Kejadian bencana yang bisa ditangani sesuai standar kapasitas bencana Jumlah Kawasan Permukiman Kumuh

Bupati Pesisir Selatan Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 | III- 2 7 Angin Badai 4 4 8 Orang HilangHanyut 16 13 16 13 9 Diserang Hewan 1 1 10 Keracunan Makanan 11 Gempa 2 2 12 Tertimpa Pohon 9 22 9 22 Total Kejadian 92 101 88 99 Sumber: Badan Penanggulangan Bencana Daerah, 2017 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2015 jumlah kejadian bencana sebanyak 92 kali kejadian dan yang tertangani sebanyak 88 kali bencana. Bencana yang tidak tertangani yaitu bencana kebakaran sebanyak 4 kali. Hal ini disebabkan karena keterlambatan dalam melaporkan kejadian bencana tersebut. Pada tahun 2016 jumlah kejadian bencana sebanyak 101 kali bencana dan yang tertangani sebanyak 99 kali bencana. Bencana yang tidak tertangani yaitu bencana kebakaran sebanyak 4 kali. Hal ini juga disebabkan karena keterlambatan dalam melaporkan kejadian bencana tersebut. Untuk menangani kejadian bencana tersebut, dibutuhkan peralatan dan perlengkapan yang cukup. Berikut data jenis perlengkapanperalatan dalam penanganan bencana. Tabel 3.28. Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Kejadian Bencana yang Bisa Ditangani Tahun 2015-2016 No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2015 2016 2015 2016 1. Kejadian Bencana yang bisa ditangani sesuai standar kapasitas bencana 95,7 98,02 NA 140,03 Sumber: BPBD, 2017 Capaian Kejadian Bencana yang bisa ditangani sesuai standar kapasitas bencana tahun 2016 = 140,03 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2015 realisasi kejadian bencana yang bisa ditangani sesuai standar kapasitas bencana sebesar 95,7, namun tingkat capaiannya tidak Bupati Pesisir Selatan Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 | III- 2 bisa diukur karena target untuk indikator tersebut tidak tercantum dalam RPJMD Tahun 2010-2015. Pada tahun 2016, realisasi kejadian bencana yang bisa ditangani sesuai standar kapasitas bencana sebesar 98,02 dengan tingkat capaian sebesar 140,03. Program-program yang telah dilaksanakan untuk mendukung pencapaian target indikator kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Kuantitas Dan Kualitas Infrastruktur Ekonomi Secara Berkelanjutan antara lain : 1 Program Pembangunan jalan dan Jembatan 2 Program Rehabilitasi Pemeliharaan jalan dan jembatan 3 Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya 4 Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan 5 Program Pengembangan Lingkungan Sehat 6 Program Lingkungan Sehat Perumahan 7 Program Pengembangan dan Pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya 8 Program Lingkungan Sehat Perumahan 9 Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan 10 Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan 11 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ 12 Program Peningkatan Pelayanan Angkutan 13 Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas 14 Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan bermotor 15 Program Peningkatan Pelayanan Terminal dan Perpakiran 16 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa 17 Program peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 18 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan 19 Program Kesiapsiagaan 20 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Penanggulangan Bencana 21 Program peningkatan Kapasitas dan Partisipasi Masyarakat dan Pemangku Lainnya dalam Pengurangan resiko Bencana 22 Program penanganan Tanggap Darurat Bupati Pesisir Selatan Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 | III- 3 Program tersebut didukung oleh dana sebesar Rp169.661.502.454,00 terealisasi sebesar Rp166.635.413.695,00 atau 98,22. Ini berarti, dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2016 terdapat efisiensi anggaran sebesar 1,78 atau Rp3.026.088.489,00. SASARAN 2.1.2 MENINGKATNYA KUANTITAS DAN KUALITAS INFRASTRUKTUR SOSIAL Tabel 3.29. Capaian indikator kinerja sasaran strategis 2.1.2 No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian 1. Penguatan Lembaga Ekonomi Masyarakat untuk mendukung infrastruktur ekonomi 25 25,94 103,76 Rata-rata Capaian 103,76 Dari tabel 3.29. dapat dilihat, rata-rata capaian 1 satu indikator kinerja sasaran strategis 2.1.2 sebesar 103,76.. Pencapaian sasaran strategis 