Telaahan Renstra KL dan Renstra BKD Propinsi 1. Renstra Badan Kepegawaian Negara Visi

Rencana Strategis Renstra tahun 2011-2015 B adan Kepegawai an dan D i k l at D aer ah Kabupat en B ul uk umba 24 4 Audit Badan Pemeriksa Keuangan BPK dengan penilaian Wajar Tanpa Peengecualian WTP. 3.3. Telaahan Renstra KL dan Renstra BKD Propinsi 3.3.1. Renstra Badan Kepegawaian Negara Sejalan dengan RPJP 2005-2025 dan RPJM 2010-2014, kebijakan manajemen Pegawai Negeri Sipil diarahkan untuk menjamin tugas pemerintahan dan pembangunan secara berdaya guna dan berhasil guna sesuai amanat UU Nomor 43 Tahun 1999. Kebijakan manajemen PNS tersebut selanjutnya diselenggarakan sesuai Renstra BKN 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, serta program dan kegiatan dari BKN dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi.

a. Visi

Komitmen BKN untuk membangun sistem manajemen PNS dituangkan dalam visi BKN dalam renstra 2010-2014, yaitu: Pegawai Negeri Sipil yang Profesional, Netral, dan Sejahtera Tahun 2025 Penentuan visi tersebut didasarkan pada landasan yuridis dan lingkungan strategis dan arah kebijakan pembangunan nasional. Landasan yuridis yang dimaksud adalah : 1 Amanat Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 a Pasal 3 ayat 1 Pegawai Negeri sebagai unsur aparatur negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan dan pembangunan. b Pasal 3 ayat 2 dalam kedudukan dan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, Pegawai Negeri harus netral dari pengaruh semua golongan dan partai politik serta tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Rencana Strategis Renstra tahun 2011-2015 B adan Kepegawai an dan D i k l at D aer ah Kabupat en B ul uk umba 25 c Pasal 7 ayat 1 Setiap Pegawai Negeri berhak memperoleh gaji yang adil dan layak sesuai dengan beban pekerjaan dan tanggung jawabnya d Pasal 7 ayat 2 gaji yang diterima oleh Pegawai Negeri harus mampu memacu produktivitas dan menjamin kesejahteraannya. e Pasal 12 ayat 2 Pembinaan PNS berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititik beratkan pada sistem prestasi kerja merit system. Dari amanat peraturan perundang-undangan tersebut diatas, dapat dipahami bahwa Profesionalisme, Netralitas, dan Kesejahteraan Pegawai harus diwujudkan melalui berbagai upaya oleh pemerintah. BKN sebagai Lembaga Pemerintah penyelenggara manajemen kepegawaian Pasal 34 ayat 2, berkewajiban untuk mengambil langkah upaya sesuai dengan bidang tugasnya mengemban amanat peraturan perundang-undangan tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, keberadaan Pegawai Negeri Sipil yang Profesional, Netral dan Sejahtera, menjadi perhatian utama BKN dalam upaya perwujudannya melalui pembangunan sistem manajemen kepegawaian berjangka panjang Tahun 2010-2025. 2 Lingkungan Strategis Perubahan lingkungan strategis seiring dengan globalisasi pengaruh dan hubungan antar bangsa memacu kompetisi kualitas sumber daya manusia di berbagai sektor kerja, tidak terkecuali sektor formal pemerintah yaitu sumber daya aparatur termasuk Pegawai Negeri Sipil. PNS dituntut kompetensinya untuk mampu menghasilkan prestasi tinggi, menjadi sumber daya manusia birokrasi yang profesional dalam menggerakkan birokrasi dan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Disamping itu masih terkait dengan pelayanan kepada masyarakat, birokrasi PNS dituntut untuk tidak diskriminatif atau netralitasnya, serta harus mampu menciptakan birokrasi yang bersih dalam rangka terciptanya Tata Rencana Strategis Renstra tahun 2011-2015 B adan Kepegawai an dan D i k l at D aer ah Kabupat en B ul uk umba 26 Pemerintahan yang Baik good governance. Dengan demikian tuntutan keberadaan PNS yang profesional dan netral, harus dibarengi dengan jaminan bahwa PNS juga harus sejahtera. Kebijakan pembangunan Nasional sebgaimana yang tertuang dalam RPJP Tahun 2005-2025, dan RPJM Tahun 2004-2009, serta RPJM Tahun 2010-2014, secara eksplisit dinyatakan bahwa pembangunan sektor aparatur termasuk didalamnya Pegawai Negeri Sipil. Arah kebijakan untuk mewujudkan profesionalisme PNS yang harus ditempuh melalui pelaksanaan program prioritas bidang kepegawaian. Sehubungan dengan hal tersebut, komponen atau sub sistem kepegawaian menuju profesionalisme PNS seperti: sistem penilaian kinerja, pola pembinaan karir berbasis merit dan sistem remunerasi, serta pembangunan sistem informasi kepegawaian sangat mendesak untuk dilaksanakan. Terdapat tiga kata kunci yang akan memberikan pemahaman tentang visi, yaitu profesional, netral, dan sejahtera.

a. Profesional Istilah ’profesional’ dimaksudkan untuk menunjukkan