Refleksi Reflecting Deskripsi siklus II

toilet, kantin, atau izin karena kegiatan yang berhubungan dengan organisasi sekolah. Dari indikator-indikator tersebut, meskipun pada kategori penilaian tidak ada peningkatan akan tetapi, skor rata-rata siswa yang dicapai pada pertemuan ketiga dan pertemuan empat mengalami peningkatan kecuali pada indikator disiplin dalam kehadiran memiliki skor rata-rata tetap. Selain data di atas, peneliti juga memperoleh data observasi pada siklus II. Adapun garis besar hasil pengamatan yang diperoleh sebagai berikut. a. Siswa yang sebelumnya kurang aktif menjadi lebih aktif berbicara bahasa Prancis setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media visual Allez Parler serta dengan cara berkelompok. b. Dengan media siswa merasa dipermudah dalam belajar. c. Siswa merasa pembelajaran dengan media tersebut menyenangkan dan membuat mereka lebih paham. d. Siswa terlihat lebih antusias dan bersemangat karena semua siswa mendapatkan kesempatan dalam latihan berbicara.

d. Refleksi Reflecting

Refleksi dilakukan untuk mengingat dan melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan. Refleksi sebagai bahan masukan dalam merencanakan siklus selanjutnya atau pembelajaran selanjutnya. Dari hasil post-test II pada siklus II, terdapat 32 siswa atau 100 yang tuntas belajar dan tidak ada siswa atau 0 yang belum tuntas belajar. Hasil tersebut telah sesuai dengan target yang diinginkan dan pembelajaran siklus II telah dirasa berhasil. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media ini telah memiliki peran dalam pembelajaran. Pada awal siklus II terdapat permasalahan yaitu, siswa kurang memahami materi yang telah dipelajari. Peneliti menyikapi hal tersebut dengan menjelaskan materi terlebih dahulu sebelum berlatih berbicara dengan media. Hal ini bertujuan untuk membantu siswa agar lebih memahami materi. Selain penjelaskan materi, peneliti juga menjelaskan mengenai pengucapan kata yang selanjutnya ditirukan oleh siswa. Dengan demikian siswa dapat lebih memahami dan mengucapkan kata bahasa Prancis yang disusun saat belajar berbicara dengan menggunakan media. Selain peningkatan pada nilai siswa dalam keterampilan berbicara, peningkatan terjadi pula pada sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran bahasa Prancis. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan kolaborator serta peneliti dengan siswa, dapat diketahui poin positif yang diperoleh oleh siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan media visual Allez Parler. Beberapa poin tersebut yaitu pembelajaran bahasa Prancis dengan media ini membuat siswa semakin antusias dalam belajar berbicara bahasa Prancis. Siswa berbicara bahasa Prancis di kelas lebih aktif, percaya diri dan berani daripada sebelum melakukan pembelajaran dengan menggunakan media visual Allez Parler dengan cara berkelompok. Pada pembelajaran tersebut semua siswa mendapatkan kesempatan latihan berbicara dengan cara menyusun kata dari bagian-bagian media tersebut dan menjelaskannya kepada teman sekelompoknya. Penggunaan media ini, dapat melatih kerjasama, tanggung jawab dan keberanian siswa dalam menjalankan tugas berbicara. Guru dan siswa merasa memerlukan media visual Allez Parler perlu diberikan pada sekolah untuk digunakan sebagai media pembelajaran di SMA N 2 Sleman. Siswa merasa jumlah paket media dia masih perlu diperbanyak lagi sehingga semakin lebih