155 tingkat pembelajaran peneliti menggunakan tes tertulis dalam bentuk essay yang
diberikan kepada peserta di akhir pelatihan. Dengan demikian diperoleh distribusi frekuensi jawaban responden terhadap masing-masing pertanyaan. Berdasarkan
hasil penelitian dan analisis data diketahui bahwa tingkat pembelajaran pada masing-masing indikator adalah sebagai berikut:
a. Menangani material beton
Pada evaluasi pembelajaran menangani material beton yang membahas materi tentang sifat umum beton, bahan pembentuk beton, proses pembentukan
beton, aplikasi beton, dasar pembuatan pondasi beton, kekurangan dan kelebihan beton, faktor yang mempengaruhi kekuatan beton serta
mix design beton. Berdasarkan hasil analisis didapatkan nilai mean sebesar 14,28 ≥ 13,5
dengan jumlah responden sebanyak 12 orang atau sebesar 66,67 masuk dalam kategori sangat efektif, dan sebanyak 6 orang responden dengan
prosentase sebesar 33,33 masuk dalam kategori efektif. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa lebih dari setengah dari total jumlah peserta
in House Training pekerjaan beton mampu menjawab pertanyaan yang diajukan
dan memahami materi tentang menangani material beton. Melihat hasil tersebut, pengetahuan peserta dalam memahami materi
menangani material
beton diharapkan
akan mampu
meningkatkan kompetensinya, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dikelas dan
mengubah tingkah laku guna memberikan contoh yang nyata kepada peserta didiknya.
156
b. Penggunaan alat dan peralatan
Penggunaan alat dan peralatan mencakup pembahasan tentang penggunaan
hand tools, penggunaan power tools, prosedur keselamatan dalam menggunakan
power tools, penggunaan mixer machines, dan peralatan alat. Berdasarkan hasil analisis didapatkan nilai mean sebesar 20,56 ≥ 20,25,
sebanyak 8 orang respoden dengan tingkat prosentase sebesar 44,44 masuk dalam kategori sangat efektif, dan sebanyak 12 orang responden dengan tingkat
prosentase sebesar 55,56 masuk dalam kategori efektif. Walaupun dari nilai prosentase kategori sangat efektif lebih rendah dari kategori efektif, namun dari
hasil perhitungan mean untuk pembelajaran penggunaan alat dan peralatan masuk dalam kategori sangat efektif.
Hasil tersebut kemungkinan terjadi karena alat dan peralatan standar yang digunakan di perusahaan pemberi pelatihan, belum semuanya tersedia di
SMK Negeri 2 Pengasih sehingga belum banyak dimengerti oleh para peserta karena keterbatasan alat dan peralatan praktikum yang ada di SMK Negeri 2
Pengasih.
c. Pengecoran