Tahapan pengolahan keripik nenas

Penirisan ini dilakukan agar dapat mengurangi kadar minyak pada keripik nangka. penirisan keripik nangka dilakukan selama 15 menit. Setelah penirisan selesai, keripik nangka diangkat untuk selanjutnya di lakukan pengemasan.

4.4.1.1.5. Tahapan Pengemasan

Keripik nangka dikemas dengan menggunakan kemasan bungkus plastik, aluminium foil, dan kotak yang telah diberi merek. Sebelum dikemas terlebih dahulu ditimbang dengan alat penimbang lalu dilanjutkan masing-masing ukuran kemasan yaitu dengan bungkus plastik ukuran ½ kg dengan berat bersih 100 gram. pengemasan dengan bungkus plastic dilakukan dengan menggunakan alat press sealler. pengemasan biasanya dilakukan selama 15 menit.

4.4.1.2. Tahapan pengolahan keripik nenas

Pengupasan adalah proses pembuangan kulit dan mata nenas dari pangkal buah nenas hingga ujung dengan menggunakan pisau. Pengupasan dilakukan dengan pisau yang tajam dan alas papan atau telenan. Tebal kulit dibuang sekitar 1 cm, ujung buah dibuang sekitar 1,5 cm dan pangkal buah sekitar 1 cm. Dalam proses pengupasan, juga termasuk proses membuang mata nenas dengan cara mengiris mata nenas menyerupai parit dengan kedalaman lebih kurang 1 cm dengan cara miring dan melingkari buah nenas. Pembuangan empelur menggunkan pipa tipis dengan diameter ¾ inchi, panjang 50 cm, dengan cara pipa tersebut ditusukkan pada empelur dari pangkal hingga tembus ujung buah nenas, dalam pipa terdapat kayu kecil panjang 75 cm guna mendorong empelur yang telah tertusuk hingga keluar, sehingga nenas tidak memiliki empelur nenas seperti donat berlubang. Kemudian buah nenas yang tidak berempelur dirajang atau dipotong- potong dengan ketebalan lebih kurang 2.5-7.5 mm. saat perajangan buah yang dipotong-potong tersebut ditampung dengan baskom berisi air yang telah diberi soda dan garam. Kegunaan soda untuk menambah kerenyahan keripik nenas, sedangkan garam untuk menambah rasa serta kristalisasi dari kotoran yang melekat. Nenas yang dirajang direndam sekitar ½ jam kemudian nenas ditiriskan terlebih dahulu dengan menggunakan keranjang yang berlubang guna mengurangi kandungan air nenas sebelum dimasukkan kemesin penggorengan vacuum priying. Sebelum proses ini dilakukan mesin dipanaskan terlebih dahulu, waktu yang dibutuhkan lebih kurang 1 ½ - 2 jam. Proses pengeringan dilakukan dengan menggunakan tenaga listrik untuk mesin penggorengan vacuum, gas sebagai bahan bakar dan bak pendingin yang diisi air dengan ukuran bak panjang 2 m, lebar 1,5 m tinggi 80 cm, dalam proses ini telah diatur suhu optimal 87 C dan tekanan vakum pada kisaran 70 cmhg. Pemasakan selesai apabila gelembung udara dalam tangki pemasakan keripik nenas tidak ada lagi dan amper suhu telah mencapai 87 C. pemasakan mengunakan minyak bimoli bertujuan agar hasil keripik nenas lebih gurih yang dimasukkan kedalam tangki pemasakan sebanyak 60 liter minyak goreng sesuai dengan kapasitas mesin 5 Kg bahan basah. Minyak yang di butuhkan harus selalu cukup atau menggenangi seluruh nenas dalam penggorengan hampa tersebut. Selama proses ini berlangsung pekerja tidak banyak beraktifitas namun hanya sekedar melihat nenas yang sedang dimasak sesekali, sambil menunggu hingga masak. Setelah keripik nenas masak, dilakukan penirisan keripik guna mengurangi kadar minyak yang terkandung dalam keripik nenas . penirisan dilakukan dengan menggunakan alat sentrifugal yang diputar dengan system dynamo dan menggunakan bantuan tenaga listrik, sehingga kandungan minyak pada keripik nenas dapat dikurangi. Keripik nenas ditimbang kemudian dipacking kedalam kantong plastic kaca bermerk berukuran 12 Kg dengan berat bersih 100 gram dan palstik tersebut dipress dengan menggunakan alat laminating. Alat ini menggunakan tenaga listrik. Pengemasan yang dilakukan telah diberi label yang menunjukkan produsen, kandungan unsure kimia, izin depkes, kehalalan, bobot, dan rasa. Tahapan dalam proses pembuatan Keripik nangka sampai pengemasan, dalam satu kali proses produksi dilakukan selama lebih kurang 3 jam atau 180 menit. Pemilihan dan perlakuan bahan baku serta kebersihan dalam proses produksi menjadi faktor yang sangat penting untuk mendapatkan keripik nangka dan keripik nenas dengan kualitas yang baik Selain memproduksi keripik nangka dan keripik nenas, usaha ini menerima pesanan untuk pembuatan keripik olahan lainnya seperti Keripik Durian, keripik Belimbing, serta keripik Mangga. Terbatasannya jumlah modal dan belum jelasnya pangsa pasar membuat pengusaha tidak memproduksinya karena takut mengalami kerugian. Uji coba pembuatan keripik belimbing dilakukan PT. RAPP melalui BPPM, dimana BPPM menyediakan bahan baku Buah belimbing dan kemudian bahan baku tersebut diserahkan kepengusaha untuk diolah menjadi keripik belimbing dan hasilnya sangat memuaskan namun tidak ada tindak lanjut dari kerjasama ini.

4.5. Penggunaan Bahan Baku dan Bahan Penunjang