Dasar Penelitian Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tentang masalah stategi peningkatan PAD dalam Validitas Data

39

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Dasar Penelitian

Penelitian atau riset menurut Kerlinger dalam buku J. Suprapto ,adalah sebagai berikut: Scientific of research is systematic controlled, empirical, and critical investigation of natural phenomena guided by theory and hypotheses aboout the presumed relations among such phenomena” penelitian ilmiah merupakan investigasi fenomena alam secara sistematik, terkontrol, empirik, dan kritis dipadu oleh teori dan hipotesis tentang hubungan antara fenomena Suprapto 2003:1 Metodologi penelitian diartikan sebagai ”suatu cara atau jalan yang harus digunakan untuk tujuan menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan” Soekanto 1986:5 Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data-data serta argumen yang berkualitas dan juga menggunakan metode yang sesuai dengan tujuan penelitian, Penelitian ini menyusun desain secara terus-menerus disesuaikan dengan kenyataan lapangan. Penelitian kualitatif tidak bertujuan untuk mengkaji atau membuktikan kebenaran suatu teori tetapi teori yang sudah ada dikembangkan dengan menggunakan data yang dikumpulkan. Dengan dasar tersebut, maka penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran tentang strategi peningkatan PAD dalam bidang investasi pada kantor PPT di Kabupaten Kudus melalui One Stop Service. Sehingga dari data primer maupun data sekunder diharapkan dapat memaparkan secara lebih jelas dan berkualitas. 40

3.2 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tentang masalah stategi peningkatan PAD dalam

bidang investasi khususnya pada kantor PPT di kabupaten kudus yang beralamatkan di Jalan. Drs. RM. Sosrokartono No.39 Kudus, telp 0291 438137.

3.3 Sumber Data Penelitian

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan yang Selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain lofland dalam Moleong, 2004:157. Sumber data dalam penelitian ini adalah:

3.3.1 Data primer

Yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber pertama Amirudin, 2003:30. Sumber data pertama ini di catat melalui catatan tertulis yang dilakukan melalui wawancara, yang diperoleh peneliti dari :

3.3.1.1 Informan

Informan adalah orang yang memberikan informasi, dan merupakan data utama dalam suatu penelitian. Informan dalam penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Kudus sebagai badan atau instansi terkait dalam pemberian public services melalui Sistem One Stop Service Adapun cara untuk mendapatkan atau memperoleh data tersebut yaitu 41 memperoleh data langsung yang menjadi objek penelitian yang berupa keterangan-keterangan dari pihak yang bersangkutan sebagai objek penelitian.

3.3.1.2 Responden

Responden adalah orang yang memberikan informasi kunci tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Yang menjadi para responden adalah, pihak- pihak yang dapat memberikan informasi yang terkait dengan permasalahan atau objek penelitian mengenai bagaimana strategi peningkatan PAD sektor investasi di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Kudus, yaitu PimpinanStaf dan Pegawai Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Kudus dan Pengguna Jasa Pelayanan Perizinan.

3.3.2 Data sekunder

Yaitu sumber yang memberikan penjelasan mengenai sumber hukum primer, seperti Peraturan perundang-undangan, hasil penelitian, atau pendapat para pakar hukum Amirudin, 2003 : 32. Yang dapat dikatakan “dokumen yaitu setiap bahan tertulis atau film” Moleong, 2005 : 216. Hal ini dimaksudkan untuk mempertajam metodologi, memperdalam kajian yang telah dilakukan oleh para peneliti lain. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber tertulis yang berupa buku, laporan penelitian, dokumen pribadi, dan dokumen resmi. Sumber data sekunder yang digunakan adalah : 1 Undang - undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. 42 2 Keputusan MENPAN Nomor 63 Tahun 2003 Tentang Pedoman Umum pelayanan publik. 3 Keputusan Bupati Nomor 50311842003 Tentang Pembentukan Tim Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Kudus. 4 Keputusan Bupati Kudus Nomor 22 Tahun 2003 Tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan di Bidang Perizinan Terpadu Kabupaten Kudus. 5 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. 6 Perda Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi, dan Tata kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Kudus. 7 Surat keputusan bupati Kudus Nomor 6 Tahun 2001 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Satu Atap. 8 Dokumen dan kearsipan yang ada kaitannya dengan pelayanan menggunakan sistem One Stop Service dalam pelayanan publik di KPPT Kabupaten Kudus.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang objektif maka di dalam pengumpulan data tersebut penulis menggunakan beberapa jenis data, yaitu :

