18. Pembagian Peran Sumberdaya Manusia
Pembagian peran tenaga kerja di industri tempe tergolong sangat sederhana. Sumberdaya manusia umumnya terbagi menjadi sumberdaya
manusia bagian produksi dan pemasaran. Di bidang produksi biasanya dikerjakan secara bersama-sama dan kadang-kadang juga bergantian. Dari
data terlihat perbedaan antara industri yang tergolong sukses dan kurang sukses. Kelompok industri sukses semua melakukan pembagian peran
sumberdaya manusia sedangkan kelompok industri kurang sukses hanya 50 yang melakukan pembagian peran sumberdaya manusia. Aktivitas usaha
tempe sangat padat dari mulai produks sampai dengan pemasaran. Aktivitas yang padat ini membutuhkan sumberdaya manusia yang memedahi dan bisa
lebih fokus. Sehingga pembagian peran sumberdaya manusia diduga menjadi faktor kunci sukses usaha tempe.
19. Persyaratan Kedelai
Dalam hal persyaratan bahan baku kedelai, 87.5 responden pengrajin tempe mensyaratkan adanya persyaratan-persyaratan tertentu seperti besar dan
utuh, sedangkan responden pengrajin tempe yang kurang sukses hanya 33.33 yang meminta persyaratan mutu kedelai. Dari data ini terlihat
perbedaan antara kelompok industri sukses dan kurang sukses. Namun demikian setelah dilakukan verifikasi kembali di lapangan ternyata walaupun
tidak meminta persyaratan mutu kedelai, hal ini tidak begitu berpengaruh terhadap mutu dari tempe. Hal ini disebabkan antara kelompok industri tempe
yang sukses dan kurang sukses sama-sama memakai kedelai impor dari Amerika Serikat. Mutu tempe sangat tergantung dari kemampuan pengrajin
dalam proses pembuatan tempe, sehingga persyaratan kedelai diduga bukan merupakan faktor kunci sukses dalam berwirausaha tempe.
20. Anggaran Dana Khusus Pemilik
Anggaran dana khusus pemilik diduga menjadi faktor kunci sukses wirausaha tempe. Hal ini dikarenakan, terdapat perbedaan antara industri
tempe yang sukses dan kurang sukses. Responden pengrajin tempe sukses
sudah ada anggaran dana khusus pemilik sebanyak 50, sedangkan responden pengrajin tempe yang kurang sukses hanya 8.33 yang menganggarkan dana
khusus pemilik. Anggaran dana khusus pemilik berkaitan dengan pencatatan keuangan usaha, yang juga diduga menjadi salah satu faktor kunci sukses
usaha tempe. Selain itu anggaran dana khusus pemilik juga merupakan wujud penghargaan terhadap pekerjaan pemilik usaha yang umumnya jarang
mendapatkan perhatian dari pengrajin tempe yang kurang sukses.
21. Tenaga Pemasar Tetap