Perbandingan jumlah spora dan volume Na-alginat optimal

126 dan direndam selama 5 jam. Benih yang mengapung dibuang, selanjutkan benih ditiriskan selama 30 menit, dan dikecambahkan. Bibit yang sudah berkecambah umur 3 minggu siap diinokulasi dengan spora enkapsulasi Na-alginat. Enkapsulasi spora diinkubasi 0, 1 dan 2 bulan dan kontrol tanpa enkapsulasi, se- lanjutnya masing- masing diinokulasikan pada P. phaseoloides.L. dan diulang masing- masing 5 kali . Peubah yang diamati jumlah spora dan persentase infeksi akar.

2.4. Pelaksanaan percobaan

Hasil percobaan 1 yang terbaik digunakan untuk percobaan 2, selanjutnya digunakan untuk pengujian viabilitas spora enkapsulasi. Sebagai tanaman penguji digunakan P. phaseoloides.L. umur 3 minggu, spora yang dienkapsulasi diinokulasikan dan diinkubasi selama 0, 1, dan 2 bulan. Masing- masing perlakuan diulang sebanyak lima kali. Tanaman inang yang sudah diinokulasi diletakkan pada ember berukuran 60x40 cm yang berisi air sebanyak 2 l. Tanaman disiram 2 hari sekali dengan me masukkan air sebanyak 1 l ke dalam ember percobaan. Setelah tanaman inang berumur 6 minggu dilakukan pemupukan 2 kali seminggu sampai umur 8 minggu dengan hiponeks merah 1,5 gl. Selanjutnya dilakukan pemupukan 1 minggu sekali, dan kadar pupuknya diturunkan menjadi 1 gl sampai umur 11 minggu, selanjutnya tidak dilakukan pemupukan sampai umur 12 minggu 3 bulan. Rancangan percobaan yang digunakan antara lain percobaan 1 menggunakan uji kualitatif, percobaan 2 menggunakan analisis statistik kualitatif, yaitu dengan menghitung rataan jumlah spora yang terenkapsulasi, dan percobaan 3 digunakan Rancangan Acak Lengkap RAL faktorial 4x2x5 dengan 5 ulangan. Faktor pertama adalah lama waktu inkubasi spora dalam enkapsulasi Na-alginat dan faktor kedua adalah jenis CMA. Data hasil penelitian dari masing- masing percobaan yang diperoleh dianalisis dengan analisis varians, sedang kesimpulan diambil berdasarkan uji F Fisher test, apabila hasil uji F tersebut menunjukkan beda nyata atau beda sangat nyata antar perlakuan, maka pengujian dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan DMRT dengan tingkat kepercayaan 95 P 0,05.