Survey Konsumsi Jagung METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Survey Konsumsi Jagung

Metode penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data adalah teknik survey dengan alat bantu kuesioner. Jumlah responden yang digunakan adalah 100 orang. Responden dibagi menjadi 2 kelompok besar konsumen jagung, yakni kelompok konsumen yang bermukim di sentra penanaman jagung Bojonegoro dan kelompok konsumen yang berada di daerah urban Bogor. Pengambilan sampel responden dilakukan secara purposive sampling technique atau suatu penarikan sampel non-random dengan dasar sampling availability. Ukuran contoh responden ditentukan menggunakan persamaan : Dalam hal ini : p adalah proporsi popuasi yang akan diukur, n = besar contoh yang ditarik, Z = nilai tabel Z yang sesuai dengan besarnya α yang digunakan, dan E besarnya ketelitian yang diinginkan. Dalam penentuan besarnya ukuran contoh responden yang harus ditarik digunakan besar proporsi responden yang mengonsumsi jagung terhadap populasi konsumen jagung di Bogor dan Bojonegoro adalah p = 5 atau p = 0.05; dan 1- p = 0.95. Dengan menggunakan presisi sebesar 5 besarnya sampel responden yang akan ditarik berdasarkan persamaan adalah sebesar : 1.96 2 0.05 1-0.05 n = = 72 0.05 2 Survey yang dilakukan di penelitian ini menggunakan ukuran contoh 100 orang responden yang berarti lebih besar dari seharusnya, yakni 72 orang. Hal ini untuk mengantisipasi adanya responden yang tidak menjawab pada pertanyaan tertentu. Penelitian didasarkan pada tahapan penelitian validitas metodologi penelitian survey Singarimbun dan Effendi, 1995. Tahapan tersebut digambarkan pada flow chart Gambar 5. Z 2 p 1-p n = E 2 Penentuan sampel, teknik dan cara pengambilan Pembuatan kuesioner Ujicoba kuesioner Pengumpulan data Tabulasi data Analisis Data Pembuatan laporan Gambar 5. Skema Tahapan Penelitian Survei Kuesioner yang telah disusun diujicoba terlebih dahulu sebelum diajukan pada responden yang sebenarnya. Tujuannya adalah untuk memperbaiki desain kuesioner yang telah dibuat serta memberi kesempatan kepada responden untuk memberikan saran dalam pembuatan kuesioner. Contoh kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 2. Untuk mengetahui kelayakan kuesioner dilakukan uji validitas dan realibilitas terhadap 24 kuesioner yang telah diisi sebagai sampel. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan uji korelasi berdasarkan metode One shot pengukuran satu kali yaitu memasukkan data yang diperoleh dari kuesioner ke program SPSS versi 12 for windows. Pembuatan kuesioner didasarkan pada tujuan penelitian. Pertanyaan yang disusun merupakan kombinasi dari pernyataan tertutup dan pertanyaan terbuka. Jenis pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner meliputi data identitas responden, tingkat kesukaan akan produk berbasis jagung, cara memperoleh produk olahan jagung, frekuensi makan dan jenis-jenis produk jagung yang biasa dikonsumsi. Data identitas responden meliputi nama, umur dan jenis kelamin. Pada butir tingkat kesukaan, responden diminta memilih tingkat kesukaan ”suka”, ”netral”, hingga ”tidak suka” terhadap produk berbasis jagung. Pengolahan dilakukan menggunakan uji Duncan untuk melihat adanya perbedaan yang nyata atau tidak terhadap kesukaan responden di kedua lokasi. Selanjutnya, pada butir akses untuk mendapatkan produk berbasis jagung, responden diberikan pilihan ’warung’, ’pasar’, ’minimarket’ dan ’supermarket’. Pengolahan juga dilakukan menggunakan uji Duncan untuk melihat kecenderungan responden di kedua lokasi dalam memilih tempat membeli produk olahan jagung. Frekuensi makan merupakan butir pertanyaan kuesioner yang digunakan untuk mengetahui seberapa sering responden mengkonsumsi produk berbasis jagung dalam seminggu. Selanjutnya, kuesioner menampilkan 10 jenis produk jagung yang beredar di pasaran. Responden diminta memilih produk jagung yang biasa dikonsumsi dan diberikan tingkatan frekuensi secara kualitatif, mulai dari ”jarang”, ”kadang-kadang” hingga ”sering”. Selain itu, pengolahan data juga menggunakan uji korelasi Spearman, Pearson Product dan Chi-Square untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antara masing-masing variabel yang diuji. Variabel-variabel yang diuji adalah hubungan antara lokasi domisili responden dengan tingkat kesukaan terhadap produk jagung, hubungan antara lokasi domisili responden dengan frekuensi konsumsi, hubungan antara tingkat kesukaan dengan frekuensi konsumsi dan hubungan antara frekuensi dan porsi konsumsi produk jagung. Hasil analisis korelasi ini digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi produk jagung responden.

B. Analisis Aflatoksin Menggunakan Thin Layer Chromatography TLC