Biaya Investasi Biaya Operasional

41 f. Faktor tingkat suku bunga didasarkan pada tingkat suku bunga fasilitas Kredit Mina Mandiri dari Bank Mandiri sebesar 19. g. Nilai tanah diasumsikan sama tiap tahunnya. h. Biaya pemeliharaan untuk bangunan dan peralatan ditentukan sebesar 2 dari nilai investasi bangunan dan peralatan.

1. Biaya Investasi

Biaya investasi digunakan untuk keperluan pembelian tanah dan perijinannya, pembangunan gedung dan bangunan lainnya, penyediaan peralatan dan perlengkapan untuk proses produksi, alat transportasi, fasilitas kantor, serta biaya pra-operasi. Rincian lengkap dari biaya investasi industri pengolahan fillet patin ini dapat dilihat di Lampiran 4. 1.1. Pengadaan Lahan dan bangunan Luas lahan yang dibutuhkan adalah 1000 m² dengan harga Rp. 300.000,- per meter perseginya. Diperlukan pula biaya perijinan yang besarnya 5 dari biaya lahan, sehingga total biaya pengadaan lahan dan perijinannya adalah Rp. 315.000.000,-. Bangunan yang diperlukan antara lain kolam penampungan seluas 600 m², dengan biaya pembangunan sebesar Rp. 150.000,- per meter persegi, bangunan pabrik, gudang, kantor, lahan parkir, pagar dan pos keamanan. Jumlah dana yang diperlukan untuk pembangunan pabrik dan bangunan lainnya adalah Rp150.200.000,-. 1.2. Pengadaan Mesin dan Peralatan serta Fasilitas Kantor Data harga mesin dan peralatan diperoleh dari beberapa tempat penjualan mesin dan peralatan. Biaya penyediaan mesin dan peralatan untuk industri fillet patin ini sebesar Rp. 45.205.000, sedangkan biaya pengadaan fasilitas kantor sebesar Rp. 58.500.000,-. 1.3. Biaya Pra-Operasional. Biaya pra-operasional dibutuhkan untuk membiayai kegiatan sebelum investasi proyek dilaksanakan. Kegiatan tersebut antara lain biaya penarikan tenaga kerja, studi kelayakan, menyewa jasa konsultan, dan lain-lain. Biaya pra-operasional diasumsikan sebesar 42 10 dari total biaya investasi, dalam industri fillet patin ini maka besarnya biaya pra-operasional adalah Rp. 58.375.500,-.

2. Biaya Operasional

2.1. Biaya Tetap Tahunan Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan pada setiap tahun dan besarnya tidak terkait langsung dengan jumlah produksi. Biaya tersebut antara lain biaya tenaga kerja tak langsung, pembayaran listrik dan air, telepon, dan biaya lainnya. Hasil penghitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5. 2.2. Biaya Variabel Tahunan Biaya variabel biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan tiap tahun dan besarnya tergantung dari jumlah produksi. Biaya yang dimaksud adalah biaya pengadaan bahan baku dan input, serta biaya tenaga kerja langsung. Bahan baku yang digunakan hanyalah ikan patin tanpa penambahan zat lainnya, sedangkan jumlah tenaga kerja langsung untuk berproduksi pada kapasitas 100 adalah 18 orang. Jumlah biaya pengadaaan bahan baku dan input menjadi biaya yang paling besar dalam biaya operasional industri fillet patin ini. Hasil penghitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5.

3. Neraca Pembayaran Investasi