Laptah 2016 RSPAW Salatiga 5
Tabel 4.1. Lanjutan ….
No. Uraian
II. Bidang Keuangan dan Administrasi Umum
1. Humas dan Pelayanan Pelanggan a. Manajemen komplain masih ada kendala pada pendokumentasian
komplain dan prosedur penyampaian jawaban atas komplain pelanggan.
2. SIRS a. Program aplikasi yang ada masih terintegrasi pada Front Office
proses billing systems belum mengarah pada Back Office; b. Program aplikasi yang ada belum memenuhi kebutuhan User.
c. User belum mentaati alur dan prosedur dalam mengoperasinalkan program aplikasi yang ada.
d. Besaran Bandwide internet yang masih belum mencukupi kebutuhan khususnya di pelayanan.
3. Pengelolaan BMN a. Ijin Pemanfaatan aset belum keluar PSP - Penetapan Status
Pengguna, sehingga dalam pemanfaatan lahan belum bisa dilakukan MoU dengan Pihak Ketiga Kantin, Parkir, Tower
Internet, ATM; b. Penyajian laporan persediaan secara terperinci sesuai dengan
ketentuan yang berlaku belum terlaksana dengan optimal ada aplikasi dari Kementerian Keuangan;
c. Kurang cermat dalam stock opname; d. BMN belum teradministrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
e. Masih ada bangunan gedung yang belum punya IMB. 4. Ketatausahaan dan Kepegawaian
a. Belum tertib administrasi, surat keluar antar unit; b. Belum memiliki gudang arsip;
c. Masih ada tenaga non profesional sebanyak 70 orang sebagai tenaga kontrak di bawah kualifikasi pendidikan.
5. Akuntansi dan Perbendaharaan a. Pencairan anggaran menumpuk di bulan Desember, pengadaan
obat dan alkes di akhir tahun; b. Ada perubahan dari Kemkeu tentang MAK Persedian dan Barang
Konsumsi; c. Aplikasi SPAN yang lebih ketat dalam pencairan Dana;
d. Kantor Akuntan Publik KAP tidak yakin dengan sistem program penyusutan asset barang yang sudah ditentukan oleh Kemenkeu,
sehingga mempengaruhi hasil audit laporan keuangan RS tahun 2014 WDP.
6. Penyusunan Program dan Anggaran a. Blokir DIP;
b. Perencanaan dari unit-unit pengusul yang tidak lengkap, baik justifikasi maupun data dukung.
Laptah 2016 RSPAW Salatiga 6
Tabel 4.1. Lanjutan ….
No. Uraian
7. Operasionalisasi IPSRS a. Tenaga ATEM masih kurang dan belum ada tenaga Teknik Sipil
dan Administrasi; b. Belum punya ijin sertifikasi arus lemah SLO dan Operasional
Genset. 8. Kesehatan Lingkungan
a. Belum punya DELH, ANDALALIN; b. Belum punya IPLC - Ijin Pembuangan Limbah Cair;
c. Belum punya Ijin TPS B3; d. Skor Proper Masih Biru;
e. Taman masih kurang terawat.
9. Logistik a. Masih ada persediaan yang usang yang belum teradministrasi
dengan baik; b. Belum menggunakan Aplikasi Persediaan dari Kemenkeu.
2.1.2. Faktor Eksternal
Selain hambatan dari faktor internal juga terdapat dari faktor eksternal yaitu : 1. Adanya peraturan perundang-undangan yang berubah khususnya peraturan
tentang pengadaan barang dan jasa sehingga masih perlu peningkatan pemahaman oleh panitia pengadaan barang dan jasa;
2. Perubahan harga dan inflasi juga mempengaruhi dalam pelaksanaan strategi pencapaian Tujuan dan sasaran;
3. Peraturan pelaksanaan BPJS Kesehatan yang kurang mendukung pelayanan di RS Paru dr. Ario Wirawan Salatiga
4. Sistem rujukan BPJS Kesehatan.
2.2 Kelembagaan
Rumah Sakit ini secara kelembagaan berada di bawah Departemen Kesehatan RI yang saat ini disebut dengan Kementrian Kesehatan, dengan struktur
organisasi tidak jelas. Baru pada tahun 1978 dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 137MenKesSKIV1978 ditetapkan Struktur Organisasi yang
lebih jelas tugas pokok dan fungsinya yaitu sebagai rumah sakit khusus yang menyelenggarakan pelayanan terhadap penderita penyakit TB paru, dengan
sebutan RSTP. Beberapa sanatorium di Jawa Tengah yang ditetapkan sebagai RSTP hanya RSTP “Ngawen” Salatiga dan RSTP Kalibakung Slawi Tegal,
sedangkan 3 tiga eks sanatorium, masing-masing di Semarang, Klaten dan
Purwokerto dikonversi dengan Rumah Sakit Umum. Selanjutnya pada tanggal 26