1.1.1. termasuk Sangat berhasil dengan kategori Sangat baik. Jenis kelembagaan ekonomi masyarakat yang dimaksud dalam sasaran di atas yaitu UPK, BUMNag, BUMNag Bersama. Berikut ini tabel kelembagaan ekonomi masyarakat. Tabel 3.30. Kelembagaan Ekonomi Masyarakat Tahun 2016 No. Jenis Kelembagaan Target Realisasi 1 UPK 15 15 2 Badan Usaha Milik Nagari BUMNag 180 40 3 Badan Usaha Milik Nagari BUMNag Bersama 15 Jumlah 212 55 Bupati Pesisir Selatan Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 | III- 3 Sumber: Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk dan KB, 2017 Dari data di atas terlihat bahwa dari 212 kelembagaan ekonomi masyarakat yang ditargetkan tahun 2016, baru 55 kelembagaan ekonomi masyarakat yang sudah terbentuk dan terbina atau 25, 94. Tabel 3.31. Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Penguatan Lembaga Ekonomi Masyarakat Untuk Mendukung Infrastruktur Ekonomi Tahun 2015-2016 No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2015 2016 2015 2016 1. Penguatan Lembaga Ekonomi Masyarakat untuk mendukung infrastruktur ekonomi NA 25,94 NA 103,76 Sumber: Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk dan KB, 2017 Capaian Penguatan Lembaga Ekonomi mendukung infrastruktur ekonomi tahun 2016 Masyarakat untuk = 103,76 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa capaian realisasi dan target indikator Penguatan Lembaga Ekonomi Masyarakat untuk mendukung infrastruktur ekonomi tidak dapat diukur karena indikator ini tidak termasuk dalam RPJMD 2010-2015. Pada tahun 2016, Lembaga Ekonomi Masyarakat untuk mendukung infrastruktur ekonomi ditargetkan sebesar 25 dan realisasi sebesar 25,94 dengan capaian kinerja 103,76. Program-program yang telah dilaksanakan untuk mendukung pencapaian target indikator kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya Kuantitas Dan Kualitas Infrastruktur Sosial antara lain : 1. Program peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaanNagari 2. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi PerdesaanNagari Bupati Pesisir Selatan Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 | III- 3 Program tersebut didukung oleh dana sebesar Rp129.514.600,00 terealisasi sebesar Rp124.242.007,00 atau 95,93. Ini berarti, dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2016 terdapat efisiensi anggaran sebesar 4,07 atau Rp5.272.593,00. MISI 3 : MEWUJUDKAN KEHIDUPAN BERAGAMA YANG RUKUN, TOLERAN DAN MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI BUDAYA ABS-SBK Misi ini mengandung dua kata kunci yaitu 1 mewujudkan kehidupan beragama yang rukun dan toleran dan 2 mengembangkan nilai budaya ABSSBK. Yang dimaksud dengan kehidupan beragama yang rukun dan toleran dalam misi ini adalah adanya saling menghargai dalam hal membangun hubungan manusia dengan Allah SWT dan hubungan manusia dengan manusia. Yang dimaksud dengan nilai budaya ABS-SBK merupakan perwujudan ajaran Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat berbangsa dan bernegara yang menjadi nilai substantif dalam pelaksanaan pembangunan. Nilai substantif tersebut yakni nilai Kebenaran, Kejujuran, Keadilan yang indikator pengamalannya terekam dalam Praktek Ibadah, Pola Pandang dan Karakter Masyarakatnya dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk mewujudkan misi tersebut, tujuan dan sasaran strategis yang akan dicapai dari pelaksanaan program dan kegiatan adalah sebagai berikut: Tujuan 1 : Mewujudkan perubahan sikap mental masyarakat, revitalisasi kelembagaan agama dan kelembagaan sosial kemasyarakatan sesuai nilai-nilai agama, adat, budaya dan kearifan lokal Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, hasil yang akan dicapai ditetapkan dalam sasaran strategis sebagai berikut: SASARAN 3.1.1 TERWUJUDNYA PELAKSANAAN REVOLUSI MENTAL, SESUAI DENGAN NILAI- NILAI AGAMA, ADAT, BUDAYA DAN KEARIFAN LOKAL Bupati Pesisir Selatan Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 | III- 3 Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategis 3.1.1 terdiri dari 1 satu indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagaimana tercantum pada tabel berikut ini: Tabel 3.32. Capaian indikator kinerja sasaran strategis 3.1.1 No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian 1. Lahirnya produk hukum daerah tentang muatan lokal dokumen - - - Rata-rata Capaian -

