Hasil Utama Penelitian ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

sebuah garis yang lurus, maka dapat dikatakan bahwa kedua variabel sudah memiliki hubungan yang linear. Grafik 1 Scatterplot hubungan kualitas kehidupan bekerja dengan intensi turnover karyawan di dalam organisasi

C. Hasil Utama Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah terdapat hubungan antara kualitas kehidupan bekerja dengan intensi turnover karyawan didalam organisasi, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah “Ada hubungan antara kualitas kehidupan bekerja dengan intensi turnover pada karyawan didalam organisasi”. Untuk pengujian statistik dilakukan perumusan hipotesis statistik, yaitu : 49 Universitas Sumatera Utara 1. Ha Hipotesis Alternatif : ρ 0.05, artinya ada hubungan antara kualitas kehidupan bekerja dengan intensi turnover karyawan terhadap organisasi. 2. Ho Hipotesis Nihil : ρ 0.05, artinya tidak ada hubungan antara kualitas kehidupan bekerja dengan intensi turnover karyawan dalam organisasi. Berdasarkan tujuan penelitian, maka dilakukan analisa statistik dengan menggunakan uji Pearson Corelation, Hasil uji statistik ini dapat dilihat pada tabel 13. Tabel 13 Korelasi antara kualitas kehidupan bekerja dengan intensi turnover karyawan terhadap organisasi Analisis Pearson Correlation r Signifikansi p Korelasi -0.609 0.000 Kedua variabel dikatakan memiliki hubungan signifikan jika p0.05. Berdasarkan hasil pengujian statistik yang tertera pada tabel 13 di atas, didapat korelasi sebesar r= - 0.609 dengan p=0.000. Hasil ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima, dengan menunjukkan adanya hubungan antara kualitas kehidupan bekerja dengan intensi turnover karyawan di dalam organisasi secara signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kualitas kehidupan bekerja dengan intensi turnover karyawan didalam organisasi. Setelah dilakukan uji korelasi Pearson untuk mengetahui hubungan kedua variabel, maka selanjutnya akan dilakukan analisa regresi terhadap kedua variabel, hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel intensi turnover 50 Universitas Sumatera Utara karyawan didalam organisasi dipengaruhi oleh variabel kualitas kehidupan bekerja. Hasil uji statistik analisis regresi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 14 Hasil Analisis Regresi Analisis R-Square F P Regresi 0.370 38.223 0.000 Hasil ini menunjukkan bahwa kualitas kehidupan bekeja memberikan sumbangan efektif sebesar 37.0 terhadap intensi turnover karyawan didalam organisasi. Selebihnya yaitu 63.0 komimen karyawan terhadap organisasi dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

a. Kategorisasi Skor Intensi Turnover Karyawan didalam Organisasi

Kategorisasi skor intensi turnover karyawan didalam organisasi dapat diperoleh melalui uji signifikansi perbedaan antara mean skor empiris dan mean teoritik. Skala intensi turnover karyawan didalam organisasi terdiri dari 27 item dengan empat pilihan jawaban yang bergerak dari 1 sampai 4. Dari skala intensi turnover karyawan didalam organisasi yang diisi subjek, maka diperoleh mean hipotetik sebesar 67.5 dengan standar deviasi sebesar 13.5. Sementara mean empirik yang diperoleh sebesar 62.66. Dengan standar deviasi sebesar 6.30. Perbandingan antara mean hipotetik dan mean empirik dapat dilihat pada tabel berikut. 51 Universitas Sumatera Utara Tabel 15 Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Variabel Empirik Hipotetik Min Max Mean SD Min Max Mean SD intensi turnover 44 78 62.66 6.30 27 108 67.5 13.5 Dari mean hipotetik sebesar 67.5 yang dibulatkan menjadi 68 dan standar deviasi sebesar 13.5 dibulatkan menjadi 14 dapat dibuat kategorisasi intensi turnover seperti yang terlihat dalam tabel 16 berikut ini: Tabel 16 Kategorisasi data pada variabel intensi turnover karyawan didalam organisasi Variabel Rentang nilai Kategori Jumlah Persentase Intensi turnover karyawan X  82 Tinggi 0 orang 54 ≤ X 82 Sedang 60 orang 89.55 X 54 Rendah 7orang 10.45 Total 67 orang 100 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa subjek yang memiliki Intensi turnover rendah sebanyak 7 orang 10.45, subjek yang memiliki Intensi turnover sedang sebanyak 60 orang 89.55 dan tidak ada subjek yang memiliki Intensi turnover tinggi.

