Identifikasi Model Metode Analisis Data

LnXSI t = Ekspor Semen Indonesia LnERR t = Nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing LnTK t = Tenaga Kerja PTK t = Produktivitas Tenaga Kerja LnBTK t = Biaya Tenaga Kerja D 1t = Dummy krisis ekonomi 1 untuk sesudah krisis; 0 untuk sebelum krisis e 1t, e 2t = kesalahan pengganggu galat t = tahun ke-t RUMUS : 1. Efisiensi = Biaya Input x 100 Nilai Output 2. Produktivitas = Nilai Output x 100 Biaya Input 4. Produktivitas Tenaga Kerja = Nilai Tambah x 100 Biaya Tenaga Kerja 5. Nilai Tambah = Nilai Output – Biaya Input

3.3.3. Identifikasi Model

Dari kedua persamaan diatas, yang merupakan persamaan-persamaan struktural yang menyusun persamaan simultan, diketahui bahwa didalam sistem terdapat dua peubah endogen yaitu DS t dan TK t . Peubah predetermined berupa peubah eksogen yaitu PRO t , EF t , XSI t, ERR t , TK t , PTK t , BTK t , D 1t . Suatu model persamaan simultan dikatakan lengkap apabila mengandung banyaknya persamaan bebas sekurang-kurangnya sebanyak peubah endogen yang ada dalam sistem. Jadi misalkan dalam model persamaan simultan di atas terdapat dua peubah endogen, maka model itu baru dikatakan lengkap apabila mengandung paling sedikit dua peubah persamaan yang saling bebas. Untuk keperluan identifikasi model secara keseluruhan diperlukan syarat bahwa model itu harus bersifat lengkap dan untuk setiap persamaan dalam model harus teridentifikasi. Suatu persamaan dapat teridentifikasi apabila memenuhi syarat kondisi susunan atau kondisi order dan kondisi rank. Dua kondisi ini dapat dianggap sebagai syarat perlu dan syarat cukup untuk identifikasi. Jika hal ini sudah dilakukan maka persamaan tersebut dikatakan dapat diidentifikasi identified baik secara tepat exactly identified ataupun secara lebih over identified. Jika hal ini tidak dapat dilakukan, maka persamaan tersebut dikatakan tidak dapat diidentifikasi unidentified ataupun kurang dapat diidentifikasi underidentified. Kondisi order didasarkan pada perhitungan peubah-peubah yang tercakup dan tidak tercakup dari persamaan tertentu atau dengan kata lain berdasarkan kaidah perhitungan dari peubah-peubah yang ada dalam persamaan dan peubah- peubah yang tidak ada dalam persamaan berada diluar persamaan. Kondisi order untuk identifikasi dapat dinyatakan melalui definisi atau pernyataan berikut : dalam suatu model persamaan simultan berukuran M atau model yang terdiri dari M buah persamaan simultan. Agar suatu persamaan menjadi teridentifikasi maka paling sedikit harus mengeluarkan M-1 peubah endogen dan predetermined dari model itu. Pernyataan lain yang dapat digunakan sebagai kaidah untuk identifikasi adalah sebagai berikut : dalam suatu model yang terdiri dari M persamaan simultan, agar suatu persamaan menjadi teridentifikasi maka banyaknya peubah predetermined yang dikeluarkan dari persamaan harus tidak boleh lebih kecil dari banyaknya peubah endogen yang tercakup atau yang ada dalam persamaan itu kurang satu. Maka dapat dinyatakan agar suatu persamaan menjadi teridentifikasi, harus memenuhi syarat perlu sebagai berikut : K – k ≥ M – 1 Dimana : M = banyaknya peubah endogen dalam model persamaan simultan m = banyaknya peubah endogen dalam persamaan tertentu K = banyaknya peubah predetermined dalam model persamaan simultan k = banyaknya peubah predetermined dalam persamaan tertentu Bila K-k = M-1 Æ Persamaan teridentifikasi secara tepat exactly identified dan Bila K-k M-1 Æ Persamaan teridentifikasi lebih over identified Pada persamaan 3.3 dan 3.4 ditunjukkan bahwa : K = DS t , PRO t , EF t , XSI t, ERR t , TK t , PTK t, D 1t , BTK t k pada persamaan 3.3 = PRO t , EF t , XSI t, ERR t , TK t , PTK t, D 1t k pada persamaan 3.4 = DS t , BTK t , PTK t, EF t , D 1t Tabel 3.1. Pengujian Order Persamaan K - k , = , M - 1 Identified 3.3 9 – 7 = 2 2 – 1 = 1 over identified 3.4 9 – 5 = 4 2 – 1 = 1 over identified Hasil pengujian order condition menunjukkan bahwa kedua persamaan struktural dalam model adalah over identified, sehingga variabel-variabel pada persamaan simultan diatas dapat diestimasi dengan menggunakan metode Two Stage Least Square 2SLS. Kondisi rank atau tingkat adalah suatu model M persamaan dalam M variabel endogen, suatu persamaan diidentifikasi jika dan hanya jika sekurang- kurangnya satu penentu tidak nol dari ordo M – 1M – 1 dapat dibentuk dari koefisien variabel baik endogen dan ditetapkan lebih dahulu yang tidak dimasukkan dari persamaan tertentu tapi dimasukkan dalam persamaan lain dalam model. Tabel 3.2. Pengujian Rank Persamaan M - 1 Rank A Identified 3.3 1 1 over identified 3.4 1 1 over identified Hasil pengujian rank condition menunjukkan bahwa kedua persamaan struktural dalam model adalah over identified, sehingga variabel-variabel pada persamaan simultan diatas dapat diestimasi dengan menggunakan metode Two Stage Least Square 2SLS.

3.4. Metode Pengolahan Data