9
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan terlepas dari masalah penyaluran barang yang dihasilkan atau barang yang akan dijual ke masyarakat.
Para produsen berhak menentukan kebijaksanaan distribusi yang akan dipilih dan disesuaikan dengan jenis barang serta luasnya armada penjualan yang akan
digunakan. Perusahaan berada dalam persaingan yang semakin tajam, maka
perusahaan harus segera mengadakan penelitian terhadap pasarnya. Penelitian pasar tersebut bertujuan untuk mengetahui kebutuhan serta selera konsumen dan
jika mungkin menstimulir permintaan serta menciptakan langganan. Suatu perusahaan dikatakan berhasil di dalam marketing apabila
perusahaan tersebut dapat memasarkan barang-barangnya secara luas dan merata dengan mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Pada umumnya, kemacetan dalam mendistribusikan barang dan jasa akan banyak menimbulkan kesulitan baik dipihak konsumen maupun produsen.
Kesulitan yang akan terjadi dipihak produsen meliputi terganggunya penerimaan penjualan sehingga target penjualan yang telah ditentukan tidak dapat terpenuhi.
Hal ini akan menyebabkan arus pendapatan yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk melangsungkan kontinuitasnya tidak dapat diharapkan. Sedangkan
kesulitan yang akan timbul dipihak konsumen akan menyebabkan tendensi harga yang meningkat. Tendensi harga yang meningkat terjadi akibat berkurangnya
barang yang ditawarkan dipasar. Oleh karena itu sangatlah tepat apabila
Universitas Sumatera Utara
10 perusahaan memahami kebijaksanaan distribusi terutama yang menyangkut
pemilihan saluran distribusi. Pemilihan dan penentuan saluran distribusi bukan suatu hal yang mudah
karena kesalahan dalam memilih saluran distribusi akan dapat menggagalkan tujuan perusahaan yang telah ditentukan. Pemilihan saluran distribusi yang salah
dapat menimbulkan penghamburan biaya atau pemborosan. Oleh sebab itu masalah pemilihan saluran distribusi akan sangat penting artinya bagi perusahaan
yang menginginkan perkembangan kegiatannya. Dalam hal ini perusahaan harus memberikan perhatian yang lebih serius, sehingga hasil produksinya sampai
ketangan konsumen dalam jumlah dan waktu yang tepat.
PT Socfin Indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan yang memproduksi kelapa sawit dan
karet. Karena banyaknya perusahaan yang memproduksi produk yang sama menyebabkan persaingan dalam bidang tersebut cukup tajam.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan, penulis menemukan bahwa pergerakan volume penjualan dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2006
tidak tetap, seperti terlihat pada Tabel 1.1 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
11
Tabel 1.1
Biaya Distribusi dan Hasil Volume Penjualan Kelapa Sawit Periode 2002 sd 2006 dalam Rp.
Periode Tahun
Biaya Distribusi dalam Rp,
persen Volume Penjualan
dalam Rp. persen
2002 11.811.551.013 - 850.772.086.400 - 2003 11.988.724.278 1.5 869.982.769.590 2.2
2004 13.313.453.711 11 970.615.943.710
11.5 2005 13.646.290.053 2.6
999.859.437.600 3.2
2006 14.007.811.500 1.3 1.021.723.561.437 2.2
Sumber: PT. Socfindo Medan2007
Pada Tabel 1.1 dapat diketahui selama 5 tahun biaya distribusi dan volume penjualan meningkat. Melihat pentingnya arti saluran distribusi terhadap
suksesnya suatu perusahaan dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh biaya distribusi terhadap peningkatan volume penjualan maka penulis merasa tertarik
untuk menelitinya dalam bentuk skripsi dengan judul “ANALISIS KEBIJAKAN BIAYA SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN VOLUME
PENJUALAN PADA PT SOCFINDO MEDAN”. Guna memenuhi salah satu
syarat menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar sarjana pada program studi S-1 Ekstensi Jurusan Manajemen Pemasaran Universitas Sumatera Utara.
B. Perumusan Masalah