BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Plaza Medan Fair yang merupakan salah satu grup Lippo Mall, didirikan di kota Medan pada tanggal 23 September 2004. Dengan luas bangunan sekitar
100.000 m², Plaza Medan Fair hadir dengan kurang lebih 600 toko yang menyuguhkan beragam produk.
III.1.1 Visi dan Misi Lippo Gruop 1.
Visi
Menjadi perusahaan property terkemuka dengan tekad untuk menyentuh kehidupan masyarakat luas di semua lini bisnis yang senantiasa
menciptakan nilai tambah bagi para pemegang saham.
2. Misi
Memenuhi kebutukan masyarakat Indonesia kelas menegah dan atas dibidang perumahan, pusat perbelanjaan dan komersial, layanan kesehatan,
hiburan, insfratuktur, dan jasa perhotelan. Memelihara kelangsungan pertumbuhan usaha melalui pengembangan
sumber pendapatan berkesinambungan dan kegiatan pengembangan yang berkelanjutan.
Mall Director
Human Resource
Department Leasing
Department Casual Leasing
Department Marketing
Communication Department
Secretary
Operation Department
Finance Accounting
Department Deputy Mall
Director
III.1.2 Struktur Organisasi Plaza Medan Fair
Agar wewenang dan tanggung jawab dari setiap unit kerja di dalam perusahaan jelas, di buat stuktur organisasi. Dengan demikian setiap karyawan di
perusahaan baik pimpinan maupun bawahan mengetahui apa yang menjadi hak dan kewajibannya. Struktur organisasi adalah bagan yang menggambarkan pola
hubungan kerja antara dua orang atau lebih dalam suatu hierarki dan pertanggung jawaban. Pada halaman berikut di paparkan gambar struktur organisasi Plaza
Medan Fair.
Bagan 2 Struktur Organisasi Plaza Medan Fair
Sumber : Plaza Medan Fair Struktur Organisasi Plaza Medan Fair, Mei 2011
III.2 Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan adalah metode korelasional. Metode korelasional meneliti hubungan antara variabel-variabel. Metode korelasional
digunakan untuk meneliti hubungan atau pengaruh sebab akibat. Keuntungan
metode ini adalah kemampuannya memberikan bukti nyata mengenai hubungan sebab akibat yang langsung bisa dilihat Kriyantono, 2006:62.
III.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Plaza Medan Fair, yang beralamat di Jl. Gatot Subroto No. 30 Medan, Sumatera Utara dari bulan Januari sampai dengan Juni
2011.
III.3 Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda, hewan dan tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa-peristiwa
sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian Nawawi, 2001:141.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung Plaza Medan Fair. Berdasarkan data yang diperoleh dari , Traffic Customer Plaza Medan Fair
tanggal 7 - 13 Februari 2011 jumlah pengunjung adalah 218.721 jiwa, dengan rata-rata pengunjung perhari adalah 31.246 jiwa.
2. Sampel
Sampel merupakan sub bagian dari seperangkat elemen yang dipilih untuk dipelajari Sarwono, 2006:111. Berdasarkan data yang diperoleh, maka
peneliti menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10 dengan tingkat kepercayaan 90, yakni sebagai berikut:
N n =
nd
2
+1
Keterangan : N
: Populasi
n :
Sampel d
: Presisi digunakan 10 atau 0,1
Berdasarkan data yang ada, maka penelitian ini memerlukan sampel sebanyak :
n = 31.246
31.246 0.1
2
+ 1 =
31.246 312,46 +1
= 31.246
313,46 n =
99,68 Jadi, sampel yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah berjumlah 100
orang.
III.4 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang dipilih adalah teknik pengambilan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun teknik pengambilan sampel
yang dilakukan oleh peneliti adalah:
1. Purposive Sampling
Pengambilan sampel dengan teknik ini disesuaikan dengan tujuan penelitian, dimana sampel yang digunakan sesuai dengan kriteria – kriteria tertentu yang
di tetapkan berdasarkan tujuan penelitian Kriyantono, 2006:154. Kriteria sampel adalah responden yang pernah berkunjung ke Plaza Medan Fair
sebanyak minimal 2 kali. 2.
Accidential Sampling Pengambilan sampel dengan teknik ini dilakukan dengan cara mengambil
sampel siapa saja yang secara kebetulan ditemukan. Setelah jumlahnya diperkirakan mencukupi maka pengumpulan data dihentikan. Dengan cara ini
peneliti lebih mudah dan cepat menjangkau jumlah sampel yang diinginkan dalam penelitian Nawawi,1995:156.
III.5 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah : 1.
Penelitian Lapangan Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang meliputi kegiatan
survei di lokasi penelitian, pengumpulan data dari responden melelui kuesioner.
2. Penelitian Kepustakaan
Penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian.
Dalam hal ini penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku, literatur serta tulisan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.
III.6 Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah di baca dan dipresentasikan Singarimbun, 2006 : 263. Data yang
diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahap analisa yaitu : 1.
Analisis Tabel Tunggal Analisis tabel tunggal merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan
membagi-bagikan variabel penelitian kedalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam
menganalisa kolom-kolom yang merupakan sejumlah frekuensi dan persentasi untuk setiap kategori Singarimbun, 2006 :226.
2. Analisis Tabel Silang
Teknik yang dilakukan untuk menganalisa dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya, sehingga dapat diketahui apakah
variabel tersebut positif atau negative Singarimbun, 2006 : 273. 3.
Pengujian hipotesis Pengujian hipotesis adalah pengujian dan statistik untuk mengetahui data
hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji hubungan diantara kedua variabel yang dikorelasikan maka peneliti menggunakan rumus
koefisien korelasi tata jenjang oleh Spearman Spearman’s Rho Rank Order Correlation. Spearman Rho Koefisien menunjukan hubungan antara variabel
t = R
s
X dan Y yang tidak diketahui sebaran datanya. Rumus koefisien korelasi Kriyantono,2006:176 adalah :
6 -
∑
d
2
Rho = 1 -
N N
2
– 1 Keterangan :
Rs Rho :
Koefisien korelasi rank order Angka 1
: Angka satu; yaitu bilangan
konstan Angka 6
: Angka enam ; yaitu bilangan
konstan d
: Perbedaan antara pasangan
jenjang
∑
: Sigma atau jumlah
N :
Jumlah individu atau sampel Kriyantono, 2006 : 174
Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala
ordinal. Jika rho 0, maka hipotesis ditolak
Jika rho 0, maka hipotesis diterima Untuk menguji tingkat signifikan korelasi jika N10, digunakan rumus ttest
pada tingkat signifikan 0,05 adalah sebagai berikut: N-2
1-Rs2 Suparman,1990:218
Keterangan: t
: hasil test signifikan Rs : hasil korelasi X dan Y
N : jumlah sampel dengan kriteria sebgai berikut:
ttest ≥ ttabel = hubungan signifikan
ttest ≤ ttabel = hubungan tidak signifikan
Selanjutnya, untuk mengukur kekuatan derajat hubungan, digunakan nilai koefisien korelasi skala Guilford sebagai berikut Kriyantono,2006 : 168 :
Kurang dari 0,20 : Hubungan rendah sekali; lemah sekali
0,21-0,39 : Hubungan rendah tapi pasti
0,40-0,70 : Hubungan yang cukup berarti
0,71-0,90 : hubungan yang tinggi; kuat
Lebih dari 0,90 : Hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali; dapat
diandalkan.
BAB IV PEMBAHASAN