Latar belakang masalah Pengalaman Ibu Hamil Yang Mengalami Hiperemesis Gravidarum Pada Trimester I Di RSUD DR. PIRNGADI Kota Medan Tahun 2011

dengan kondisi berat, yaitu hiperemsis gravidarum, yang mengakibatkan penurunan berat badan, gangguan elektrolit dan metabolik dan kemungkinan skala jangka panjang. Kelli 1996;306, dalam Tiran, 2008. hal.3 memperkirakan bahwa hiperemesis gravidarum sangat patologis terjadi dalam 1:500 kehamilan, dan Walters 1999 menyatakan bahwa insedensinya adalah tiga dan sepuluh per seribu kehamilan. Dalam studi Power et al 2001 sekitar 2.4 wanita yang mengalami mual dan muntah memerlukan hospitalisasi untuk hiperemesis gravidarum. Semua kehamilan yang terus berlanjut dan diinginkan memiliki makna khusus bagi wanita yang menginginkannya. Banyaknya kontribusi ilmu pengetahuan sosial dalam memahami reproduksi telah difokuskan pada pengalaman dan kebutuhan wanita berisiko rendah selama kehamilan dan Persalinan. Selain itu, wanita hamil juga memiliki kebutuhan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan mereka selama hamil Henderson, 2005. Nausea mual dan hiperemesis gravidarum muntah berlebihan adalah keluhan yang paling sering dialami perempuan hamil. Kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada perempuan, yaitu adanya peningkatan kadar hormon esterogen dan progesteron, serta dikeluarkannya hormon human chorionik gonadothrophie. yang menyebabkan emesis gravidarum. Gejala klinis emesis gravidarum adalah pusing dan mual muntah terutama pada pagi hari. Biasanya mual muntah ini terjadi pada trimester pertama kehamilan, namun tidak menutup kemungkinan juga sering terjadi pada trimester selanjutnya. Selain dengan komunikasi informasi dan edukasi tentang fisiologi kehamilan muda, diet dengan makan sedikit tapi sering serta pemberian obat atau vitamin B6 penanganan untuk mual dan muntah bisa juga dilakukan melalui hipnoterapi. Ini karena, hiperemesis gravidarum sering pula disebabkan pengaruh psikologis ibu Aprillia, 2010. hlm.78. Masalah psikologis dapat mempredisposisi beberapa wanita untuk mengalami mual dan muntah dalam kehamilan atau memperburuk gejala yang sudah ada atau mengurangi kemampuan untuk mengatasi gejala normal . Kehamilan yang tidak direncanakan, tidak nyaman atau tidak diinginkan, atau karena beban pekerjaan atau finansial akan menyebabkan penderitaan bathin, ambivalensi, dan konflik. Kecemasan berdasarkan pengalaman melahirkan sebelumnya, terutama kecemasan terhadap hiperemesis gravidarum. Wanita yang mengalami kesulitan dalam membina hubungan rentan terhadap masalah distress emosional menambah ketidaknyamanan fisik latrakis, et al 1988. Syok dan adaptasi yang dibutuhkan jika kehamilan ditemukan kembar, atau kehamilan yang terjadi dalam waktu berdekatan, juga dapat menjadi faktor emosional yang membuat mual dan muntah menjadi lebih berat Tiran, 2008. hal. 15 . Hal ini juga bisa terjadi karena kurangnya pengetahuan, informasi, dan komunikasi antara wanita dan pemberi asuhannya juga turut mempengaruhi persepsi wanita tentang keparahan gejala Tiran, 2008. hal. 17. Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 27 Desember 2011 sampai Januari 2012 di RSUD. Dr. Pirngadi Kota Medan didapatkan data yang mencukupi untuk dilakukan penelitian ini.

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimanakah Pengalaman Ibu Hamil yang Mengalami Hiperemesis Gravidarum pada Trimester I ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi Pengalaman Ibu Hamil yang Mengalami Hiperemesis Gravidarum pada Trimester I.

D. Manfaat Penelitian

Ada 4 manfaat penelitian ini, antara lain adalah sebagai berikut: 1. Pelayanan kebidanan Hasil penelitian yang diperoleh nantinya dapat dijadikan sumber pengetahuan dan sumber data bagi tenaga pelayanan khususnya bidan untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum. 2. Perkembangan ilmu kebidanan khususnya asuhan kebidanan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan bagi mahasiswa nantinya dalam menerapkan asuhan kebidanan khususnya pada ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum pada trimester I. 2. Rumah Sakit Rumah sakit sebaiknya memberikan pelayanan dan perawatan yang terpadu bagi pasien-pasien dengan hiperemesis gravidarum 3. Peneliti Lanjutan Dari hasil penelitian fenomenologi ini dapat dijadikan sebagai sumber pengetahuan untuk peneliti lanjutan dan bahan pertimbangan bagi penelitian analitik di masa yang akan datang.