Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah : data primer meliputi : Identitas respondensampel, riwayat usaha, awal mula usaha ini
terbentuk, dan jenis produk yang dikembangkan. Kinerja Usaha agroindustri Berkah terdiri dari modal usaha, jumlah produksi perbulan, pendapatan bersih,
penguasahaan alat dan sarana produksi, harga keripik serta jumlah tenaga kerja. Data Sekunder yang diperlukan diperoleh dari instansi terkait yang
meliputi : keadaan umum daerah penelitian dan data-data lain yang dianggap perlu dan berkaitan dengan penelitian ini.
3.3. Analisis Data
Analisis data dilakukan hanya satu bulan kegiatan produksi usaha yaitu data Bulan Desember 2009, sehingga pendapatan usaha yang diperoleh
menggambarkan tingkat penjualan dan penggunaan biaya produksi pada Bulan Desember 2009. Untuk tujuan penelitian satu, dan empat di lakukan Analisis
Deskriptif sesuai dengan kondisi yang dihadapi oleh usaha Berkah agar tujuan penelitian terjawab dengan baik.
Data yang diperoleh dilapangan kemudian dilakukan pentabulasian dan selanjutnya di lakukan analisis sesuai dengan tujuan dua dan tiga dengan
menggunakan perhitungan sebagai berikut :
3.3.1. Pendapatan Kotor
Untuk menghitung pendapatan kotor pada agroindustri keripik nenas dan
keripik nangka digunakan rumus Soekartawi,1995 TR
1
= Y
keripik
nenas
. Py
keripik
nenas
dan
TR
2
= Y
keripik
nangka
. Py
keripik
nangka
Dimana : TR
1
= Total pendapatan kotor dari penjualan keripik nenas Rpbulan Py
1
= Harga keripik nenas RpKg, kotak, plastik Y
1
= Jumlah keripik nenas yang terjual Kg, kotak, plastikbulan TR
2
= Total pendapatan kotor dari penjualan keripik nangka Rpbulan Y
2
=
Jumlah keripik nangka yang terjual Kg, kotak, plastikbulan Py
2
=
Harga keripik nangka RpKg, kotak, plastik
3.3.2. Pendapatan Bersih
Di peroleh dari total penerimaan dikurangi dengan total biaya dalam suatu produksi. Untuk menghitung pendapatan bersih agroindustri menurut
Soekartawi, 1995 : ∏
1
= TR
1
-TC
1
Dan ∏
2
= TR
2
-TC
2
Dimana : ∏
1
= Pendapatan bersih pengusaha untuk keripik nenas Rpbulan
TR
1
= Total penerimaan dari penjualan keripik nenas Rpbulan TC
1
= Total Biaya dalam memproduksi keripik nenas Rpproses produsksibulan
∏
2
= Pendapatan bersih pengusaha untuk keripik nangka Rpbulan
TR
2
= Total penerimaan dari penjualan keripik nangka Rpbulan TC
2
= Total Biaya dalam memproduksi keripik nangka Rpproses produsksibulan
sehingga untuk mendapatkan total pendapatan bersih pengusaha agroindustri keripik Berkah dengan cara menambahkan pendapatan bersih dari
penjualan keripik nenas dan pendapatan bersih dari penjualan keripik nangka.
∏
total
= ∏
1
+ ∏
2
Dimana : ∏
total
= Total Pendapatan Bersih Rpbulan ∏
1
= Pendapatan Bersih dari keripik nenas Rpbulan ∏
2
= Pendapatan Bersih dari keripik nangka Rpbulan
3.3.3. Penyusutan
Untuk menghitung nilai penyusutan alat-alat yang digunakan pada
agroindustri menurut Hernanto dalam Nurmaria digunakan rumus garis lurus
Straight Line Methode sebagai berikut :
NP =
E
u NS
NB −
Dimana : NP
= Nilai penyusutan Rpproses produksi NB
= Nilai beli alat Rp NS
= Nilai sisa 20 dari harga beli U
E
= Umur ekonomis
3.3.4. Efisiensi Usaha
Untuk menghitung kelayakan usaha agroindustri Berkah dilakukan dengan
analisis Return Cost Ratio RCR menurut Soekartawi 1995 dalam Yuanita 2009 :
RCR =
TC TR
Dimana : RCR = Return Cost Ratio
TR = Total Penerimaan Rpbulan TC = Total Biaya Produksi Rpbulan
Dengan kriteria sebagai berikut : RCR 1 = Setiap satu rupiah yang dikeluarkan menghasilkan penerimaan
kotor besar satu rupiah, berarti agroindustri Keripik Berkah menguntungkan dan layak untuk diteruskan.
RCR ≠ 1 = Setiap satu rupiah yang dikeluarkan menghasilkan penerimaan kotor satu rupiah, berarti agroindustri Keripik Berkah berada pada
titik impas balik modal RCR 1 = Setiap satu rupiah yang di keluarkan menghasilkan penerimaan
kecil dari satu rupiah, berarti agroindustri Keripik Berkah mengalami kerugian dan tidak layak untuk diteruskan.
3.4. Konsep Operasional