Permasalahan Identifikasi Masalah PENDAHULUAN

6

1.2 Permasalahan

Selama ini hasil belajar Bahasa Indonesia khususnya pada materi menulis karangan belum tercapai secara maksimal. Hal ini terbukti dengan daftar nilai siswa pada semester I, diketahui bahwa nilai tertinggi yaitu 65 diperoleh 2 siswa. Nilai 64 diperoleh 1 siswa, nilai 62 diperoleh 3 siswa, nilai ≤ 61 diperoleh 14 siswa. Dari data tersebut nilai siswa yang memenuhi KKM hanya 6 siswa dan 14 siswa belum memenuhi KKM. Dari data nilai rata-rata hasil ulangan umum semester I tahun pelajaran 20112012 hanya mencapai 58. Hal ini membuktikan bahwa rata-rata kelas yang dicapai siswa rendah, karena kurang dari 61 yang merupakan nilai minimal pada mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam aspek menulis. Hasil pengamatan terhadap suasana pembelajaran menulis deskripsi di kelas IV SD Negeri Slarang Lor 02 Tegal yang dilakukan oleh guru kurang menarik bagi siswa. Aktifitas siswa dalam kelas ketika menulis deskripsi kurang, terbukti hanya beberapa siswa yang benar-benar melakukan tugas mengerjakan LKS yang diberikan guru. Dari hasil menulis deskripsi siswa tersebut membuktikan bahwa siswa belum mampu menyusun karangan deskripsi tentang benda atau manusia berdasarkan pengamatan, pendengaran, topik atau tema tertentu dengan baik. Dari permasalahan tersebut, maka keterampilan menulis deskripsi siswa perlu ditingkatkan. Kondisi demikian membuat peneliti tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut sebagai dasar penelitian tindakan kelas. 7

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pengamatan peneliti ada beberapa masalah yang dialami dalam pembelajaran bahasa khususnya menulis deskripsi yang mengakibatkan rendahnya nilai rata-rata mengarang siswa. Faktor yang menyebabkan diantaranya faktor dari guru dan faktor dari siswa. Faktor dari guru meliputi: 1 guru cenderung menyampaikan pembelajaran menulis deskripsi secara konvensional atau tradisional yaitu model pembelajaran dengan cara memberikan ceramah dan penugasan; 2 terbatasnya kemampuan dalam menguasai materi menulis deskripsi; 3 kurang tepatnya media yang digunakan guru dalam menulis deskripsi; 4 guru kurang termotivasi untuk menggunakan media pembelajaran yang bervariasi. Faktor yang berasal dari siswa meliputi: 1 siswa mengalami kesulitan dalam menemukan gagasan, menentukan tema, dan menuliskan kata-kata awal yang akan dituangkan di dalam menulis deskripsi; 2 siswa merasa jenuh dan bosan belajar di kelas; 3 minat siswa yang kurang dalam mengikuti pembelajaran menulis deskripsi; 4 situasi belajar yang kurang kondusif yaitu siswa sering ramai sendiri dan kurang memperhatikan penjelasan guru. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri Slarang Lor 02 Tegal lebih menitikberatkan pada model pembelajaran klasikal sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Kondisi ini semakin menjauhkan siswa dari keterampilan-keterampilan dasar Bahasa Indonesia yang seharusnya dikuasai siswa. Maka dari itu perlu upaya dan tindakan nyata untuk memperbaikinya. 8 Menurut Peaget 1962 dalam Zuchdi dan Budiasih, 2001: 7 ada empat fase perkembangan kognitif yaitu tahap sensorimotorik 0-2 tahun, tahap pra operasional 2-7 tahun, tahap operasional konkret 7-11 tahun, dan tahap operasional formal 11 tahun ke atas. Siswa kelas IV Sekolah Dasar berada pada perkiraan usia 9-11 tahun dapat dikategorikan dalam tahap operasional konkret di mana anak dapat berpikir logis mengenai benda-benda konkret. Pada tahap ini siswa akan mengalami peningkatan jumlah kosakata dari pengalaman nyata mereka sehari-hari. Berdasarkan uraian di atas maka model pembelajaran yang akan digunakan adalah model pembelajaran kontekstual, karena model pembelajaran kontekstual adalah model pembelajaran yang membantu guru untuk mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa. Dengan demikian sesuai dengan tahap perkembangan kognitif anak, yang diharapkan dapat menyelesaikan masalah pembelajaran keterampilan menulis pada siswa kelas IV SD Negeri Slarang Lor 02 Tegal yang mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat awal ke kalimat berikutnya, mengembangkan ide-ide atau gagasan menjadi sebuah paragraf.

1.4 Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V

0 4 47

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA SD NEGERI 2 DLINGO TAHUN 2009

0 3 113

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PRAON KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARA

0 2 135

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA SD NEGERI 2 SAMBENG BOYOLALI TAHUN 2010

0 3 147

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENERAPAN STRATEGI INFORMATION SEARCH Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi Melalui Penerapan Strategi Information Search Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Undaan Lor Kudus Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENERAPAN STRATEGI INFORMATION SEARCH Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi Melalui Penerapan Strategi Information Search Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Undaan Lor Kudus Tahun Ajaran 2012/2013.

0 2 14

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA KELAS IV SD NEGERI I KALIAJIR KECAMATAN PURWANEGARA KABUPATEN BANJARNEGARA.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA KELAS IV SD NEGERI I KALIAJIR KECAMATAN PURWANEGARA KABUPATEN BANJARNEGARA.

0 1 201

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

0 0 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI NGAWONGGO 1 KABUPATEN MAGELANG.

0 5 228