b. Kategorisasi Skor Kualitas Kehidupan Bekerja

52 53 Universitas Sumatera Utara Kategorisasi skor kualitas kehidupan bekerja dapat diperoleh melalui uji signifikansi perbedaan antara mean skor empiris dan mean teoritik. Skala kualitas kehidupan bekerja terdiri dari 45 item dengan empat pilihan jawaban yang bergerak dari 1 sampai 4. Dari skala kualitas kehidupan bekerja yang diisi subjek, maka diperoleh mean hipotetik sebesar 112.5 dengan standar deviasi sebesar 22.5. Sementara mean empirik yang diperoleh sebesar 133.30. Dengan standar deviasi sebesar 11.68. Perbandingan antara mean hipotetik dan mean empirik dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 17 Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Variabel Empirik Hipotetik Min Max Mean SD Min Max Mean SD Kualitas kehidupan bekerja 107 164 133.30 11.68 45 180 112.5 22.5 Dari mean hipotetik sebesar 112.5 yang dibulatkan menjadi 113 dan standar deviasi sebesar 22.5 yang dibulatkan menjadi 23, selanjutnya dapat dibuat kategorisasi kualitas kehidupan bekerja seperti yang terlihat dalam tabel berikut ini: Tabel 18 Kategorisasi data pada variabel kualitas kehidupan bekerja 54 Universitas Sumatera Utara Variabel Rentang nilai Kategori Jumlah Persentase Kualitas kehidupan bekerja X  136 Tinggi 24 orang 35.82 90 ≤ X 136 Sedang 43 orang 64.18 X 90 Rendah 0 orang Total 67orang 100 Dari tabel 18 di atas, dapat dilihat bahwa tidak subjek yang memiliki kualitas kehidupan bekerja rendah, sedangkan subjek yang memiliki kualitas kehidupan bekerja sedang sebanyak 43 orang 64.18 dan subjek yang memiliki kualitas kehidupan bekerja tinggi sebanyak 24 orang 35.3. Dari hasil kategorisasi intensi turnover karyawan dan kualitas kehidupan bekerja, maka dapat dilihat penyebaran skor dalam bentuk matriks kategori antara variabel intensi turnover karyawan dan kualitas kehidupan bekerja pada tabel berikut: Tabel 19 Matriks hubungan variabel kualitas kehidupan bekerja dan intensi turnover karyawan Kualitas Kehidupan Bekerja Tinggi Sedang Rendah si tur Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase 55 Universitas Sumatera Utara Tinggi 0 0 0 0 0 0 Sedang 18 26.8 42 62.7 0 Rendah 7 10.5 0 0 0 0 Total 67 100 Dari tabel 19 di atas dapat dilihat bahwa hubungan variabel yang memiliki persentase terbesar terletak pada kategori kualitas kehidupan bekerja sedang dan intensi turnover karyawan yaitu sebanyak 60 orang 89.5. Subjek yang memiliki kualitas kehidupan bekerja tinggi akan tetapi intensi turnover karyawan rendah sebanyak 7 orang 10.5. Tidak ada subjek yang memiliki kualitas kehidupan bekerja yang rendah dan intensi turnover karyawannya tinggi.

D. Hasil Tambahan Penelitian