10
resiko yang mendahului jenis stroke. Penyakit jantung juga banyak didapatkan
dalam kaitan dengan stroke iskemik. Faktor resiko dibagi menjadi
1. Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi : usia, jenis kelamin, ras, etnis, keturunan
2. Faktor resiko yang dapat dimodifikasi a. Karena penyakit : diabetes, atrial fibrilasi, serangan jantung, hipertensi
b. Karena gaya hidup : merokok, kegemukan, penyalahgunaan obat, kurang olahraga, rendahnya estrogen Dipiro et at., 2008
4. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala yang terjadi pada stroke antara lain: tidak dapat berbicara atau kesulitan bicara atau bicara sulit dimengerti. Pasien merasa lemah, tidak
dapat berdiri atau tiba-tiba jatuh. Mati rasa tiba-tiba pada wajah, lengan kaki, pada satu sisi tubuh hemi atau monoparesis. Hilangnya penglihatan atau kabur hanya
pada satu mata, penglihatan ganda, vertigo dan aphasia hilangnya kemampuan berekspresi Dipiro et al., 2008.
5. Penatalaksanaan Stroke
Penanganan stroke tergantung lokasi terjadinya stroke di otak dapat diketahui dengan CTscan atau MRI dan juga jenis stroke iskemik atau
hemoragik Fagan dan Hess., 2005. Penatalaksaan stroke iskemik secara umum hanya dua obat yang
direkomendasikan oleh Adams et al 2005 dengan grade A, yaitu tPA tissue
11
Plasminogen Activator pada 3 jam pertama serangan dan aspirin pada 48 jam
onset. Pada stroke iskemik tujuan terapi adalah memelihara agar tekanan darah normal dan memperbaiki aliran darah dengan mencegah terjadinya klot kembali.
Hal ini dilakukan dengan pemberian antihipertensi, antiplatelet atau antikoagulan. Sementara pemakaian tPA setelah lebih dari 3 jam serangan tidak dianjurkan
Adams et al., 2005; Fagan dan Hess., 2005; Goldstien et al., 2005; Kasper et al., 2005 dan Vinks., 2006.
B. Nyeri Neuropati
Nyeri neuropati dapat bersifat idiopatik atau dapat juga muncul dari lokasi yang tertentu atau umum pada jejas saraf.Pasien dengan nyeri neuropati juga
dapat menunjukkan hilangnya sensasi, nyeri yang dipicu, disfungsi simpatis atau motorik, dan abnormalitas refleks. Pasien dengan nyeri yang dipicu kembali
evoked pain menunjukkan perubahan ambang batas nyeri dan mungkin
mengalamihiperalgesia, allodinia, hiperestesia yaitu peningkatan sensitivitas terhadap stimulasi, dan hiperpatia misalnya sindroma nyeri yang sangat, ditandai
dengan peningkatan reaksi, seringkali eksplosif, terhadap suatu stimulus. Contoh sindroma nyeri neuropati kronisadalah neuralgia postherpes, neuropati diabetik,
neuralgia trigeminal, nyeri post stroke, dan nyeri phantom yaitu rasa nyeri pada bagian tubuh yang telah diamputasi Raylene, 2008.
Meliala, 2004 menerangkan bahwa terdapat tiga proses utama dalam mekanisme atau patofisiologi nyeri yaitu sensitisasi perifer, sensitisasi sentral, dan
disinhibisi. Gambaran skematik nyeri neuropati dapat dilihat pada gambar2