1. Lahirnya produk hukum daerah tentang muatan lokal

Indikator Lahirnya produk hukum daerah tentang muatan lokal pada tahun 2016 tidak ditargetkan, dan baru pada tahun 2018 indikator ini menjadi target kinerja daerah. Artinya untuk indikator lahirnya produk hukum daerah tentang muatan lokal tidak kita lakukan pengukuran dalam penilaian kinerja tahun 2016. SASARAN 3.1.2 BUDAYA TERWUJUDNYA PENGUATAN KELEMBAGAAN AGAMA, ADAT DAN Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategis 3.1.2 terdiri dari 3 tiga indikator kinerja, dengan capaian kinerja sebagaimana tercantum pada tabel berikut ini: Tabel 3.33. Capaian indikator kinerja sasaran strategis 3.1.2 Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 | III- 3 Bupati Pesisir Selatan No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian 1. Kompetensi dan kualifikasi pemangku adat dan agama 60 NA NA 2 Lembaga adat dan agama yang melaksanakan peran dan fungsinya 60 NA NA Pelestraian Nilai-nilai Seni dan Budaya 60 50 83,33 Rata-rata Capaian 83,33 Dari tabel 3.33. dapat dilihat, rata-rata capaian 3 tiga indikator kinerja sasaran strategis 3.1.2 sebesar 83,33. Pencapaian sasaran strategis 3.1.2. termasuk Berhasil dengan kategori Baik.

1. Kompetensi dan kualifikasi pemangku adat dan agama

Untuk mengukur tingkat kemampuan dan kualitas pemangku adat dan agama ditengah masyarakat memerlukan kajian khusus, karena individu yang dilibatkan dan akan dinilai adalah tokoh masyarakat dengan tingkat pendidikan yang berbeda-beda serta belum ada standarisasi bagi pemangku adat dan agama dalam hal tingkat pendidikan. Berdasarkan hal tersebut, indikator ini masih dilakukan pengkajian oleh OPD terkait sehingga indikator ini belum dijadikan target pencapaian kinerja tahun 2016.

2. Lembaga adat dan agama yang melaksanakan peran dan fungsinya

Kondisi yang sama juga berlaku untuk indikator lembaga adat dan agama yang melaksanakan peran dan fungsinya. Sampai saat ini, di Kabupaten Pesisir Selatan telah memiliki 37 Kerapatan Adat Nagari KAN dan 1 Lembaga Kerapatan Adat Alam Mingkabau LKAAM. Penilaian untuk indikator ini masih belum dilaksanakan karena memerlukan kajian khusus terkait kelembagaan dan program kegiatan pendukungnya. Hal ini berkaitan dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang memerlukan penyamaan persepsi terhadap pembinaan desa Pemerintahan NagariDesa dengan Nagari bagian dari struktur kemasyarakatan yang sudah ada oleh OPD yang terkait. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka pada tahun 2016 belum dilakukan pengukuran dalam penilaian kinerja tahun 2016.