3.4.1 Observasi

Metode observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis atas fenomena-fenomena yang diteliti. Dalam arti luas observasi sebenarnya tidak 43 hanya terbatas pada pengamatan yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung, berdasarkan pernyataan tersebut, peneliti dapat memperoleh hasil penelitian menggunakan cara observasi langsung, observasi langsung maksudnya adalah dengan mengadakan pengamatan dari dekat ke tempat objek untuk mendapatkan data mengenai penerapan sistem One Stop Service dalam pubic services di KPPT Kabupaten Kudus.

3.4.2 Wawancara

Pengumpulan data melalui wawancara dilakukan dengan cara yaitu “langsung, bebas, terpimpin, dan terarah, sebagai penunjang data sekunder. Maksud mengadakan wawancara antara lain mengkonstruksikan mengenai orang, kejadian, organisasi, tuntutan” Moleong 2004:186. Dalam penelitian ini menggunakan alat pengumpul data yang berupa pedoman wawancara yaitu instrumen yang berbentuk pertanyaan yang ditujukan kepada pimpinan maupun staf dari Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Kudus yang mengetahui bagaimana penerapan sistem One Stop Service dilaksanakan. Untuk memperoleh informasi yang sedekat-dekatnya dan subjek-objeknya dalam melakukan wawancara harus saling bekerjasama, saling menghargai, saling mempercayai, saling memberi dan menerima. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam wawancara antara lain : 1 Mengadakan pembicaraan-pembicaraan yang ramah tamah pada permulaan wawancara. 2 Mengemukakan tujuan dari penelitian dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh pemberi informasi. 3 Peneliti tidak boleh memperlihatkan sikap yang tergesa-gesa. 44 4 Mengadakan pencatatan pada setiap hasil jawaban yang diberikan kepada informan Hadi 2002 : 221.

3.4.3 Dokumentasi

Yang dapat dikatakan “dokumen yaitu setiap bahan tertulis atau film” Moleong, 2000 : 216. Hal ini dimaksudkan untuk mempertajam metodologi, memperdalam kajian yang telah dilakukan oleh para peneliti lain. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber tertulis yang berupa buku, laporan penelitian, dokumen pribadi, dan dokumen resmi.

3.5 Validitas Data

Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi. “Triangulasi adalah tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data” Moleong 2004 : 330. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh waktu dan alat berbeda, triangulasi dengan sumber derajat dicapai dengan jalan : a. Membandingkan data hasil pengantar dengan hasil wawancara. b. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tertentu tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu. c. Membandingkan keadaan perspektif seorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang. d. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan Moleong 2004 : 331 Selanjutnya Patton menyatakan bahwa “dalam hal ini jangan sampai banyak mengharapkan hasil pembanding tersebut merupakan kesamaan 45 pandangan pendapat atau pemikiran. Yang penting adalah bisa mengetahui adanya perbedaan-perbedaan tersebut.” Moleong 2004:331 Dalam suatu penelitian validitas akan sangat berpengaruh terhadap hasil akhir suatu penelitian. Sehingga untuk mendapatkan data yang valid diperlukan suatu teknik untuk memeriksa keabsahan suatu data. “Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat”. Arikunto 1997:144 “Sedangkan keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep keabsahan validitas dan keandalan realibitas.” Moleong 2000:171

3.6 Metode Analisis Data