1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa. Di dalam pembelajaran ada kegiatan
memilih, menetapkan dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Pembelajaran lebih menekankan pada cara-
cara untuk mencapai tujuan yang berkaitan dengan bagaimana cara mengorganisasikan materi pelajaran, menyampaikan materi pelajaran, dan
mengelola pembelajaran Sutikno, 2013:32. Dalam kurikulum pendidikan di Indonesia terdapat berbagai macam
mata pelajaran, salah satunya adalah pelajaran sejarah. Pelajaran sejarah pada umumnya merupakan suatu perkenalan dengan riwayat manusia di dunia,
yaitu manusia yang memperjuangkan kehidupan yang bahagia, adil dan makmur supaya dapat mencapai kesadaran tentang dasar dari tujuan hidup
manusia pada hakekatnya. Dalam hubungan ini maka pelajaran sejarah adalah suatu usaha untuk ikut membentuk jiwa manusia. Dalam sejarah tampak pula
betapa banyak corak perjuangan. Perjuangan itu meliputi seluruh kehidupan manusia; kebudayaan; politik; ekonomi; sosial; dsb. Peristiwa-peristiwa
penting yang mengenai perjuangan itu layak dikenal dan dipahami oleh siswa, maka ditegaskan bahwa tujuan pelajaran sejarah pada umumnya ialah
memperkenalkan siswa kepada riwayat perjuangan manusia untuk mencapai
kehidupan yang bebas, bahagia, adil, dan makmur, serta menyadarkan siswa tentang dasar dan tujuan kehidupan manusia berjuang pada umumnya Ali,
2005:349-350. Pada umumnya pembelajaran sejarah di berbagai tingkat sekolah
adalah penyampaian materi mengenai peristiwa-peristiwa sejarah oleh guru kepada siswa. Materi pelajaran yang disampaikan hanya berupa fakta-fakta
dari rangkaian peristiwa sejarah berdasarkan urutan waktu. Keadaan tersebut juga masih terjadi pada pembelajaran sejarah di tingkat sekolah menengah
atas SMA. Pemberian materi pelajaran yang hanya berupa peristiwa- peristiwa sejarah masa lalu, membuat siswa hanya dapat membayangkan
materi yang disampaikan guru dalam angan-angan. Keadaan seperti itu membuat siswa sulit menyerap materi yang disampaikan guru, sehingga siswa
tidak dapat memahami pelajaran dengan baik. Pemberian materi pelajaran yang hanya berupa peristiwa sejarah
secara terus menerus, akan membuat siswa hanya memperoleh pengetahuan tentang masa lalu saja. Siswa tidak dapat memahami hubungan dan
keterkaitan antara peristiwa sejarah dengan fenomena yang terjadi pada masa sekarang. Kochhar 2008 menjelaskan bahwa salah satu sasaran
pembelajaran sejarah di tingkat menengah atas SMA adalah meningkatkan pemahaman terhadap proses perubahan dan perkembangan yang dilalui umat
manusia hingga mampu mencapai tahap perkembangan yang sekarang ini. Keterampilan guru diperlukan dalam pembelajaran guna memberikan
gambaran peristiwa sejarah secara jelas kepada siswa, sehingga siswa mampu
memahami materi pelajaran. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru adalah dengan mengajak siswa pada peritiwa masa sekarang, yang berkaitan
dengan peristiwa sejarah yang terjadi di sekitar mereka. Lingkungan di sekitar siswa terdapat berbagai peristiwa sejarah, yang dapat membantu guru untuk
mengembangkan pemahaman siswa tentang masa lalu. Umumnya siswa akan lebih tertarik terhadap pelajaran sejarah apabila berhubungan dengan situasi
nyata di sekitarnya, sehingga siswa dapat menggambarkan suatu peristiwa masa lalu seperti dalam pelajaran sejarah Isjoni, 2007:14-15. Hal tersebut
juga didukung dengan konsep pembelajaran kontekstual atau CTL contextual teaching and learning. Pembelajaran CTL adalah konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama yakni:
konstruktivisme constructivism, bertanya questioning, inkuiri inquiry, masyarakat belajar learning community, pemodelan modeling, dan
penilaian autentik authentic assessment Trianto, 2009:107. Pembelajaran sejarah di SMA Negeri 6 Semarang dan SMA Kesatrian
1 telah memanfaatkan peristiwa aktual sebagai sumber belajar. Dalam pembelajaran guru tidak hanya menyampaikan materi berupa peristiwa
sejarah saja, namun guru juga memberikan berbagai informasi mengenai peristiwa aktual yang berkaitan dengan materi pelajaran kepada siswa.Alasan
guru memanfaatkan peristiwa aktual sebagai sumber belajar agar siswa tidak
hanya sekadar membayangkan peristiwa sejarah, tetapi juga dapat melihat dan mengamati langsung fakta sejarah. Pemanfaatan peristiwa aktual sebagai
sumber belajar dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran karena dapat memberikan pengalaman langsung pada siswa, yaitu dengan
memadukan materi yang sedang dipelajari dengan keadaan nyatanya. Peristiwa aktual merupakan sejarah yang sedang dalam proses
pembentukan. Oleh karena itu, peristiwa aktual dapat membantu menutup kesenjangan di antara informasi yang terkandung dalam buku sejarah dan
perkembangan yang sangat cepat yang terjadi di dunia. Tidak ada buku pelajaran sejarah yang setelah dipelajari dan dicerna akan memberikan
informasi yang lengkap dan terkini tentang segala hal Kochhar, 2008:430- 431.
Berdasarkan uraian tersebut dapat dijelaskan bahwa materi pelajaran yang dikaitkan dengan peristiwa nyata dalam kehidupan sehari-hari, dapat
membantu siswa dalam memahami pelajaran yang disampaikan guru. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang pemanfaatan
peristiwa aktua l sebagai sumber belajar dengan judul “PEMANFAATAN
PERISTIWA AKTUAL SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN POKOK BAHASAN PERGERAKAN NASIONAL
INDONESIA PADA SISWA KELAS XI IPS STUDI KASUS DI SMA NEGERI 6 SEMARANG DAN SMA KESATRIAN 1 TAHUN AJARAN
201220 13”.
B. Rumusan Masalah