11
Plasminogen  Activator pada  3  jam  pertama  serangan  dan  aspirin  pada  48  jam
onset.  Pada  stroke  iskemik  tujuan  terapi  adalah  memelihara  agar  tekanan  darah normal dan memperbaiki aliran darah dengan mencegah terjadinya klot kembali.
Hal ini dilakukan dengan pemberian antihipertensi, antiplatelet atau antikoagulan. Sementara  pemakaian  tPA  setelah  lebih  dari  3  jam  serangan  tidak  dianjurkan
Adams et al., 2005; Fagan dan Hess., 2005; Goldstien et al., 2005; Kasper et al., 2005 dan Vinks., 2006.
B. Nyeri Neuropati
Nyeri  neuropati  dapat  bersifat  idiopatik  atau  dapat  juga  muncul  dari  lokasi yang  tertentu  atau  umum  pada  jejas  saraf.Pasien  dengan  nyeri  neuropati  juga
dapat menunjukkan hilangnya sensasi,  nyeri  yang dipicu, disfungsi simpatis atau motorik,  dan  abnormalitas  refleks.  Pasien  dengan  nyeri  yang  dipicu  kembali
evoked  pain  menunjukkan  perubahan  ambang  batas  nyeri  dan  mungkin
mengalamihiperalgesia,  allodinia,  hiperestesia  yaitu  peningkatan  sensitivitas terhadap stimulasi, dan hiperpatia misalnya sindroma nyeri yang sangat, ditandai
dengan peningkatan reaksi, seringkali eksplosif, terhadap suatu stimulus. Contoh sindroma  nyeri  neuropati  kronisadalah  neuralgia  postherpes,  neuropati  diabetik,
neuralgia trigeminal, nyeri  post stroke, dan nyeri phantom yaitu rasa nyeri pada bagian tubuh yang telah diamputasi Raylene, 2008.
Meliala,  2004  menerangkan  bahwa  terdapat  tiga  proses  utama  dalam mekanisme atau patofisiologi nyeri yaitu sensitisasi perifer, sensitisasi sentral, dan
disinhibisi. Gambaran skematik nyeri neuropati dapat dilihat pada gambar2
12
Gambar 2. Gambaran Skematik Nyeri Neuropati
Empat pendekatan molekuler untuk menjelaskan penyebab nyeri neuropati ini antara lain adalah Jensen, 2002
1.  Akumulasi  dan  ekspresi  saluran  Na  pada  ujung  nosiseptor  sensitisasi perifer
2.  Peningkatan  aktivasi  dari  reseptor  N-metil-D-aspartat  NMDA  dalam dorsal horn sensitisasi sentral
3.  Pengurangan  penghambatan  GABA-ergik  dan  penghambatan  serotonin dan nor epineprin disinhibisi
4.  Perubahan penetrasi kalsium ke dalam sel sebagai konsekuensi sensitisasi perifer dan sentral
Penelitian klinis terkontrol yang dilakukan terhadap gabapentin, koyo lidokain 5,  opioid  analgetik,  tramadol  dan  antidepresan  trisiklin  memberikan  suatu
pendekatan pengobatan terhadap terapi nyeri neuropati. Rekomendasi pengobatan diringkas dalam tabel 2Dworkin et al., 2003
13
Tabel.2Terapi lini pertama untuk nyeri neuropati:
C. Nyeri Post Stroke
Nyeri  post  stroke  yang  terjadi  menandakan  bahwa  tubuh  mengalami kerusakan.  Setiap  nyeri  pada  penderita  stroke  memliki  rasa  yang  berbeda-beda.
Rasa  sakit  tersebut  dapat  ringan  atau  berat  dan  hal  ini  bisa  berlangsung  dalam waktu yang singkat atau konstan.
Rasa  sakit  setelah  stroke  disebabkan  oleh  banyak  hal  karena  melibatkan satu  atau  lebih  jenis  nyeri.  Untuk  itu  perlu  ditemukan  penyebab  dari  rasa  sakit
sehingga dapat diobati. Tipe nyeri post stroke dibagi menjadi 2:
1.  Nyeri lokal Nyeri lokal diakibatkan  dari masalah fisik. Setelah bagian tubuh yang lumpuh
tidak  bergerak  atau  melemah,  otot-otot  dapat  menjadi  ketat  dan  kaku. Perubahan-perubahan  dalam  otot  dapat  menyebabkan  rasa  sakit.  Nyeri  ini  sering
dirasakan  di  sendi  kemungkin  akibat  dari  belajar  cara-cara  baru  untuk  berjalan,