definisikan sebagai probabilitas dimana didalamnya terdapat hubungan antara satu subjek dengan subjek lainnya. Secara sederhana, teori ini menyatakan
intensi dipandang sebagai determinan terdekat dari perilaku tampak.
Sedangkan dalam teori perilaku terencana oleh Ajzen dalam Azwar,1997 menambahkan lagi determinan intensi yaitu aspek kontrol perilaku dihayati
perceived behavior control. Dalam teori ini keyakinan-keyakinan berpengaruh pada sikap terhadap perilaku tertentu, pada norma-norma
subjektif dan pada kontrol perilaku yang dihayati. Ketiga komponen ini berinteraksi dan menjadi determinan bagi intensi yang pada gilirannya akan
menentukan apakah perilaku yang bersangkutan akan dilakukan atau tidak.
Berdasarkan beberapa pengertian intensi dan proses pembentukannya, dapat disimpulkan bahwa intensi merupakan hasil keyakinan dalam diri
individu terhadap sesuatu, yang kemudian membentuk sikap tertentu dan akhirnya menghasilkan intensi atau keinginan untuk memanifestasikannya
dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Engel, dkk 1995 yang mencatat bahwa sikap, sejalan dengan intensi, merupakan
prediktor perilaku di masa akan datang yang baik. Dari penjelasan – penjelasan diatas telah jelas bagi kita dimana posisi intensi sebagai tolak ukur
untuk memprediksi perilaku.
2. Definisi Turnover
Menurut Mobley 1986 Turnover adalah penghentian keanggotaan dalam organisasi oleh individu yang meneriama upah moneter dari organisasi.
Sedangkan Mathis dan Jackson 2003 mengemukakan definisi turnover 9
Universitas Sumatera Utara
sebagai suatu proses dimana karyawan meninggalkan organisasi dan posisi pekerjaan tersebut harus digantikan oleh orang lain. Sementara itu menurut
Jewell dan Siegall 1998 menyatakan turnover sebagai fungsi dari ketertarikan individu yang kuat terhadap berbagai alternative pekerjaan lain di
luar organisasi atau sebagai “penarikan diri” dari pekerjaan yang sekarang yang tidak memuaskan dan penuh stress. Menurut Bluedorn dalam Jewell
Siegall, 1998 istilah turnover dalam kepustakaan industri dan organisasi dibedakan secara umum dan khusus. Dalam pengertian umum turnover
mengacu pada perubahan dalam keanggotaan dari organisasi dimana posisi yang ditinggalkan oleh pemegang jabatan yang keluar dari organisasi
digantikan oleh pendatang baru. Sedangkan dalam pengertian khusus, turnover mengacu pada anggota organisasi yang keluar.
Mobley 1986 mengemukakan beberapa hal yang perlu dipahami untuk menemukan definisi umum turnover, anatara lain:
a.Turnover berfokus pada penghentian atau pemisahan diri karyawan dari organisasi.
b.Turnover berfokus pada karyawan, dalam arti mereka yang menerima upah dari organisasi suatu kondisi yang menunjukkan keanggotaan dari organisasi
sebagai suatu kondisi yang menunjukkan keanggotaan karyawan dalam organisasi.
c.Definisi umum turnover dapat dipakai untuk berbagai tipe organisasi dan pada berbagi macam tipe hubungan karyawan-organisasi
Jadi dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa turnover sebagai berhentinya karyawan sebagai anggota dari suatu organisasi baik itu
10
Universitas Sumatera Utara
atas kemauan sendiri ataupun keputusan dari organisasi tempat karyawan tersebut bekerja.
3. Definisi Intensi Turnover
Mobley 1986 menyatakan keinginan intensi untuk keluar dari organisasi merupakan prediktor dominan yang bersifat positif terhadap
terjadinya turnover.
Menurut Hartono 2002 intensi turnover adalah kadar atau intensitas dari keinginan untuk keluar dari perusahaan. Intensi turnover di definisikan
sebagai intensi seseorang untuk melakukan pemisahan aktual turnover dari satu organisasi Good et al, dalam Sunjoyo Harsono,2003. Indriantoro
dalam Indrianto Suwandi, 2001 menyatakan intensi turnover mengacu pada hasil evaluasi individu mengenai kelanjutan hubungannya dengan
organisasi dan belum diwujudkan dalam tindakan pasti meninggalkan organisasi.
Gambar 2.1. Model intensi Turnover Mobley,Horner Hollingsworth 1978
Job Satisfaction
Thinking of
Quitting
Intention to search
Intention to QuitStay
QuitStay
QuitStay Probability of Finding an
Acceptable Alternative Thinking of
Quitting AgeTenure
11
Universitas Sumatera Utara
Konsekuensi utama dari kepuasan kerja adalah rangsangan berfikir untuk berhenti dari pekerjaan, kemudian menuntun ke intensi untuk mencari apa
yang diinginkan dipengaruhi oleh evaluasi terhadap pekerjaan alternatif, sebelumnya dipertimbangkan umur dan masa jabatan, kemudian intensi untuk
berhenti, yang akhirnya keputusan dan perilaku turnover Mobley,1977 Berdasarkan beberapa uraian definisi yang dikemukakan di atas, dapat
disimpulkan bahwa intensi turnover adalah keinginan karyawan untuk berhenti dari keanggotaan suatu organisasi atau memutuskan hubungan
dengan organisasi dimana ia menerima penghasilan.
4. Klasifikasi Turnover