Selanjutnya tahap akhir ialah mengadakan pemeriksaan keabsahan data Moleong, 2010.
I. Tingkat Keabsahan Data
Menurut Moleong 2007, Hal : 324, untuk menetapkan keabsahan trustworthiness data diperlukan tekhnik pemeriksaan. Pelaksanaan tekhnik
pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan yaitu sebagai berikut:
1. Kepercayaan credibility Pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal dalam nonkualitatif
kriterium ini berfungsi : pertama, melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai ; kedua, mempertunjukkan derajat
kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti.
2. Keteralihan transfer ability Konsep validitas itu menyatakan bahwa generalisasi suatu penemuan dapat
berlaku atau diterapkan pada semua konteks dalam populasi yang sama atas dasar penemuan yang diperoleh pada sampel yamg secara representative mewakili populasi
tersebut. Untuk melakukan pengalihan tersebut seorang peneliti hendaknya mencari
dan mengumpulkan kejadian empiris tentang kesamaan konteks. Dengan demikian peneliti bertanggungjawab untuk menyediakan data deskriptif secukupnya jika ia
ingin membuat keputusan tentang pengalihan tersebut. 3. Kebergantungan dependability
Konsep kebergantungan lebih luas daripada reabilitas. Hal tersebut
disebabkan oleh peninjauannya dari segi bahwa konsep itu memperhitungkan segala- galanya, yaitu yang ada pada reabilitas itu sendiri ditambah factor-faktor lainnya
yang tersangkut dan bagaimana hal itu dibicarakan dalam konteks pemeriksaan. 4. Kepastian comfirmability
Disini pemastian bahwa sesuatu itu objektif dan tidak bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat, dan penemuan seseorang.
Dapatlah dikatakan bahwa pengalaman seseorang itu subjektif sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau banyak orang, baralah dapat dikatakan objektif.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian fenomenologi ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pengalaman ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum pada trimester I.
Adapun partisipan dalam penelitian ini adalah sebanyak lima orang. Semua partisipan pernah dirawat di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan. Pengumpulan data
dilakukan melalui wawancara secara mendalam dengan menggunakan alat perekam suara tape recorder.
A. Karakteristik partisipan
Lima partisipan yang menjadi sampel penelitian ini adalah partisipan yang memenuhi kriteria dan bersedia untuk diwawancarai serta menandatangani
persetujuan menjadi partisipan penelitian sebelum wawancara. Partisipan pertama berusisa 27 tahun yaitu dengan kehamilan anak pertama,
berpendidikan terakhir sarjana, pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, agama kristen dan berpenghasilan 1.000.000.
Partisipan ke dua berusia 31 tahun yaitu dengan kehamilan anak ke dua, berpendidikan terakhir sarjana, pekerjaan sebagai pegawai negeri sipil, agama islam
dan berpenghasilan 1.000.000. Partisipan ke tiga berusia 28 tahun yaitu dengan kehamilan anak ke tiga,
berpendidikan terakhir sarjana, pekerjaan sebagai pegawai swasta, agama islam dan berpenghasilan 1.000.000.
Partisipan ke empat berusia 31 tahun yaitu dengan kehamilan anak ke dua, berpendidikan terakhir diploma, pekerjaan sebagai pegawai negeri sipil, agama
islam dan berpenghasilan 1.000.000. Partisipan ke lima berusia 35 tahun yaitu dengan kehamilan anak ke tiga,
berpendidikan terakhir sarjana, pekerjaan sebagai pegawai negeri sipil, agama islam dan berpenghasilan 1.000.000.
B. Pengalaman Ibu Hamil yang Mengalami Hiperemesis Gravidarum Pada
Trimester I
Dari hasil wawancara dengan Lima partisipan telah ditemukan hal-hal yang ibu alami selama hiperemesis gravidarum dalam kehamilan, keadaan yang dapat
menyebabkan ibu hiperemesis gravidarum, dampak hiperemesis gravidarum, upaya yang dilakukan untuk mengurangi hiperemesis gravidarum dan kesan ibu setelah
hiperemesis gravidarum berkurang. 1.
Hal-hal yang ibu alami selama hiperemesis gravidarum Dari hasil wawancara diperoleh bahwa semua partisipan mengalami
hiperemesis gravidarum dengan mual dan muntah berlangsung terus menerus, muntah terjadi sampai usia kehamilan lebih dari 3 bulan, nafsu makan berkurang,
keluar cairan lambung dan selalu ingin meludah . a.
Mual dan muntah berlangsung terus menerus Seluruh partisipan menyatakan bahwa mereka mengalami mual dan muntah
yang terus menerus, empat orang partisipan meletakkan tempat muntah disampingnya untuk menampung muntah. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan
partisipan sebagai berikut: gak-gak terhitung lah ya, kadang sering satu ember, setengah ember
gitu. Ember-ember kecil itu lah ya. Berhenti bentar, Muntah lagi. Partisipan 1