72
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Evaluasi
Guna mengetahui bagaimana keefektifan in House Training Pekerjaan
Beton dalam meningkatkan kompetensi profesional guru, pencapaian tujuan dan pemuasan konsumen peserta, maka dilakukan evaluasi pasca pelatihan
tersebut. Krickpatrik 2005 menyatakan bahwa evaluasi merupakan penentuan efektivitas suatu program pelatihan. Evaluasi juga dilakukan untuk mengetahui
keberhasilan pelatihan yang diselenggarakan. Berbagai metode evaluasi banyak dikembangkan oleh para ahli yang
dapat digunakan untuk mengevaluasi program pelatihan. Krikpatrick 2005, menyatakan bahwa model evaluasi pelatihan melalui empat level, yaitu tingkat
reaksi reaction level, tingkat pembelajaran learning level, tingkat perilaku
behaviour level, dan tingkat hasil result level. Noe 2002 menggunakan kriteria dampak untuk mengevaluasi sebuah pelatihan yang mencakup dampak
kognitif, dampak keahlian dasar, dampak affective, hasil dan Retrun on
Investment ROI. Stuffelebeam 1993 dalam Aman 2009 mengemukakan model evaluasi CIPP yang meliputi indikator
Context, Input, Process, Product. Bushnell 1990 dalam Eserly 2002 juga menyatakan model evaluasi dengan
pendekatan sistem atau yang lebih dikenal dengan model IPO. Selain itu, metode evaluasi TVS
Training Validation System yang dikembangkan oleh Fitz-Enz 1994 dalam Eseryel 2002, juga dapat digunakan untuk mengevaluasi
pelatihan.
73 Metode evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
metode evaluasi empat level Krikpatrick. Namun, karena keterbatasan dalam penelitian, dari keempat level yang ada hanya digunakan dua level evaluasi yaitu
level reaction dan level learning. Metode evaluasi Krikpatrick empat level digambarkan seperti Gambar 3.
Gambar 3. Metode Evaluasi Pelatihan Sumber: Diolah Peneliti
B. Prosedur Evaluasi
1. Kerangka Konsep
Seluruh variabel yang terdapat dalam teori-teori yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, tidak semuanya masuk dalam kerangka konsep. Peneliti
hanya mengambil beberapa variabel yang desesuaikan dengan keadaan kondisi penyelenggaraan program
in House Training Pekerjaan Beton di Jurusan Teknik Bangunan SMK Negeri 2 Pengasih.
Efektifitas Pelatihan
Model Evaluasi Krikpatrick
Reaction Level
LearningLevel
Behaviour Level
Result Level
74 Kerangka konsep yang digunakan peneliti menggunakan pendekatan
metode evaluasi Empat Level Krickpatrik 2005, yang telah banyak digunakan secara meluas. Metode ini banyak digunakan karena kesederhananaanya dan
kemudahannya untuk diaplikasikan Detty, dkk, 2009 dalam Hikmawati, 2012. Selain itu, beragam penelitian mengenai evaluasi pelatihan juga banyak
menggunakan model ini, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Himawati 2012, Chang 2010, Anggraini 2003, dan masih banyak lainnya. Berdasarkan
penjelasan di atas, peneliti memfokuskan evaluasi efektivitas in House Training
Pekerjaan Beton dalam dua level dengan pendekatan metode Evaluasi Empat Level Krikpatrick.
Pada kerangka konsep penelitian ini peneliti akan mengevaluasi program in House Training Pekerjaan Beton dari aspek dua level, yaitu tingkat reaksi
reaction level, dan tingkat pembelajaran learning level. Berikut ini merupakan bagan kerangka konsep yang akan diteliti lebih lanjut oleh peneliti.
Gambar 4. Kerangka Konsep Sumber: Diolah Peneliti
Tingkat Reaksi
Keefektifan
in House Training
Pekerjaan Beton
Tingkat Pembelajaran
1. Menangani material
beton 2.
Penggunaan alat dan peralatan
3. Pengecoran
4. Pengujian slump
5. Finishing
6. Perawatan beton
1. Tujuan
2. Materi
3. Metode
4. Waktu
5. Faslitias
75
2. Tahapan Evaluasi
Tahapan evaluasi yang dilakukan dalam penelitian dibagi menjadi dua tahapan yaitu:
a. Evaluasi Tahap Reaksi
Pada evaluasi ini yang dikur dan dinilai adalah reaksi peserta. Dalam hal ini diukur tingkat kepuasan peserta pelatihan
In-House Training yang diselengggarakan. Komponen-komponen yang termasuk dalam tahap reaksi ini
yang merupakan acuan untuk dijadikan ukuran diantaranya yaitu: 1
Tujuan pelatihan 2
Materi pelatihan 3
Metode pelatihan 4
Waktu pelaksanaan 5
Fasilitas pelatihan
b. Evaluasi Tahap Pembelajaran
Evaluasi tahap pembelajaran sangat penting untuk dilakukan dalam mengukur keberhasilan suatu pelatihan dalam memberikan ilmu baru bagi
peserta. Evaluasi ini dilakukan dengan tujuan utama mengukur seberapa jauh perubahan kompetensi para peserta segera setelah pelatihan berakhir, sebelum
mereka kembali bekerja. Evaluasi tahap pembelajaran adalah kompetensi yang terdiri atas pengetahuan
knowledge, kemampuan skill dam juga sikap attitudes dan juga teori-teori belajar yang terkait dengan pembelajaran orang
dewasa. Aspek yang dinilai pada tahap pembelajaran yaitu: 1
Handle concreting material Menangani material beton
76 2
Use concreting tolls and equipmnet Penggunaan alat dan peralatan untuk pekerjaan beton
3 Place concrete Pengecoran beton
4 Slump test concrete Pengujian slump beton
5 Finish concrete Pekerjaan akhir beton
6 Cure concrete Perawatan beton
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Komputer Jurusan teknik Bangunan SMK Negeri 2 Pengasih. Pemilihan lokasi penelitian ini didasari
karena SMK Negeri 2 Pengasih merupakan satu-satunya SMK di Yogyakarta yang berkerjasama dengan perusahaanindustri yang memberikan
training. Penelitian ini berlangsung selama bulan September 2014.
D. Subyek Penelitian