerita pendek, menggunakan strategi double entry journal 4 Guru membagikan double entry journal kepada siswa untuk memulai menulis cerpen 5 Siswa mulai membuat konsep atau kerangka cerpen pada kolom sebelah kiri. 6 Siswa kemudian mengembangkan konsep yang sudah ditulis di kolom sebelah kanan. 7 Siswa mengembangkan cerpen berdasarkan kerangka cerpen yang sudah dibuat di kolom sebelah kiri. b. Kelompok Kontrol Kelompok kontrol tidak diberi strategi double entry journal pada pembelajaran menulis cerpen, tetapi menggunakan apa yang biasanya diajarkan oleh guru yaitu sesuai dengan kurikulum 2013. Adapun tahapannya sebagai berikut. 1 Guru menjelaskan materi kepada siswa 2 Siswa membaca contoh cerpen yang disiapkan guru 3 Siswa diberi tema menulis cerpen. 4 Siswa memulai menulis cerpen. 5 Siswa mengumpulkan cerpen yang telah ditulis.

3. Tahap Pascaeksperimen