Perencanaan Kapasitas Neraca Massa

24 untuk pendirian industri ini adalah Kabupaten Bogor karena lokasi ini dekat dengan konsumen yang akan dibidik, yaitu industri pengolahan hasil perikanan. Kriteria pemilihan lokasi pabrik yang akan didirikan antara lain : a. Kedekatan dengan jalan raya. Karena pabrik yang akan dibangun ini mengutamakan kedekatan dengan konsumen, maka kedekatan dengan jalan raya menuju lokasi konsumen merupakan faktor penting untuk kemudahan sarana transportasi. b. Tenaga listrik dan air. Pasokan tenaga listrik penting dalam industri ini mengingat faktor pembekuan sangat penting untuk mutu produk fillet. Ketersediaan air selain dibutuhkan dalam proses produksi juga dibutuhkan untuk kolam penampungan bahan baku untuk menjaga kesegarannya. Oleh karena itu kedekatan dengan sumber air seperti sungai atau waduk turut menjadi faktor yang diperhitungkan. c. Lingkungan Karena dalam proses produksi dan hasil akhir produk mementingkan kebersihan sebagai bahan baku untuk produk konsumsi, maka lokasi pabrik yang didirikan pun harus bersih dan jauh dari lokasi pembuangan sampah atau pembuangan limbah. Selain itu untuk kelancaran proses produksi, maka lokasi pabrik harus jauh dari lokasi yang sering terkena bencana alam seperti banjir, longsor, atau gempa bumi.

2. Perencanaan Kapasitas

Walaupun tidak tersedia data fillet ikan untuk pasar domestik, berdasarkan analisa pasar dan pemasaran disimpulkan masih luasnya peluang pasar untuk produk pengolahan hasil perikanan. Dalam penentuan kapasitas produksi digunakan data produksi pada unit usaha fillet ‘Patin Kita’, yang menggambarkan jumlah permintaan fillet ikan patin yang ada di unit usaha tersebut. 25 Produksi fillet pada unit usaha ‘Patin Kita’ tahun 2002 sebesar 80 ton, sedangkan pada tahun 2003 sebesar 144 ton. Pada tahun 2002 produksi fillet tersebut belum berjalan optimal karena unit usaha tersebut baru berdiri di tahun 2002, sedangkan pada tahun 2003 kapasitas produksi telah berjalan sesuai dengan kapasitas yang direncanakan. Oleh karena itu, kapasitas produksi untuk industri yang akan didirikan ini sebesar 144 ton per tahun. Untuk menghasilkan 144 ton fillet per tahun, maka bahan baku berupa ikan patin segar yang dibutuhkan adalah sebanyak 221.540 kg. Jumlah ini akan dapat terpenuhi mengingat jumlah penawaran ikan patin di kabupaten Bogor pada tahun 2003 mencapai 759.910 kg. Data penawaran ikan patin di Kabupaten Bogor pada tahun 2003 dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini. Tabel 3. Jumlah penawaran ikan patin di Kabupaten Bogor tahun 2003 Bulan Jumlah kg Januari - Februari 59.650 Maret 68.900 April 68.900 Mei 68.900 Juni 68.900 Juli 64.900 Agustus 64.900 September 68.900 Oktober 72.350 November 75.590 Desember 74.020 Total 759.910 Sumber : Laporan Tahunan, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor, 2003

3. Neraca Massa

Efektifitas proses produksi yang telah berjalan dapat di awasi dengan memperhatikan necara massa dan diagram alir proses produksi perusahaan. Neraca massa terdiri dari sejumlah jumlah input dan output bahan dalam suatu rangkaian proses. Selain berfungsi sebagai upaya pengendalian ketika proses telah berjalan, neraca ini juga berfungsi untuk menentukan kapasitas produksi 26 dari jumlah bahan baku yang tersedia atau besaran jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk dapat memenuhi kapasitas produksi yang diinginkan. Diagram alir dan neraca massa dari proses pengolahan fillet patin beku dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3. 27 Gambar 2. Neraca massa proses pengolahan fillet ikan patin Air 1200 g Air 850 g Air 850 g Loss 160 Gram Buang Kulit Tulang Ikan patin 1000 gram Pencucian Penyiangan Fillet Patin 650 gram Air 1200 g Loss 190 Gram Pencucian SkinningBoning Pencucian Buang Kepala Isi Perut Air 1200 g Air 1200 g 28 Gambar 3. Diagram alir proses pengolahan Fillet patin Air Kotor darah ikan patin Penimbangan Pencucian Penyiangan Buang Kepala Isi Perut Pencucian Pembersihan Darah Pemisahan Kulit Tulang SkinningBoning Pencucian Pembersihan Darah PackingPengemasan Penimbangan PembekuanFreezer Ikan Patin Fillet Patin Beku Air Air Air Kotor Kepala isi perut ikan patin Air Kotor darah ikan patin Kulit tulang ikan patin Air 29

4. Teknologi Proses Produksi