Perangkat Daerah Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu Proses, Waktu, dan Biaya Penyelenggaraan Pelayanan

25 Dalam hal Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di daerah BupatiWalikota wajib melakukan penyederhanaan penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu. Penyederhanaan penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu menurut pasal 4 ayat 2 Permendagri Nomor 24 Tahun 2006 mencakup : 1 Pelayanan atas permohonan perizinan dan non perizinan dilakukan oleh PPTSP; 2 Percepatan waktu proses penyelesaian pelayanan tidak melebihi standar waktu yang telah ditetapkan dalam peraturan daerah; 3 Kepastian biaya pelayanan tidak melebihi dari ketentuan yang telah ditetapkan dalam peraturan daerah; 4 Kejelasan prosedur pelayanan dapat ditelusuri dan diketahui setiap tahapan proses pemberian perizinan dan non perizinan sesuai dengan urutan prosedurnya; 5 Mengurangi berkas kelengkapan permohonan perizinan yang sama untuk dua atau lebih permohonan perizinan; 6 Pembebasan biaya perizinan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM yang memulai usaha baru sesuai dengan peraturan yang berlaku; 7 Pemberian hak kepada masyarakat untuk memperoleh informasi dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pelayanan.

2.3.2 Perangkat Daerah Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Pembentukan perangkat daerah yang menyelenggarakan pelayanan terpadu satu pintu berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai pembentukan organisasi perangkat daerah. Berdasarkan pada pasal 5 ayat 2 Permendagri Nomor 24 Tahun 2006 perangkat daerah harus memiliki sarana dan prasarana yang berkaitan dengan mekanisme pelayanan, yaitu : 1. Loketruang pengajuan permohonan dan informasi 2. Tempatruang pemrosesan berkas 3. Tempatruang pembayaran 26 4. Tempatruang penyerahan dokumen 5. Tempatruang penanganan pengaduan. BupatiWalikota mendelegasikan kewenangan penandatanganan perizinan dan non perizinan kepada Kepala PPTSP untuk mempercepat proses pelayanan. Lingkup tugas PPTSP meliputi pemberian pelayanan atas semua bentuk pelayanan perizinan dan non perizinan yang menjadi kewenangan KabupatenKota. PPTSP mengelola administrasi perizinan dan non perizinan dengan mengacu pada prinsip koordinasi, integrasi sinkronisasi dan keamanan berkas. Perangkat daerah yang secara teknis terkait demgan PPTSP berkewajiban dan bertanggungjawab untuk melakukan pembinaan teknis dan pengawasan atas pengelolaan perizinan dan non perizinan sesuai dengan bidang tugasnya. Selanjutnya pada pasal 13 Permendagri Nomor 24 Tahun 2006 di jelaskan bahwa pegawai yang di tugaskan di lingkungan PPTSP dapat di berikan khusus yang besarannya di tetapkan dengan Peraturan BupatiWalikota sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Pemerintah Daerah berkewajiban untuk melakukan pengembangan Sumber Daya Manusia pengelola pelayanan terpadu satu pintu secara berkesinambungan.

2.3.3 Proses, Waktu, dan Biaya Penyelenggaraan Pelayanan

Di dalam Permendagri Nomor 24 Tahun 2006 dijelaskan bahwa pengolahan dokumen persyaratan perizinan dan non perizinan mulai dari tahap permohonan sampai dengan terbitnya dokumen, dilakukan secara terpadu satu pintu. Proses penyelenggaraan pelayanan perizinan dilakukan untuk satu jenis 27 perizinan tertentu. Pemeriksaan teknis di lapangan dilakukan oleh Tim Kerja di bawah koordinasi kepala PPTSP. Tim kerja teknis beranggotakan masing-masing wakil dari perangkat daerah teknis terkait dan ditetapkan dengan Keputusan BupatiWalikota. Tim kerja teknis memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan dalam memberikan rekomendasi mengenai diterima atau ditolaknya suatu permohonan perizinan. Dalam pasal 11 Permendagri Nomor 24 Tahun 2006 diatur tentang jangka waktu penyelesaian pelayanan perizinan dan non perizinan ditetapkan paling lama 15 lima belas hari kerja terhitung mulai sejak diterimanya berkas permohonan beserta seluruh kelengkapannya. Besaran biaya perizinan dan nonp perizinan dihitung sesuai dengan tarif yang ditetapkan berdasarkan peraturan daerah. Dokumen persyaratan perizinan yang disediakan kecamatan dan desa serta kelurahan harus dalam satu paket biaya perizinan.

2.3.4 Pembinaan dan Pengawasan