47
4.4. Profil
“Anak Itik” Di Masyarakat Pesisir Desa Bogak
Salah satu pekerjaan yang ada di pelabuhan dan tangkahan adalah “anak itik”.  Usia  “anak  itik”  yang  masih  tergolong  anak-anak  15-18  tahun
dimaksudkan  sebagai  bentuk  sosialisasi  laut  terhadap  generasi  berikutnya  dari generasi  sebelumnya.  Untuk  lebih  memahami  lebih  dalam  lagi  mengenai  profil
“anak itik”, berikut ini adalah penjelasannya.
4.4.1.   Komposisi
Sebagaimana  pekerjaan  lainnya,  pekerjaan  “anak  itik”  juga  memiliki penghasilan  yang  dianggap  besar  bagi  masyarakat  Desa  Bogak.  Nelayan  akan
selalu  membutuhkan  jasa  “anak  itik”  ketika  kapal  atau  sampan  mereka  sedang ditambatkan, se
hingga pekerjaan “anak itik” juga diminati oleh berbagai kalangan usia.
Bagi  nelayan,  kriteria  yang  paling  penting  bagi  seseorang  jika  ingin menjadi “anak itik” adalah mereka harus bisa menghidupkan mesin kapal. Dengan
kriteria  tersebut,  “anak  itik”  tidak  hanya  dikerjakan  oleh  orang-orang  dengan ekonomi  menengah  kebawah  saja,  anak-anak  dan  remaja  juga  ada  yang  menjadi
“anak itik” dengan alasan hanya untuk menambah penghasilan. Komposisi  “anak  itik”  yang  ada  di  pelabuhan  dan  tangkahan  di  Desa
Bogak  adalah  anak-anak  15-18  tahun  dan  remaja  baik  sudah  menikah  atau belum  menikah  18-25  tahun  serta  dari  berbagai  kalangan  kelas  ekonomi.
Dengan  kriteria  pekerjaan  yang  dianggap  mudah,  “anak  itik”  dipilih  sebagai
Universitas Sumatera Utara
48
pekerjaan  oleh  anak-anak  dan  pemuda  yang  ada  di  Desa  Bogak  untuk  membuat mereka bisa mandiri.
4.4.2.   Jenis kelamin
Pekerjaan “anak itik” hanya dikerjakan oleh laki-laki saja. Bahkan semua pekerja  “tekong”,  nelayan  dan  ABK  adalah  laki-laki.  Masyarakat  Desa  Bogak
memiliki  pandangan  bahwa  yang  pelaut  hanya  boleh  dilakukan  oleh  kaum  laki- laki saja. Hal itu dikarenakan berbagai resiko yang akan dihadapi dan kemampuan
laki-laki dianggap lebih tangguh dan cekatan ketika berada di laut. Bedasarkan  data  lapangan,  masyarakat  Desa  Bogak  adalah  masyarakat
yang  patriakat,  ditambah  lagi  masyarakat  Desa  Bogak  adalah  masyarakat  pesisir yang  sebagian  besar  penduduknya  mencari  nafkah  dari  laut.  Masyarakat  Desa
Bogak beranggapan bahwa laut merupakan tempat  yang memiliki banyak berkah dan juga penuh dengan mara bahaya. Sehingga dibutuhkan keahlian khusus untuk
mencari  nafkah  di  laut,  dan  masyarakat  Desa  Bogak  percaya  bahwa  hanya  laki- laki  saja  yang  bisa  melaut.  Oleh  karena  itu,  pekerjaan  “anak  itik”  hanya
dikerjakan oleh laki-laki saja.
4.4.3.   Usia