Pajak Parkir 1. Pengertian Pajak Parkir

67 4. Pemungutan pajak harus efesien. Biaya untuk pemungutan pajak harus seminimal mungkin dan hasil pemungutan pajak hendaknya digunakan secara optimal untuk membiayai pengeluaran negara seperti yang tercantum dalam APBN. Oleh karena itu pemungutan pajak harus merngunakan prinsip cost and benefit analysis , dalam artian biaya pemungutan pajak harus lebih kecil dari pada pajak yang dipungut. 5. Sistem pemungutan pajak harus sederhana. Pemungutan pajak hendaknya dilaksanakan secara sederhana sehingga syarat kesederhanaan akan memudahkan wajib pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya.dengan demikian kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak dapat terwujud.

1.5.6 Pajak Parkir 1. Pengertian Pajak Parkir

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa pajak adalah iuran kepada Negara berdasarkan undang- undang yang dapat dipaksakan, dimana rakyat sebagai pembayar pajak tidak dapat menerimah imbalan secara langsung, imbalan berupah pelayanan yang baik oleh Negara baik secara fisik maupun non fisik. Sementara parkir menurut Kesit Prakoso adalah memangkalkanmenempatkan kendaraan bermotor diluar badan jalan baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor. 32 32 Bambang Kesit Prakoso. 2003. Pendapatan Dan Retribusi Daerah. Yogyakarta: Ull Press, hal. 131 Maka dapat disimulkan Universitas Sumatera Utara 68 bahwa pajak parkir adalah pajak yang dikenakan atas penyelenggaraan tempat parkir diluar badan jalan oleh orang pribadi atau badan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha. Dalam pemungutan Pajak Parkir terdapat beberapa terminologi yang perlu diketahui. Terminologi tersebut dapat dilihat sebagi berikut: 33 1. Tempat parkir adalah tempat parkir di luar badan jalan yang disediakan oleh orang pribadi atau badan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakn sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor dan garasi kendaraan bermotor yang memungut bayaran. 2. Pembayaraan adalah jumlah yang diterima atau seharusnya diterima sebagai imbalan atas penyerahan barang dan atau jasa pembayaran keapda penyelenggara tempat parkir. 3. Pengusaha parkir adalah orang pribadi atau badan hukum yang menyelenggarakan usaha parkir atau jenis lainnya pada gedung pelataran milik pemerintahswasta orang pribadi atau badan yang dijadikan tempat parkir untuk dan atas namanya sendiri atau untuk dan atas nama pihak lain yang menjadi tanggungannya. 4. Gedung parkir adalah tempat parkir kendaraan, tempat menyimpan kendaraan dan atau tempat memamerkan kendaraan yang berupa gedung milik pemerintahswasta, ornga pribadi, atau badan yang dikelola sebagai tempat parkir kendaraan. 33 Marihot Pahala Siahaan. Op.cit., hal. 470 Universitas Sumatera Utara 69 5. Pelataran parkir adalah pelataran milik pemerintahswasta, orang pribadi, atau badan di luar badan jalan atau yang dikelola sebagai temapat parkir secara terbuka. 6. Garasi adalah bangunan atau ruang rumah yang dipakai untuk menyimpan kendaraan bermotor yang dipungut bayaran. 7. Tempat penitipan kendaraan adalah suatu ruang, bidang yang dipakai untuk menyimpan, menaruh, mengumpulkan, memamerkan, memanjang kendaraan untuk jangka waktu tertentu dan atau untuk diperjualbelikan. 8. Kendaraan bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakkan oleh peralatan yang ada pada kendaraan itu dan dipergunakan untuk pengangkutan orang dan atau barang di jalan.

2. Dasar Hukum Pemungutan Pajak Parkir