dan moril kerja yang menjamin daya guna kerja yang tinggi serta menjaga perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama.
4. Tenaga kerja yang mendapat kecelakaan danatau menderita penyakit akibat pekerjaan
berhak atas ganti kerugian, perawatan dan rehabilitasi. Dan apabila seorang tenaga kerja meninggal dunia akibat kecelakaan danpenyakit akibat pekerjaan, ahli warisnya berhak
menerima ganti kerugian.
DASAR HUKUM
Pertama, Undang-undang No.1 Tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja, di dalamya tercakup Ruang Lingkup Pelaksanaan, Syarat Keselamatan Kerja, Pengawasan,
Pmbinaan, Panitia Pembina K-3, tentang Kecelakaan, Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja, Kewajiban Memasuki Tempat Kerja, Kewajiban Pengurus dan Ketentuan Penutup
Ancaman Pidana. Kedua, UU No. 21 tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention No. 81
Concerning Labour Inspection in Industry and Commerce. Ketiga, UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, khususnya paragraf 5 tentang
Keselamatan dan pasal 86 dan 87. Pasal 86 ayat 1 berbunyi :”Setiap PekerjaBuruh mempunyai Hak untuk memperoleh perlindungan atas a Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.” Dan pasal 86 ayat 2 :” Untuk melindungi keselamatan PekerjaBuruh guna mewujudkan produktifitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.” Sedangkan pasal 87 berbunyi :” Setiap Perusahaan wajib menerapkan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang terintegrasi dengan Sistem Manajemen Perusahaan.”
Keempat, Peraturan Menteri Tenaga Kera RI No. Per-05MEN1996 tentang Sistem Manajemen K3. Dalam Permenakertrans yang terdiri dari 10 bab dan 12 pasal ini, befungsi
sebagai Pedoman penerapan sistem manajemen K-3 SMK3.
RUANG LINGKUP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
a. Tenaga KerjaPekerjaSiswa 1 Mempelajari dan melaksanakan instruksitata cara kerja dengan benar.
2 Melatih diri dan meningkatkan minat dan kemampuan bekerja. 3 Pemakaian alat pelindung diri yang dianjurkandiperintahkan.
b. Pekerjaan 1 Menerapkan peraturan lamanya kerjasekolah sesuai perundangundangan yang
berlaku. 2 Mengadakan pengaturan tata cara kerja yang baik, yaitu dengan pengaturan
jadwal kerja jam kerja dan istirahat yang sesuai. 3
Menerapkan rolling
kerja shifjam
kerja, untuk
menghindari kejenuhankebosanan yang mengakibatkan kecelakaan.
4 Pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dalam penyelesaiannya membutuhkan jam kerja yang lebih pendek dan membutuhkan istirahat yang yang cukup.
c. Tempat bekerja 1 Desain arsitekturseleksi materialbahan bangunan dengan memperhatikan K3,
misalnya, tidak menggunakan asbes, pemilihan warna bangunanruang yang sesuai, dan lain-laindll.
2 Pengaturan tata letak jaringan instalasi listrik sesuai K3. 3 Penyediaan alat pemadam kebakaran, tangga, pintu darurat, petapetunjuk untuk
keadaan darurat, dan sebagainya. 4 Penyediaanpengaturan pencahayaanpenerangan, ventilasi sirkulasi udarasuhu,
penggunaan tirai, dan sebagainya. 5 Kontrol terhadap kebisinganpenggunaan dinding kedap suara
TUJUAN K3:
• Kenyamanan pekerja • Keamanan pekerja
• Keselamatan pekerja • Kesehatan pekerja
• Peningkatan produktivitas kerja
PRINSIP-PRINSIPLANGKAH-LANGKAH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
• Setiap pekerjapraktikan berhak mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja.
• Setiap pekerjapraktikan wajib mengenakan pakaian kerja dan alat-alat pelindung diri pada waktu bekerjamelakukan praktikum
• Setiap pekerjapraktikan harus menerapkan prinsip-prinsip umum yang menjamin
keselamatan dan kesehatan kerja secara umum, antara lain: - Bekerja sesuai prosedurlangkah kerja tertentu.
- Menggunakan alat yang tepat sesuai dengan fungsinya. - Melakukan perawatan terhadap kebersihan dan keindahan tempat kerja
- Setiap pekerjapraktikan harus memahami situasi laboratorium bengkel kerja dalam kaitannya tindakan menyelamatan jika terjadi kecelakaan.
SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA
• Mencegah dan mengurangi kecelakaan. • Memberi pertolongan pada kecelakaan.
• Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau jadian-kejadian lain yang berbahaya.
• Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja. • Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik maupun
psikis peracunan, infeksi dan penularan. • Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.