Telur Ikan Peningkatan Produksi Utama

Bupati Pesisir Selatan Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 | III- 4 c. Itik ekor 147.921 149.400 Sumber : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Tahun 2017 Dari tabel diatas terlihat peningkatan produksi telur dari -3,53 ditahun 2015 menjadi 6,51 di tahun 2016, sedangkan untuk populasi unggas dan konsumsi daging dan telur mengalami peningkatan di tahun 2016.

e. Ikan

Kabupaten Pesisir Selatan merupakan daerah kepulauan yang kaya akan hasil laut, terutama ikan. Perikanan yang ada di Pesisir Selatan terdiri dari Perikanan Budidaya dan Perikanan Tangkap. Berikut perkembangan produksi perikanan budidaya dan perikanan tangkap Tabel 3.43 Perkembangan Produksi Perikanan di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015-2016 No. Indikator Satuan Tahun 2015 2016 1 Produksi Perikanan Ton 44.324 46.650 a. Perikanan Budidaya Ton 10.327 12.210 b. Perikanan Tangkap Ton 33.997 34.439,9 Sumber : Dinas Perikanan, Tahun 2017 Produksi Perikanan Tangkap tahun 2015 sebesar 33.997 ton, meningkat menjadi 34.439,9 ton di tahun 2016. Perikanan tangkap naik sebesar 422,9 ton dari tahun 2015 ke tahun 2016. Produksi perikanan budidaya ditahun 2016 sebesar 12.210 ton dari 10.327 ton di tahun 2015. Tabel 3.44 Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Peningkatan Produksi Utama Tahun 2015-2016 No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2015 2016 2015 2016 Bupati Pesisir Selatan Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 | III- 4 1. Peningkatan Produksi Utama a. Padi Ton 317.569 274.124 111,06 84,93 b. Jagung Ton 108.976 161.981 73,24 144,87 c. Daging Kg 1.173.571 1.205.295 100 100 d.Telur Kg 1.558.945 1.580.747 99,85 100 e. Ikan Ton 44.324 46.650 84,05 96,19 Dari tabel diatas untuk peningkatan produksi utama yang terdiri dari Padi, Jagung, Daging, Telur dan Ikan, rata-rata meningkat dari tahun 2015 ke tahun 2016, kecuali Padi. Produksi Padi turun dari 317.569 ton di tahun 2015 menjadi 274.124 ton di tahun 2016. Untuk produksi Jagung, capaiannya diatas 100 yaitu sebesar 144,87.

2. Skor Pola Pangan Harapan

Penyelenggaraan urusan pangan di Indonesia diatur dengan Undang-Undang Pangan Nomor 18 Tahun 2012 pengganti Undang-Undang Pangan Nomor 7 Tahun 1996, yang dibangun berdasarkan kedaulatan dan kemandirian pangan. Pola Pangan Harapan adalah susunan beragam pangan atau kelompok pangan yang didasarkan atas sumbangan energinya baik secara absolut maupun relative terhadap total energi baik dalam hal ketersediaan maupun konsumsi pangan, yang mencakup kebutuhan dengan mempertimbangkan aspek-aspek sosial, ekonomi, budaya, aroma dan cita rasa. Tabel 3.45 Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Skor Pola Pangan Tahun 2015-2016 No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2015 2016 2015 2016 1. Skor Pola Pangan Harapan 77,2 72,90 100,26 93,46 Bupati Pesisir Selatan Laporan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 | III- 4 Skor Pola Pangan Harapan tahun 2016 adalah 72,90 dibandingkan tahun 2015 sebesar 77,2. Menurut ketetapan apabila skor aktual kelompok bahan pangan per-hari memang