Kisi-Kisi Instrumen METODE PENELITIAN

d. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Tabel 3.4 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siklus Kompetensi Dasar Materi Indikator I Menghitung volume kubus dan balok 1. Volume kubus 2. Volume balok 1. Memahami sifat-sifat kubus dan balok 2. Membuktikan rumus volume kubus 3. Membuktikan rumus volume balok II Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume kubus dan balok 1. Volume kubus 2. Volume balok 1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume kubus 2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume balok III Menghitung dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume kubus dan balok 1. Volume kubus 2. Volume balok 1. Memahami sifat-sifat kubus dan balok 2. Membuktikan rumus volume kubus 3. Membuktikan rumus volume balok 4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume kubus 5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume balok

3.7 Kalibrasi Instrumen Tes

Tes digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa. Penyusunan instrumen dibuat sesuai indikator yang ada pada kisi-kisi dan sesuai dengan pokok bahasan yang menjadi materi perlakuan. Intrumen kemudian diuji validitas isinya untuk mengetahui apakah butir-butir tersebut sesuai dengan indikator dari variabel hasil belajar. Selanjutnya melakukan validitas butir, yaitu melakukan uji coba instrument. Kalibrasi instrumen dilakukan untuk menjamin validitas dan reabilitas. Ujicoba instrumen dilakukan sebelum penelitian dilakukan.

3.7.1 Validitas Instrumen

Validitas isi dari soal tes sebaiknya memperhatikan materi dan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Sedangkan untuk menilai validitas butir soal empiris dilakukan melalui ujicoba. Tes tersebut dikatakan valid jika tes tersebut tepat mengukur apa yang hendak diukur. Untuk mengetahui validitas butir soal empiris, dilakukan dengan mengkorelasikan skor butir soal tersebut dengan skor total yang diperoleh. Untuk menguji validitas soal Vi digunakan rumus korelasi Product Moment Pearson dengan rumus sebagai berikut : Keterangan : rxy = koefisien korelasi antara X dan Y n = jumlah sampel x = jumlah skor item y = jumlah skor total Sugiyono, 2008: 255 Dengan kriteria validitas sebagai berikut : 0,00 ≤ r xy ≤ 1,20 : Soal memiliki validitas sangat rendah 0,20 r xy ≤ 0,40 : Soal memiliki validitas rendah 0,40 r xy ≤ 0,60 : Soal memiliki validitas cukup 0,60 r xy ≤ 0,80 : soal memiliki validitas tinggi 0,80 r xy ≤ 1,00 : Soal memiliki validitas sangat tinggi Arikunto, 2003: 75

3.7.2 Reliabilitas Instrumen

Sebuah alat tes dikatakan reliabel jika hasil-hasil tes tersebut menunjukan ketetapan apabila diteskan berkali-kali dan relatif tidak berubah walupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda. Tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberi hasil yang tetap. Maka reabilitas berhubungan dengan ketetapan atau keajekan hasil tes. Untuk mengetahui reliabilitas tes digunakan rumus alpha, seperti yang dikemukaan Arikunto, 2003: 103 menyatakan bahwa untuk menguji reliabilitas soal dapat digunakan rumus KR-21, sebagai berikut :                   2 2 11 1 1 t t S S k k r Keterangan : r11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan ΣSt 2 = Jumlah varian butir 2 t S = Varian total Kriteria reliabilitas soal sebagai berikut : r n = 0,800 – 1,00 : Realibilitas soal sangat tinggi r n = 0,600 – 0,799 : Reliabilitas soal tinggi r n = 0,400 – 0,599 : Reliabilitas soal sangat cukup r n = 0,200 – 0,399 : Reliabilitas soal rendah r n 0,200 : Reliabilitas soal sangat rendah Untuk melihat signifikansi perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen, digunakan uji t. = 1 2 1 1 + 1 2 = 1 1 1 2 + 2 1 2 2 1 + 2 2 Tolak H, jika t hitung T tabel Sugiyono, 2008 : 273

3.7.3 Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang kurang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda antara 0,00 sampai dengan 1,00. Ada tiga titik pada daya pembeda yaitu : -1,00 0,00 1,00 Daya pembeda negatif Daya pembeda rendah Daya pembeda tinggi Menurut ketentuan yang sering dipakai, daya pembeda dapat diklasifikasikan sebagai berikut : D : 0,00 – 0,20 = jelek D : 0,21 – 0,40 = cukup D : 0,41 – 0,70 = baik D : 0,71 – 1,00 = baik sekali Arikunto, 2003: 223

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KOMPETENSI DASARMENGHITUNG VOLUME KUBUS DAN BALOK MELALUI CONTEXTUAL Peningkatan Hasil Belajar Matematika Kompetensi Dasar Menghitung Volume Kubus Dan Balok Melalui Contextual Teaching And Learning Pada Siswa

0 1 14

MMENING MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN BALOK MELALUI PENDEKATAN BELAJAR TUNTAS (Mastery Learning) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I PULE TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 5 18

PENDAHULUAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN BALOK MELALUI PENDEKATAN BELAJAR TUNTAS (Mastery Learning) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I PULE TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 4 9

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INSTANT ASSESSMENT (PTK Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Kubus dan Balok di Kelas VIII SMP Al Islam Kalijambe Sragen).

0 1 8

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI VOLUME KUBUS DAN BALOK MELALUI COOPERATIVE LEARNING UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI VOLUME KUBUS DAN BALOK MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW KELAS V SDN 03 JATISOBO KECAMATAN JA

0 0 14

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN BALOK MELALUI Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Volume Kubus dan Balok Melalui Pendekatan Belajar Tuntas (Mastery Learning) pada Siswa Kelas V SD Negeri I Pule Tahun P

0 1 18

PENDAHULUAN Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Volume Kubus dan Balok Melalui Pendekatan Belajar Tuntas (Mastery Learning) pada Siswa Kelas V SD Negeri I Pule Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 1 9

MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PORTOFOLIO PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PORTOFOLIO PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK DI SMP NEGERI 1 TAWANGMANGU KELAS VII TAHUN AJARAN 2004/2005.

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGHITUNG VOLUME DAN LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG MELALUI Peningkatan Hasil Belajar Matematika Menghitung Volume Dan Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Media Bangun Ruang Pada Siswa Kelas V SDN 1 Sawahan Kecamatan Ju

0 1 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGHITUNG VOLUME DAN LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG MELALUI Peningkatan Hasil Belajar Matematika Menghitung Volume Dan Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Media Bangun Ruang Pada Siswa Kelas V SDN 1 Sawahan Kecamatan Ju

0 1 15