I.5.4 Motivasi
Perilaku manusia ditimbulkan atau dimulai dengan adanya motivasi. Banyak psikolog memakai istilah yang berbeda-beda dalam menyebutkan sesuatu
yang menimbulkan perilaku tersebut. Ada yang menyebut sebagai motivasi motivation atau motif, kebutuhan need, desakan urge, keinginan
desirewish, dan dorongan drive, dalam penulisan ini kita menggunakan istilah motivasi Rismawaty, 2008:49.
Secara etimologis, Winardi 2002:1 menjelaskan istilah motivasi motivation berasal dari perkataan bahasa Latin, yakni movere yang berarti
menggerakkan to move. Diserap dalam bahasa Inggris menjadi motivation berarti pemberian motif, penimbulan motif atau hal yang menimbulkan dorongan
atau keadaan yang menimbulkan dorongan.
I.5.5 Teori AIDDA
Dalam komunikasi pemasaran perlu dirumuskan tujuan yang ingin dicapai dari proses komunikasi pemasaran yang akan dilakukan. Setelah menentukan
khalayak sasaran dengan persepsinya, pemasar harus memutuskan respon yang terjadi. Respon khalayak tersebut dapat berupa cognitive tahap kesadaran,
affective tahap pengaruh, behavioralconative tahap tindakan pembelian. Model AIDDA Attention, Interest, Desire, Decision, Action adalah salah
satu model hirarki respon yang cukup popular bagi pemasar sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan pemasaran. Menurut model ini, alat promosi harus
menarik perhatian, mendapatkan dan mendorong minat, membangkitkan
keinginan memotivasi, dan menghasilkan tindakan. Dalam membangun program komunikasi yang efektif, aspek terpenting adalah memahami proses terjadinya
respon dari konsumen, misalnya dalam hal konsumen melakukan pembelian suatu produk, maka diperlukan pemahaman mengenai usaha promosi yang dapat
mempengaruhi respon konsumen tersebut Belch 1995:163 dalam Nurbenny 2005:38.
Teori keputusan pembelian dalam model AIDDA dijelaskan dalam empat tahap sebagai berikut :
1 Tahap Menaruh Perhatian Attention
2 Tahap Ketertarikan Interest
3 Tahap BerhasratBerniat Desire
4 Tahap Keputusan Decision
5 Tahap Memutuskan untuk aksi beli Action
Teori AIDDA Tjetjep Djatnika, 2007 mengatakan bahwa pengambilan keputusan pembelian adalah suatu proses psikologis yang dilalui oleh konsumen
atau pembeli, prosesnya yang diawali dengan tahap menaruh perhatian Attention terhadap barang atau jasa yang kemudian jika berkesan dia akan melangkah ke
tahap ketertarikan Interest untuk mengetahui lebih jauh tentang keistimewaan produk atau jasa tersebut yang jika intensitas ketertarikannya kuat berlanjut ke
tahap keinginanmotivasiberminat Desire karena barang atau jasa yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhannya. Jika keinginan dan minatnya
begitu kuat baik karena dorongan dari dalam atau rangsangan persuasif dari luar maka konsumen atau pembeli tersebut selanjutnya membuat keputusan
Decision, dan akhirnya melakukan kegiatan pembelian Action to buy barang atau jasa yang di tawarkan.
Jika dikaitkan dengan judul skripsi ini, maka tahapan penelitian pengaruh bauran promosi terhadap motivasi konsumen adalah melalui tahapan menarik
perhatian Attention terhadap barang atau jasa, yang kemudian jika berkesan dia akan melangkah ke tahap ketertarikan Interest, dan untuk mengetahui lebih jauh
tentang keistimewaan produk atau jasa tersebut yang jika intensitas ketertarikannya kuat akan berlanjut ke tahap keinginanmotivasiberminat Desire
untuk berkunjung ke Plaza Medan Fair dari adanya promosi tadi.
I.6 Kerangka Konsep
Berdasarkan kerangka teori tang mendasari penelitian selanjutnya disusun oleh suatu kerangka konsep yang didalamnya terdapat variabel-variabel dan
indikator yang tujuannya menjelaskan masalah penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Sarwono, bahwa kerangka konsep digunakan untuk menggambarkan
gejala secara abstrak, contohnya seperti kejadian, keadaan dan kelompok sehingga diharapkan peneliti mampu memformulasikan pemikirannya kedalam konsep
secara jelas dalam kaitannya dengan penyederhanaan beberapa masalah yang berkaitan satu dengan yang lainnya Sarwono,2006:9.
Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk dengan menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang
diperoleh dari pengamatan. Bungin mengartikan konsep sebagai generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu yang dapat dipakai untuk menggambarkan