C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis pada penelitian adalah : 1. Perbedaan kelimpahan dan keanekaragaman jenis burung terjadi di berbagai
tipe daerah tepi edges. 2. Daerah tepi memiliki keanekaragaman jenis burung yang paling tinggi
dibandingkan daerah inti hutan core dan tipe penggunaan lahan lainnya. 3. Penggunaan lahan yang berbeda menciptakan pola dan tipe daerah tepi
yang beragam. 4. Setiap jenis burung memiliki respon yang berbeda terhadap keberadaan
daerah tepi edge dan jenis makanan yang tersedia di habitatnya 5. Keanekaragaman dan kelimpahan jenis burung dapat dijadikan sebagai
indikator ekologi keberadaan daerah tepi.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk : 1. menganalisis komposisi dan kelimpahan jenis burung di daerah tepi edge
dan daerah inti core yang terbentuk oleh fragmentasi hutan di Tahura SSH 2. menganalisis perbedaan keanekaragaman jenis burung di berbagai tipe
daerah tepi edge 3. menganalisis pola dan tipe daerah tepi edge sebagai akibat dari perubahan
penggunaan lahan di Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim Tahura SSH Propinsi Riau
4. menganalisis respon berbagai spesies burung terhadap pola dan tipe daerah tepi edge yang terbentuk
5. menganalisis indikator daerah tepi edge berdasarkan kelimpahan dan keanekaragaman jenis burung
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat sebagai : 1. bahan masukan bagi pemegang kebijakan tentang bentuk dan pola daerah
tepi yang cocok bagi sebuah kawasan yang dilindungi. 2. bahan untuk mencari keterhubungan connectivity dan kekompakan bagi
habitat yang berdekatan 3. bahan informasi habitat bagi spesies target dalam manipulasi habitat terkait
dengan respon spesies tersebut terhadap keberadaan edge.
4. referensi ilmiah dalam penentuan daerah tepi berdasarkan parameter biotik burung dan vegetasi
F. Kerangka Pemikiran
Kondisi hutan yang terdapat di sekitar pemukiman penduduk rentan terhadap perubahan. Baik perubahan yang mencakup luas hutan maupun yang
meliputi perubahan fungsi hutan. Perubah an ini terjadi akibat tekanan penduduk yang mengalihfungsikan hutan untuk kepentingan hidupnya. Hutan diokupasi
menjadi kebun, ladang dan diambil kayunya secara ilegal. Tindakan ini menciptakan fragmentasi dan kehilangan habitat yang sangat cepat. Perilaku
penduduk ini secara langsung menimbulkan perubahan terhadap luas dan fungsi hutan.
Perubahan yang terbentuk menciptakan kondisi abiotik dan biotik yang sangat berbeda dari semula. Kondisi ini secara ekologis disebut fragmentasi
habitat dan hutan yang ditinggalkan disebut remnant forest edge dan core area. Fragmentasi habitat adalah perubahan kondisi habitat sebagai akibat tindakan
manusia yang menimbulkan keterputusan dan kehilangan suatu kesatuan habitat. Remnant forest adalah hutan sisa yang terjadi akibat terganggunya
suatu matriks hutan. Remnant forest terdiri dari edge dan core area.
Lanskap yang terjadi oleh aktivitas manusia dapat mengubah kisaran keragaman tipe-tipe habitat, termasuk vegetasi alami, lahan pertanian, areal
transmigrasi dan lahan yang terdegradasi oleh industri ekstraksi seperti pemanenan kayu, pertambangan dan pertanian yang tidak berkelanjutan. Suatu
habitat yang berbeda dengan keterputusan struktur vegetasi disebut daerah tepi edge. Efek dari habitat daerah tepi terhadap distribusi dan kelimpahan jenis
satwa mendapatkan perhatian besar dalam literatur ekologi dan manajemen hidupan liar Giles 1978 dalam Sisk Margules, 1995.
Daerah tepi yang semakin luas memberikan dampak terhadap kemampuan kolonisasi dan distribusi serta laju kepunahan jenis-jenis satwa liar. Dengan
mengetahui peran, fungsi dan karakteristik dari daerah tepi sangat berguna sebagai alat tool dalam manajemen kawasan yang dilindungi berbasiskan
keanekaragaman hayati.
Gambar 1. Diagram alur berpikir penelitian
Tekanan manusia : Ilegal logging , kebun,
ladang, pemukiman
Komposisi Jenis Burung
Peran, fungsi, karakteristik edge
Pengelolaan Kawasan untuk Konservasi Kehati
TAHURA SSH
FRAGMENTASI HUTAN
Daerah Tepi Edge
Indikator Vegetasi
-
Kerapatan tajuk
-
Spesies tertentu
Komposisi dan Struktur Vegetasi
Kelimpahan dan Keanekaragaman Jenis Burung
Pola dan Tipe Edge
II. TINJAUAN PUSTAKA