entry journals dan kelas yang tidak menggunakan strategi double entry
journals diterima. b.
Hipotesis Kedua
Ho: hipotesis nihil, yaitu penggunaan strategi double entry journals pada pembelajaran menulis eksposisi tidak efektif daripada pembelajaran menulis
eksposisi tanpa menggunakan strategi double entry journals ditolak.
Ha: hipotesis alternatif, yaitu penggunaan strategi double entry journals pada pembelajaran menulis eksposisi lebih efektif daripada pembelajaran menulis
eksposisi tanpa menggunakan strategi double entry journals diterima.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 7 Purworejo kabupaten Purworejo. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X, dengan jumlah
siswa sebanyak 288 siswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 64 siswa yang diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling, yaitu
penentuan sampel populasi dengan cara acak, dimana setiap populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian. Dari teknik
pengambilan sampel tersebut kemudian diperoleh kelas X IPA 5 sebagai kelompok kontrol, yaitu kelas yang tidak menggunakan strategi double entry
journals dalam pembelajaran menulis eksposisi dan kelas X IPA 4 sebagai kelompok eksperimen, yaitu kelompok yang menggunakan strategi double
entry journals dalam pembelajaran menulis eksposisi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kemampuan menulis eksposisi antara
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan strategi double entry journals pada
pembelajaran menulis eksposisi. Variabel dalam penelitian ini ada dua macam yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah strategi double
entry journals. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 7 Purworejo.
1. Deskripsi Kondisi Awal Kemampuan Menulis Eksposisi Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
Kondisi awal kemampuan menulis eksposisi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diketahui melalui hasil pretest dari kedua kelompok
tersebut. Pretest diberikan kepada kedua kelompok sebelum kedua kelompok tersebut mendapatkan perlakuan. Pretest yang diberikan pada kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen adalah sama, yaitu dengan tes kemampuan menulis eksposisi. Setelah dilakukan pretest pada kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen
kemudian peneliti
menjaring data
dengan menggunakan instrumen penelitian yang berupa pedoman penskoran menulis
eksposisi. Dari hasil pretest tersebut diperoleh skor awal kemampuan menulis eksposisi pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Skor tertinggi pretest kemampuan menulis eksposisi kelompok kontrol adalah sebesar 88, skor terendah sebesar 60, mean sebesar 76.21, median
sebesar 78.00 , mode sebesar 75.00 , dan standar deviasi sebesar 7.6611. Skor tertinggi pretest kemampuan menulis eksposisi pada kelompok eksperimen
adalah sebesar 90, skor terendah sebesar 60 , mean sebesar 76.06, median