tahun 2005, kejadian yang sama terulang kembali. Tenggugat pulang kerumah orangtuanya selama 4 empat bulan tanpa seizin Penggugat. Pada tahun 2007,
anak Penggugat dan Tergugat mengalami kecelakaan sehingga Tergugat ditegur oleh Penggugat karna telah lalai dalam menjaga anak. Tergugat merasa tidak
senang sehingga terjadilah pertengkaran. Kemudian pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 Tergugat lebih sering berada di rumah orangtuanya dan jarang
pulang kerumah kediaman bersama Penggugat dan Tergugat. Dengan kata lain Tergugat sesuka hatinya kapan ingin pulang kerumah orangtuanya dan kapan
ingin pulang kerumah kediaman bersama Penggugat dan Tergugat serta tidak lagi melaksanakan kewajibannya sebagai seorang ibu dan istri.
Pada bulan Agustus sampai Desember 2011, Tergugat sering pergi kerumah neneknya dan sering tidak pulang kerumah. Sampai pada bulan Januari
2012 Tergugat sering mengurung diri dikamar karena depresi sehingga Penggugat membawa Tergugat ke psikiater. Dan sejak bulan Februari 2012 sampai dengan
Penggugat menggugat cerai, Tergugat pergi dan tidak diketahui dimana keberadaannya. Penggugat sudah mencari kemana-mana namun Tergugat tidak
juga ditemukan.
b. Argumentasi Hukum atau Non Hukum Para Pihak
Bahwa Penggugat dalam gugatannya mendalilkan bahwa Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan perkawinan secara agama Budha pada tanggal
16 Oktober 2001 dan perkawinan tersebut telah dicatatkan di Kantor Dinas Kependudukan Kota Medan. Dari perkawinan tersebut lahir 1 satu orang anak
yang bernama Wingston Anggata. Tergugat sering pulang kerumah orang tuanya
selama berbulan - bulan tanpa seizin Penggugat sehingga Tergugat melalaikan kewajibannya sebagai istri dan sebagai ibu dari anaknya. Hal itu mengakibatkan
pertengkaran terus menerus dan sejak bulan Februari 2012 Tergugat pergi meninggalkan rumah kediaman bersama dan Penggugat sudah berusaha mencari
keberadaan Tergugat, tetapi sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya. Karena perkawinan Penggugat dan Tergugat dilaksanakan menurut
hukum agamanya dan telah dicatatkan, maka sesuai dengan isi Pasal 2 ayat 1 dan ayat 2 Undang - Undang RI Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan,
perkawinan mereka adalah sah. Dan oleh karena rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak
dapat dipertahankan lagi, maka Penggugat berniat untuk menggugat cerai Tergugat. Hal ini didukung oleh Pasal 19 Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975
yang menyatakan bahwa salah satu alasan perceraian adalah apabila antara suami dan istri terus-menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada
harapan lagi akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga. Pada saat dilaksanakan mediasi, Penggugat hadir didampingi oleh kuasa
hukumnya sedangkan Tergugat hadir sendiri. Mediasi yang dilaksanakan antara Penggugat dan Tergugat tidak berhasil sehingga persidangan berlanjut ke tahap
selanjutnya. Pada persidangan yang selanjutnya Tergugat tidak pernah datang lagi walaupun sudah dipanggil beberapa kali sehingga Tergugat dianggap telah
mengabaikan haknya untuk membantah dalil-dalil gugatan yang diajukan Penggugat.
Untuk mendukung dalil - dalil gugatannya, Penggugat mengajukan bukti - bukti berupa foto copy surat, antara lain :
1 Foto copy Kutipan Akta Perkawinan Nomor : 985 2002, atas nama : Anto
bukan nama sebenarnya dan Susan bukan nama sebenarnya, yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan Kota Medan, tanggal 24
September 2002; 2
Foto copy Kutipan Akta Kelahiran Nomor : 213 2003, atas nama Wingston Anggata, yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan Kota Medan,
tanggal 21 Januari 2003; 3
Foto copy Resep Obat tertanggal 26 Januari 2012, yang dikeluarkan oleh dr. Juskitar, SpKJ, Psikiater;
4 Foto copy Surat Tanda Penerimaan Pengaduan Nomor : 71PFPKPAID-SU
V2012, atas nama Wingston Anggata, yang dikeluarkan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Provinsi Sumatera Utara, tanggal 02
Mei 2012. Penggugat juga menghadirkan 3 tiga orang saksi yang masing-masing
bernama Nurlina Nasution, Siti Zahara, dan Idris yang inti dari keterangannya adalah sebagai berikut :
1 Bahwa antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi pertengkaran dan
penyebabnya biasanya adalah masalah anak. Tergugat juga tidak menghormati Penggugat selaku suaminya. Jika sudah bertengkar biasanya
Tergugat tidak pulang kerumah sampai seminggu. 2
Bahwa yang mengurus anak Penggugat dan Tergugat setelah Tergugat pergi adalah ibu Penggugat dan biaya sekolahnya ditanggung oleh Penggugat.
3 Bahwa pertengkaran hebat terjadi antara Penggugat dan Tergugat dimulai
sewaktu anak mereka diserempet mobil.
4 Bahwa dari perkawinan antara Penggugat dan Tergugat dikaruniai 1 satu
orang anak laki-laki yang bernama Wingston Anggata yang berumur 9 tahun.
c. Pertimbangan dan Putusan Hakim