Analisis Persamaan Simultan Metode Analisis Data

2. Jika nilai RCA 1, berarti suatu negara memiliki keunggulan komparatif pada komoditi di bawah rata-rata dunia sehingga suatu industri memiliki daya saing kuat. Indeks RCA merupakan perbandingan antara nilai RCA sekarang dengan nilai RCA tahun sebelumnya. Rumus indeks RCA adalah sebagai berikut : Indeks RCA = RCA t ................................................................. 3.2 RCA t-1 Dimana : RCA t = nilai RCA tahun ke sekarang t RCA t-1 = nilai RCA tahun sebelumnya t-1 t = 1978, ..., 2005 Nilai indeks RCA berkisar nol sampai tak hingga. Nilai indeks RCA sama dengan satu berarti tidak terjadi kenaikan RCA atau kinerja ekspor semen Indonesia di pasar dunia tahun sekarang sama dengan tahun sebelumnya. Nilai indeks RCA lebih kecil dari satu berarti terjadi penurunan RCA atau kinerja ekspor semen Indonesia di pasar dunia tahun sekarang lebih rendah dibanding dengan tahun sebelumnya. Nilai indeks RCA lebih besar dari satu berarti terjadi peningkatan RCA atau kinerja ekspor semen Indonesia di pasar dunia tahun sekarang lebih tinggi dibanding dengan tahun sebelumnya.

3.3.2. Analisis Persamaan Simultan

Setelah indeks RCA diatas dihitung, untuk membahas faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing industri semen dan membahas pengaruh daya saingnya terhadap penyerapan tenaga kerja dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Daya saing yang ditimbulkan dalam suatu industri pada umumnya tergantung pada produktivitas, efisiensi, ekspor semen Indonesia, nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, jumlah tenaga kerja, produktivitas tenaga kerja dan krisis. Daya saing akan memberikan pengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja. Untuk menguji variabel pada dua persamaan tersebut menggunakan analisis regresi linear berganda dengan menggunakan model analisis persamaan simultan Two Stage Least Square TSLS. Penelitian ini menggunakan dua persamaan struktural yang akan diestimasi dengan menggunakan persamaan simultan : DS t = α + α 1 PRO t + α 2 EF t + α 3 XSI t + α 4 ERR t + α 5 TK t + α 6 PTK t + α 7 D 1t + e 1t ...... 3.3 TK t = β + β 1 DS t + β 2 BTK t + β 3 PTK t + β 4 EF t + β 5 D 1t + e 2t ..................................... 3.4 Persamaan 3.3 dan 3.4 diubah kedalam bentuk double log kecuali variabel yang sudah dalam bentuk persen menjadi : DS t = α + α 1 PRO t + α 2 EF t + α 3 Ln XSI t + α 4 Ln ERR t + α 5 Ln TK t + α 6 PTK t + α 7 D 1t + e 1t ............................................................................................. 3.5 Ln TK t = β + β 1 DS t + β 2 Ln BTK t + β 3 PTK t + β 4 EF t + β 5 D 1t + e 2t ........................... 3.6 Bentuk logaritma menunjukkan persentase perubahan variabel independent terhadap variabel dependent. Dugaan parameter = α 1 0, α 2 0, α 3 0, α 4 0, α 5 0, α 6 0, α 7 0, β 1 0, β 2 0, β 3 0, β 4 0, β 5 Dimana : DS t = Daya Saing PRO t = Produktivitas EF t = Efisiensi LnXSI t = Ekspor Semen Indonesia LnERR t = Nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing LnTK t = Tenaga Kerja PTK t = Produktivitas Tenaga Kerja LnBTK t = Biaya Tenaga Kerja D 1t = Dummy krisis ekonomi 1 untuk sesudah krisis; 0 untuk sebelum krisis e 1t, e 2t = kesalahan pengganggu galat t = tahun ke-t RUMUS : 1. Efisiensi = Biaya Input x 100 Nilai Output 2. Produktivitas = Nilai Output x 100 Biaya Input 4. Produktivitas Tenaga Kerja = Nilai Tambah x 100 Biaya Tenaga Kerja 5. Nilai Tambah = Nilai Output – Biaya Input

3.3.3. Identifikasi Model