Skenario 4: Simulasi peningkatan investasi pemerintah dan swasta untuk industri pengolahan hasil hutan sebesar 10 persen.
Skenario 5: Simulasi peningkatan investasi pemerintah dan swasta sektor pertambangan minyak dan gas bumi sebesar 10 persen.
Simulasi 6: Simulasi peningkatan investasi pemerintah dan swasta sektor perdagangan sebesar 10 persen
Skenario 7: Simulasi peningkatan investasi pemerintah dan swasta sektor jasa hotel dan restoran sebesar 10 persen.
4.5. Asumsi Analisis
Asumsi yang mendasari penelitian untuk menggambarkan dan meramalkan perekonomian wilayah Sulawesi Tengah dalam model Sistem Neraca
Sosial Ekonomi SNSE, maka ini, 1, Tiap sektor memproduksi suatu output tunggal dengan struktur input tunggal dan tidak ada substitusi secara otomatis
terhadap input dari output sektor yang berbeda-beda homogenitas. 2, Hubungan antara input dan output didalam tiap sektor merupakan fungsi linear
yaitu jumlah tiap jenis input yang diserap oleh sektor tertentu naik atau turun sebanding dengan kenaikan atau penurunan output sektor-sektor tersebut
Proporsional. 3 Efek total dari kegiatan produksi di berbagai sektor merupakan penjumlahan dari efek masing-masing kegiatan. 4. Sisi penawaran
selalu dapat merespon perubahan sisi permintaan, sehingga interaksi permintaan dan penawaran tidak pernah menimbulkan kesenjangan antara keduanya
Kapasitas sumberdaya berlebih. Konsekuensinya harga-harga tidak pernah berubah atau harga tetap fixed price dan bersifat eksogen tidak muncul dalam
persamaan SNSE.
V. STRUKTUR PENGGANDA SEKTOR PERTANIAN DAN INDUSTRI
PENGOLAHAN HASIL
PERTANIAN DI PROVINSI SULAWESI TENGAH
5.1. Pengganda Neraca
Pengganda neraca di dalam model SNSE dapat dibagi ke dalam dua
kelompok besar, yaitu: pengganda neraca accounting multiplier dan pengganda harga tetap fixed price multiplier. Analisis accounting multiplier pada dasarnya
sama dengan pengganda dari Leontief Inverse Matrix yang terdapat dalam model Input-Output, ini berarti bahwa semua analisis pengganda yang terdapat dalam
model Input-Output seperti own multiplier, other linkage multiplier dan pengganda total dapat digunakan dalam analisis SNSE. Analisis fixed price
multiplier mengarah pada analisis respon rumahtangga terhadap perubahan Neraca
eksogen dengan memperhitungkan expenditure propensity
Isard et al, 1998. Kerangka SNSE dapat diturunkan dari model pengganda neraca yaitu :
[ ]
X A
I Y
1 −
− =
dimana
[ ]
1 −
− =
A I
M
a
. Pengganda neraca menunjukkan pengaruh perubahan pada sebuah sektor terhadap sektor lainnya setelah melalui
keseluruhan sistem dalam model SNSE. Perubahan tersebut dicerminkan oleh peningkatan produksi atau output sektor-sektor ekonomi yang dapat dilakukan
melalui peningkatan investasi misalnya melalui injeksi terhadap neraca kapital, peningkatan pengeluaran pemerintah melalui peningkatan APBD dan sebagainya.
Dalam sub bab ini akan ditinjau dampak pengganda neraca, seperti pengganda sektor pertanian terhadap sektor produksi, institusi rumahtangga, dan
faktor produksi. Selain itu juga dilihat dampak pengganda industri pengolahan