69
5. Pelataran parkir adalah pelataran milik pemerintahswasta, orang
pribadi, atau badan di luar badan jalan atau yang dikelola sebagai temapat parkir secara terbuka.
6. Garasi adalah bangunan atau ruang rumah yang dipakai untuk
menyimpan kendaraan bermotor yang dipungut bayaran. 7.
Tempat penitipan kendaraan adalah suatu ruang, bidang yang dipakai untuk menyimpan, menaruh, mengumpulkan, memamerkan,
memanjang kendaraan untuk jangka waktu tertentu dan atau untuk diperjualbelikan.
8. Kendaraan bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakkan oleh
peralatan yang ada pada kendaraan itu dan dipergunakan untuk pengangkutan orang dan atau barang di jalan.
2. Dasar Hukum Pemungutan Pajak Parkir
34
Pemungutan Pajak Parkir di Indonesia saat ini didasarkan pada dasar hukum yang jelas. Adapun dasar hukum pemungutan Pajak Parkir pada suatu
KabupatenKota adalah sebagai berikut: 1.
Undang-UndangNomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
2. Undang-Undang No. 34 Tahun 2000 yang merupakan perubahan atas
Undang-Undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
3. Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah
34
Ibid., hal. 471
Universitas Sumatera Utara
70
4. Peraturan Daerah KabupatenKota yang mengatur tentang Pajak
Parkir. Dalam penelitian ini dasar hukum Pajak Parkirnya adalah Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 10 Tahun 2011
5. Keputusan BupatiWalikota yang mengatur tentang Pajak Parkir
sebagai aturan pelaksanaan Peraturan Daerah tentang Pajak Parkir pada KabupatenKota dimaksud.
3. Objek Pajak Parkir
35
1. Objek Pajak Parkir
Objek Pajak Parkir adalah penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha
maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor. Klasifikasi tempat parkir di luar
badan jalan yang dikenakan Pajak Parkir adalah: a.
Gedung parkir b.
Pelataran parkir c.
Garasi kendaraan bermotor yang memungut bayaran, dan d.
Tempat penitipan kendaraan bermotor 2.
Bukan Objek Pajak Parkir Pada Pajak Parkir tidak semua penyelenggaraan parkir dikenakan
pajak. Ada beberapa pengecualian yang tidak termasuk objek pajak, sebagaimana di bawah ini:
35
Ibid., hal. 472
Universitas Sumatera Utara
71
a. Penyelenggaraan tempat parkir oleh pemerintah pusat dan
pemerintah daerah. Penyelenggaraan tempat parkir oleh BUMN dan BUMD tidak dikecualikan sebagai objek Pajak Parkir
b. Penyelenggaraan tempat parkir kedutaan, konsulat, perwakilan
negara asing, dan perwakilan lembaga-lembaga internasional dengan asas timbal balik. Ketentuan tentang pengecualian
pengenaan Pajak Parkir bagi perwakilan lembaga-lembaga internasional berpedoman kepada keputusan Menteri Keuangan
c. Penyelenggaraan tempat parkir lainnya yang diatur dengan
peraturan daerah, antara lain penyelenggaraan tempat parkir di tempat peribadatan dan sekolah serta tempat-tempat lainnya yang
diatur lebih lanjut oleh BupatiWalikota
4. Subjek Pajak dan Wajib Pajak Parkir