Pengaruh Harga Per Unit Terhadap Biaya Rata-Rata .1 Analisis Regresi Fungsi Biaya
dari 0,05. Hal ini terjadi karena penggunaan pupuk organik yang masih sangat jauh dari jumlah yang dianjurkan yaitu 3 TonHa sedangkan jumlah pupuk organik yang
dianjurkan sebesar 10-15 TonHa. Demikian juga dengan faktor produksi Insektisida, dan fungisida tidak berpengaruh nyata terhadap produktivitas bawang merah dapat dilihat dari
nilai T hitung berturut-turut sebesar 0,420 dan 0,364 faktor produksi tersebut tidak berpengaruh terhadap produktivitas bawang merah karena proses perawatan dengan
menggunakan insektisida dan fungisida bersifat insidentil yaitu diaplikasikan hanya apabila terjadi serangan hama atau penyakit sehingga beberapa petani menggunakan
jumlah pestisida hanya berdasarkan perasaan petani tanpa melihat dosis anjuran. Penggunaan pestisida yang tidak tepat dengan dosis anjuran juga akan menyebabkan
tanaman bawang merah tidak mampu meningkatkan produktivitasnya, Demikian juga halnya dengan faktor produksi tenaga kerja dengan nilai T hitung sebesar 0,674 lebih
kecil dari T tabel 2,032 pada umumnya penambahan jumlah tenaga kerja tidak mempengaruhi produktivitas tetapi dapat membantu mempercepat pengerjaan proses
produksi.
5.2 Pengaruh Harga Per Unit Terhadap Biaya Rata-Rata 5.2.1 Analisis Regresi Fungsi Biaya
Data yang digunakan dalam pengolahan data fungsi biaya ini menggunakan data rill bukan opportunity cost artinya perhitungan biaya yang dimasukkan dalam pengolahan
data hanya biaya yang benar-benar dikeluarkan petani dalam proses produksi jadi opportunity cost seperti penyusutan, biaya tenaga kerja dalam keluarga TKDK tidak
dihitung dalam pengolahan data. Uji statistik dilakukan dengan metode Regresi Linier Berganda untuk menjawab identifikasi masalah 2 yaitu pengaruh harga per unit terhadap
biaya rata-rata. Metode yang dilakukan sama dengan metode untuk menjawab identifikasi masalah 1 begitu juga dengan uji dan alat bantu untuk mengolah data yaitu menggunakan
software spss 17. Sebelum dianalisis dengan model linear berganda, sebelumnya
Universitas Sumatera Utara
dilakukan uji terlebih dahulu apakah data faktor produksi dan hasil produktivitas usahatani bawang merah memiliki hubungan yang linear atau tidak. Setelah uji linearitas,
dilanjutkan dengan uji asumsi klasik mencakup uji multikolinearitas, heteroskedastisitas dan uji normalitas.
Uji Linearitas Tabel 5.11 Nilai Uji Linearitas Fungsi Biaya dengan Ramsey Test
Model Summary
b
Model R R.Square
Adjusted R.Square Std. Error of the Estimate
1 0,772 0,597
0,522 1600,20928
Model Summary
b
Model R R.Square
Adjusted R.Square Std. Error of the Estimate
1 0,965 0,931
0,915 675,025858
Sumber : Lampiran 17 Berdasarkan hasil analisis diatas diperoleh nilai R
2 old
= 0,522. Lalu dilanjutkan mencari Y
presiksi
kemudian diolah lagi menggunakan SPSS sehingga diperoleh output new. Kemudian analisis diatas diperoleh nilai R
2 new =
0,915. Jumlah variabel bebas yang baru masuk ada 2, jumlah observasi 33, dan jumlah parameter k persamaan adalah 8.
Dari data ini dapat dihitung besarnya F
hitung
sebagai berikut: Fhitung =
R2new −R2old m
1 −R2new n−k
Fhitung =
0,915 −0,5222
1 −0,91533−8
Fhitung =
0,196 2,125
Fhitung = 0,092 Dari tabel F dicari nilai untuk N
1
= k : 8, N
2
= n-k-1 = 24 dengan tingkat kepercayaan 95 maka diperoleh nilai F
tabel
sebesar 2,36. F
hitung
0,092 F
tabel
2,36 maka H
Universitas Sumatera Utara
diterima. Ini menandakan bahwa antara harga per unit faktor produksi dan biaya rata-rata berhubungan secara linear.
Uji Asumsi Klasik
Uji Klasik dapat dikatakan sebagai kriteria ekonometrika melihat apakah hasil estimasi memenuhi dasar linear klasik atau tidak. Uji asumsi klasik ini dibagi dalam tiga bagian
yaitu: uji normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas.