dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah
Moleong, 2005:6. Dalam penelitian kualitatif, data yang dihasilkan bukan sekadar
pernyataan jumlah ataupun frekuensi dalam bentuk angka, tetapi dapat mendeskripsikan gejala peristiwa kejadian yang terjadi pada masa sekarang.
Selain itu penelitian kualitatif juga menghasilkan data berupa gambaran atau uraian tentang hal-hal yang berhubungan dengan keadaan atau fenomena,
status kelompok orang, suatu objek, suatu sistem pemikiran, atau peristiwa masa sekarang. Alasan peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif
jenis metode studi kasus karena peneliti tidak melakukan pengujian, melainkan melalui metode ini peneliti ingin mencari tahu secara mendalam,
memahami, dan menjelaskan gejala dan kaitan hubungan antara segala yang diteliti, yaitu Pemanfaatan Peristiwa Aktual Sebagai Sumber Belajar dalam
Pembelajaran Pokok Bahasan Pergerakan Nasional Indonesia Pada Siswa Kelas XI IPS Studi Kasus di SMA Negeri 6 Semarang dan SMA Kesatrian 1
Tahun Ajaran 20122013.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 6 Semarang yang terletak di Jalan Ronggolawe No. 4 Semarang dan SMA Kesatrian 1 yang berada di
Jalan Pamularsih No. 116 Kelurahan Gisrikdono, Kecamatan Semarang Barat. Alasan pemilihan SMA Negeri 6 Semarang dan SMA Kesatrian 1
adalah di SMA tersebut telah memanfaatkan peristiwa aktual sebagai sumber
belajar dalam pembelajaran bahasan pergerakan nasional Indonesia pada kelas XI IPS. Pemilihan SMA Negeri 6 Semarang dan SMA Kesatrian 1 juga
berdasarkan letak yang strategis yang berada di daerah sekitar pusat Kota Semarang. Letak yang stategis tersebut juga memungkinkan kedua sekolah
tersebut mudah dalam mendapatkan informasi terbaru, oleh karena itu penelitian tentang pemanfaatan peristiwa aktual sebagai sumber belajar dalam
pembelajaran pokok bahasan pergerakan nasional Indonesia dapat dilakukan dan menjadi hal menarik untuk dikaji.
C. Fokus Penelitian
Fokus adalah masalah yang diteliti dalam penelitian. Sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian ini adalah bagaimana pemanfaatan
peristiwa aktual sebagai sumber belajar, kendala guru dalam pemanfaatan peristiwa aktual sebagai sumber belajar, serta pemahaman siswa pada
pembelajaran pokok bahasan pergerakan nasional Indonesia pada kelas XI IPS SMA Negeri 6 Semarang dan SMA Kesatrian 1. Sasaran penelitian
adalah guru sejarah dan siswa kelas XI IPS SMA Negeri 6 Semarang dan SMA Kesatrian 1.
D. Sumber Data Penelitian
Menurut Lofland dan Lofland 1984 sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data
tambahan seperti dokumen dan lain-lain Moleong, 2005:157. Adapun sumber data dalam penelitian ini diperoleh melalui:
1. Informan
Informan adalah orang yang bisa memberikan informasi-informasi utama yang dibutuhkan dalam penelitian Prastowo, 2012:195. Informan
dalam penelitian ini adalah guru sejarah serta siswa kelas XI IPS SMA Negeri 6 Semarang dan SMA Kesatrian 1. Informan tersebut dipilih untuk
mengetahui pelaksanaan pemanfaatan peristiwa aktual sebagai sumber belajar, kendala guru dalam pemanfaatan peristiwa aktual sebagai sumber
belajar, serta pemahaman siswa terhadap pembelajaran pokok bahasan pergerakan nasional Indonesia.
Informan dari guru dan siswa dipilih untuk mengetahui pemanfaatan peristiwa aktual sebagai sumber belajar dalam pembelajaran
pokok bahasan pergerakan nasional Indonesia. Data yang didapatkan dari guru dan siswa kemudian dibandingkan untuk mengetahui derajat
kepercayaan kredibilitas data yang diperoleh. Informan yang dipilih antara lain yaitu guru sejarah SMA Negeri 6 Semarang Drs. Subagyo yang
mengampu mata pelajaran sejarah di kelas XI IPS. Pokok bahasan pergerakan nasional Indonesia disampaikan di kelas XI, hal tersebut yang
menjadi pertimbangan peneliti untuk memilih Bapak Subagyo sebagai salah satu informan.
Guru kedua yang dipilih sebagai informan adalah Dra. MB. Sri Wahyu Budiningguru sejarah SMAKesatrian 1. Ibu Sri Wahyu Budining
juga mengampu mata pelajaran sejarah di kelas XI IPS, sehingga beliau juga dipilih peneliti sebagai salah satu informan.
Selain guru sejarah peneliti juga menetapkan siswa kelas XI IPS SMA di Kecamatan Semarang Barat sebagai informan. Peneliti mengambil
masing-masing tiga orang siswa dari setiap sekolah, yakni tiga orang siswa dari SMA Negeri 6 Semarang dan tiga orang siswa dari SMA Kesatrian 1.
Informan yang diambil dari siswa SMA Negeri 6 Semarang antara lain, yang pertama adalah Heningtyas Widyastuti yang duduk di kelas XI IPS 1.
Peneliti memilih Heningtyas Widyastuti karena menurut Bapak Subagyo memiliki prestasi yang baik pada mata pelajaran sejarah. Selanjutya siswa
yang dipilih sebagai informan adalah Muhammad Mizan Ananto yang juga duduk di kelas XI IPS 1 dan Audy Akbar yang duduk di kelas XI IPS 2.
Pemilihan Muhammad Mizan Ananto dan Audy Akbar sebagai informan didasarkan atas rekomendasi Bapak Subagyo yang menyebutkan bahwa
siswa tersebut selalu aktif pada saat proses pembelajaran sejarah berlangsung. Pemilihan ketiga informan tersebut diharapkan nantinya akan
mampu memberikan informasi lebih mendalam mengenai pemanfaatan peristiwa aktual sebagai sumber belajar dalam pembelajaran pergerakan
nasional Indonesia. Selanjutnya informan lainnya tiga orang siswa SMA Kesatrian 1
Semarang adalah yang pertama Nur Fawzia yang duduk di kelas XI IPS 2. Peneliti memilih Nur Fawzia atas rekomendasi guru, yang menyatakan
bahwa siswa yang bersangkutan memiliki prestasi yang cukup baik dalam pelajaran sejarah. Informan yang terakhir adalah Romi Andrianto yang
juga duduk di kelas XI IPS 2 dan Febry Almabruri yang duduk di kelas XI
IPS 3. Pertimbangan peneliti menentukan kedua siswa tersebut karena menurut pengamatan guru siswa ini memiliki tingkat keaktifan yang lebih
dibanding teman-teman lainnya saat proses pembelajaran sejarah berlangsung. Berdasarkan kriteria dari ketiga informan tersebut,
diharapkan dapat diperoleh keterangan mengenai pemanfaatan peristiwa aktual sebagai sumber belajar dalam pembelajaran pokok bahasan
pergerakan nasional Indonesia.
2. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran merupakan sumber data yang digunakan untuk memperoleh informasi mengenai pelaksanaan pemanfaatan
peristiwa aktual sebagai sumber belajar, kendala guru dalam pemanfaatan peristiwa aktual sebagai sumber belajar, dan pemahaman siswa pada
pembelajaran pokok bahasan pergerakan nasional Indonesia. Dalam penelitian ini pelaksanaan pembelajaran dengan pemanfaatan peristiwa
aktual sebagai sumber belajar yang dilakukan oleh guru terdiri dari tiga tahapan, yaitu 1 perencanaan pembelajaran; 2 proses pembelajaran; 3
evaluasi pembelajaran.
3. Dokumen
Dokumen digunakan sebagai sumber data untuk mengetahui pelaksanaan pemanfaatan peristiwa aktual sebagai sumber belajar dalam
pembelajaran pokok bahasan pergerakan nasional Indonesia. Dokumen yang digunakan peneliti meliputi perangkat pembelajaran guru seperti
silabus dan RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Daftar nilai mata
pelajaran sejarah tahun ajaran 20122013 semester genap juga digunakan peneliti untuk mengetahui pemahaman siswa pada pembelajaran pokok
bahasan pergerakan nasional Indonesia dengan pemanfaatan peristiwa aktual sebagai sumber belajar.
E. Teknik Pemilihan Informan
Teknik pemilihan informan yang digunakan dalam penelitian adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel
sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita
harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyeksituasi sosial yang diteliti.
Sesuai dengan fokus dari penelitian ini, subjek yang akan dijadikan informan utama antara lain guru sejarah kelas XI IPS SMA Negeri 6
Semarang dan SMA Kesatrian 1. Dari kedua SMA tersebut masing-masing diambil satu guru mata pelajaran sejarah kelas XI IPS.
Pemilihan informan dalam penelitian ini berdasarkan kualitas informan dan pertimbangan peneliti, bukan semata-mata berdasarkan
kuantitas. Penentuan sampel dalam penelitian kualitatif dilakukan saat peneliti mulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung
emergent sampling design. Caranya yaitu peneliti memilih orang tertentu yang dipertimbangkan akan memberikan data yang diperlukan, selanjutnya
berdasarkan data atau informasi yang diperoleh dari sampel sebelumnya itu,
peneliti dapat menetapkan sampel lainnya yang dipertimbangkan akan memberikan data lebih lengkap. Sugiyono, 2009:209.
F. Teknik Pengumpulan Data